Sunday, December 9, 2012

Kawah Ijen, Bondowoso


Seumur hidup, saya ga akan pernah lupa sama yang namanya Gunung Ijen, serius deh! Karna apaaa? Karena eh karena, Gunung Ijen merupakan gunung pertama yang berhasil saya daki di sepanjang 27 tahun saya hidup di dunia ini. *terharu*, *lap air mata pake jilbab*,  *peres jilbab*, * jemur* #halah.

Alasan kami ingin mengunjungi Kawah Ijen adalah karena penasaran dengan api biru di Kawah Ijen yang konon hanya ada dua di dunia ini, yaitu di Ijen dan Islandia. Wuiiihh. Gunung Ijen merupakan salah satu dari rangkaian gunung yang masih aktif di dataran Pulau Jawa. Setiap gunung mempunyai keunikan yang khas, untuk Gunung Ijen keunikan terletak pada kawah gunung yang berwarna hijau toska karena memiliki kandungan tingkat asam yang tinggi.

Status Kawah Gunung Ijen masih waspada dan belum kembali ke status normal, namun pihak Perhutani masih membuka jalur pendakian secara terbatas sejak Juni 2012. Wisatawan tidak boleh mendekat ke kawah Ijen dengan radius 1 kilometer demi keselamatan mereka.

Gunung Ijen terletak di perbatasan Bondowoso dan Banyuwangi, Jawa Timur. Gunung ini memiliki ketinggian 2.386 meter dari permukaan laut. Ada dua rute alternative menuju Kawah Gunung Ijen, bisa dari Banyuwangi atau dari Bondowoso. Karena Ijen merupakan destinasi kedua kami setelah Tanjung Papuma, maka kami berangkat menggunakan jalur Bondowoso.

Jember to Kawah Ijen

Modal utama kami menggunakan GPS, baik GPS yang ada di ponsel, maupun GPS (Ganggu Penduduk Setempat) alias nanya sana sini. Hehehe. Sempet nyasar karena petunjuk arah yang disarankan GPS itu pake jalur alternative dan masuk ke kampung2, lucunya petunjuk jalan bilang arahnya lurus, padahal jelas2 di depan kita ada kali besar. Lah pagemana ceritanya mobil kita disuruh nerobos kali?

Emang agak perjuangan sih menggunakan jalur Bondowoso karena jalannya jelek banget. Ada beberapa pos penjagaan yang harus dilewati untuk menuju Paltuding, setiap pos kami diharuskan mengisi buku tamu. Paltuding adalah lokasi awal pendakian menuju Kawah Gunung Ijen. Di Paltuding inilah tempat di mana pos pengumpulan maupun penimbangan belerang, Pos Perhutani dan tempat parkir kendaraan. Tidak ada sarana transportasi umum yang langsung menuju Paltuding. Untuk itu pengunjung tidak memiliki pilihan antara memakai jasa travel atau kendaraan pribadi. Kalau mau cara esktrim: menumpang truk pengangkut belerang. Hehehee.

Memasuki daerah Paltuding, udara sudah mulai dingin. Tulang2 rasanya ngilu sekali dan hembusan nafas kami sudah berembun. Saat itu waktu menunjukkan pukul 02.00. Jika ingin melihat api biru di kawah gunung Ijen, disarankan mendaki dari malam hari agar api terlihat jelas. Sedangkan waktu yang disarankan untuk mendaki mulai pukul 05.00-07.00 WIB untuk menghindari bau dari uap belerang yang menusuk apabila mencapai puncaknya terlalu siang.


Jarak dari Paltuding ke Kawah Gunung Ijen sekitar 3 km dan memerlukan waktu 2-3 jam untuk mendaki jalan setapak. Tapi namanya juga mendaki gunung, meski jalan setapak mudah dilalui tapi derajat kemiringannya 45 derajat. Apalagi kami mulai mendaki pada pukul 02.30, selain gelap dan dingin, semakin ke atas kadar oksigen juga makin menipis. Saat itu hanya kelompok kami yang akan naik saat itu juga, kelompok lain memilih mendaki pada waktu shubuh.

Agak sulit menyamakan ritme 8 orang dengan kondisi fisik dan stamina yang berbeda. Awalnya kami banyak berhenti, karna saya berprinsip, kalau ada yang capek dan ingin istirahat harus bilang. Pokoknya satu berhenti, berhenti semua. Kunci mendaki gunung terletak di nafas, sebisa mungkin bernafas melalui hidung.

Karena perjalanan di lakukan pagi2 buta dan kondisinya sangat gelap karena semuanya hutan, satu2nya pemandangan yang kami nikmati adalah taburan bintang di langit. Begitu banyaknya sampai rasanya saya terbius dan enggan mengalihkan pandangan lain selain ke atas langit. Sejenak lupa akan tujuan kami mendaki, saya pun kembali konsentrasi mengikuti jalan setapak. Kami sempat bertemu dan dibalap dengan beberapa pendaki lainnya. Memberi semangat satu sama lain. Kami pun bertemu dengan beberapa penambang belerang yang sama2 hendak menuju Kawah Gunung Ijen.

Photo by Boy Jack Raymond

Waktu menunjukkan pukul 04.30 dan langit pun perlahan sudah mulai cerah. Jalan setapak sudah mulai datar. Artinya kami sudah berada dekat dengan Puncak Kawah Ijen. Tiba2 saya mendengar suara desiran dari sisi pohon cemara, menurut penambang belerang suara itu dihasilkan dari angin yang berhembus di sela2 pohon cemara. Bunyi suaranya sepeti suara alunan lagu untuk meditasi. Hening namun khidmat. Mata saya tertumpu pada kumpulan awan di samping saya, waahh tinggi saya sudah mulai sejajar dengan awan!  Saya pun melihat kelap kelip lampu kota dari ketinggian, entah itu Bondowoso atau Banyuwangi.

Sesampainya di Puncak Kawah Ijen, Subhanallah, terlihat dengan mata telanjang api biru yang menari2 dari atas tanah. Sebenarnya klo mau lihat lebih jelas bisa mendaki turun ke bawah, tapi kami memutuskan untuk tidak turun karena panas sekali dan bahaya bau belerang yang menyengat. Kami pun hanya duduk memandangi pemandangan danau kawah yang berwarna hijau toska dilatari tebing yang berwarna coklat keputih2an dan pedaran langit yang berwarna biru bercampur orange.


Waktu solat shubuh telah tiba, kami pun langsung melakukan tayamum dan solat di atas tebing menghadap Kawah Gunung Ijen. Rasanya nikmat sekali solat di latari pemandangan alam ciptaan Allah SWT. Sungguh kombinasi pemandangan yang sempurna.

Api Biru

Menurut Wikipedia:
Warna danau yang dipengaruhi keluaran gas belerang (H2S dan SO2) biasanya ber yang menutupi kawah aktif biasanya memiliki pH sangat rendah (0—2) sehingga praktis sangat beracun bagi sebagian besar makhluk hidup. warna hijau cerah (seperti di Kawah Ijen). Warna ini dapat berubah sewaktu-waktu menjadi kuning atau putih, tergantung kepekatan gas yang keluar. Gas lain yang dapat dikeluarkan kawah adalah gas klor, fluor, CO serta CO2. Komposisi gas-gas yang terlarut atau bereaksi dengan air dan mineral mengakibatkan perbedaan warna danau, seperti yang mudah terlihat pada kompleks Kelimutu.

Rasanya dingin banget berada di atas Kawah, angin yang berhembus kencang. Saya pun mulai kebelet pipis. Akhirnya setelah hampir 1.5 jam berlama2 memandangi kawah kami pun memutuskan untuk turun gunung. Terlihat banyak wisatawan yang mulai berdatangan, kebanyakan wisatawan asing. Lucunya pemandangan kami sungguh kontras, kami dengan kostum full jaket, sarung tangan dan kupluk, mereka dengan kaos tipis dan celana pendek. Hahahahaha.

Pemandangan ketika turun gunung ga kalah indahnya dengan pemandangan di puncak Gunung Ijen. Pemandangan hutan dan gelap yang saya lihat ketika mendaki ternyata merupakan jurang lereng gunung. Kami pun sejenak berhenti untuk memandangi lereng gurung berlatarkan pohon cemara, serta warna daun kuning kecoklatan. Sungguh merupakan kenikmatan sendiri berlama2 berada di atas Gunung.

Note:
  1. Bawa senter sendiri.
  2. Memakai spatu kets atau sandal gunung. 
  3. Tidak ada toilet di Kawah Gunung Ijen, kalaupun ada hanya berupa toilat darurat (tanah di lubangi) dan tidak ada air. 
  4. Penambang belerang sering kali menawarkan sabun belerang kepada kita, saran saya, jika mempunyai uang lebih beli saja, itung2 membantu penghasilan mereka yang tidak seberapa. Harga berkisar antara Rp. 10.000 – Rp. 20.000.
  5. Harus meminta ijin jika mau foto para penambang, ada beberapa dari mereka yang suka tersinggung jika difoto tanpa meminta ijin 
  6. Tidak perlu guide karena jalan setapak sangat mudah dilalui
Photo: Eky Rizki Darmawan

Sunday, December 2, 2012

...Mungkin...

mungkin bibir ini terlalu sering mengucap iya, pada sekeping koin yg tak berharga.

mungkin otak ini terlalu naif, berharap kekal itu ada.

mungkin hati ini dibiarkan rapuh, karena candu pada luka.

mungkin butiran peluh ini tidak seharusnya jatuh di tempat yang sama.

mungkin mata ini lama terbungkus selaput utopia

mungkin telinga ini bebal, hanya ingin mendengar apa yang membuat hati terbungkus bahagia (yang ternyata semu).

mungkin tangan ini kebas, selalu menghapus air mata yang tak seharusnya jatuh.

mungkin kaki ini letih, terus berjalan menghindari apa yang sudah berlalu.

atau (mungkin) memang menolak lupa

letih sekali rasanya..


@ratrindah – dan mungkin.....sudah saatnya saya adil pada tubuh ini.

photo source: google

Tuesday, November 27, 2012

Pantai Papuma, Jember

“Eh Rat, Jawa Timur emang ada apaan selain Bromo?” Eng ing eeeng. Mungkin klo Mas Anang Hermansyah denger pertanyaan itu, doi langsung bilang: MENURUT NGANA? *sambil tebalikin meja*. Hahaha. Ih jangan sangka loh, ternyata di negaranya Mas Anang ini, ada loh yang namanya Pantai Tanjung Papuma, singkatan dari Pasir Putih Malikan. Letak persis Papuma berada di Desa Lojejer, Kecamatan Wuluhan, Jember, Jawa Timur. Sejarahnya, batu malikan di Pantai Papuma merupakan lempengan batu di dekat pesisir pantai yang menimbulkan bunyi jika diterpa ombak.

Caranya kesana? Nah ini agak PR juga sih. Mau ga mau mesti pake mobil dari Surabaya atau nyambung kereta dari Surabaya ke Stasiun Jember, abis itu bisa naik mobil carteran atau ojek ke Papuma. Alternative lain naik angkutan umum dari Jember ke Ambulu, dilanjutkan dengan ngojek. Informasi dari beberapa blog sih tarif ojek sekitar 35rb. 

Surabaya - Papuma

Saya kebetulan rental mobil dari Surabaya. Perjalanan dari Surabaya – Papuma klo liat di google maps jaraknya 195 km dan memakan waktu hampir 6 jam. Tapi prakteknya, ternyata butuh waktu hampir 8 jam untuk sampai di Papuma, yaa bisa dibilang 8 jam plus nyasar2 sih. Hehehehehe. Untuk menuju ke Papuma ga susah kok, klo udah di Jember tinggal ikutin petunjuk jalan aja. Dari pusat kota Jember kira2 1 jam perjalanan menuju Papuma. Pantai Papuma ini bersebelahan dengan Pantai Watu Ulo. Uniknya, klo Papuma berpasir putih, Pasir di Pantai Watu Ulo berwarna hitam. Padahal pantainya tetanggan, alias deketan.

Perjalanan mendekati Papuma diawali dengan suguhan sawah dan sederet hutan jati yang sedang meranggas. Serasa di Nami Island loh, kurang saljunya aja. Hehehe. Ketika sampai di gerbang Papuma ada dua pintu masuk. Yang arah kiri ke Pantai Watu Ulo dan yang ke kanan ke pantai Papuma. Harga tiket Masuk Ke Pantai Papuma sebesar Rp. 7000/org (supir/ojek ga dihitung). Dari gerbang Papuma jalannya agak mendaki dan sudah mulai rusak.

Bau khas pantai mulai tercium ga lama setelah masuk gerbang. fyuhh, akhirnya sampai juga di Pantai Papuma. horeee main aiiirrrr. Dari kejauhan udah seneng liat perahu nelayan lagi bersauh. Trus langsung pengen copot sandal untuk ngerasain jalan kaki di pasir. Tapiiii tapiiii uugghh banyak sampah euy di Papuma. Sepanjang yang saya lihat hampir ga ada tong sampah. Yaa lagi2 ya, problematika klise di Endonesah, mental buang sampah sembarangannya masih dijunjung tinggi ditambah ga tersedianya tempat sampah di tempat wisata.

Karena Pak Supir parkirnya agak di deket pintu masuk, jadinya saya mesti jalan kaki ke spot Tanjung Papuma yang ada di ujung satunya. Jaraknya ga jauh kok, hampir setengah kiloan. Di perjalanan saya nemu batu berbentuk ombak, sepertinya batu2 ini terbentuk dari kikisan air ketika pasang.


Di  dekat gugusan batu karang, banyak pengunjung yang berenang. Saya mengurungkan niat untuk main air karena mau ngejar sunset di bukit Papuma. dari bawah pantai terlihat ada semacam tempat untuk memandang sekeliling dari ketinggian. Untuk mencapai tempat tersebut terdapat tangga dari semen yang memudahkan kita melaluinya. Dari atas sini kita bisa memandang luasnya samudra Indonesia yang biru, gugusan batu karang serta hempasan ombak yang menyajikan lagu paling merdu.


Kami agak lama di tempat ini. entah kenapa klo udah di laut saya memang betah lama2. Sambil ngelamun dan menikmati matahari yang perlahan turun dan menyisakan langit berwarna orange. Saya pun mengabadikan hempasan ombak Papuma lewat video di ipod. Warna hijau toska dan biru berpadu menjadikan mata betah berlama2 melihatnya. Pada akhirnya se-keukeuhnya kami ga mau pindah, tetap harus merelakan spot kami untuk gantian dengan pengunjung lain yang ingin ber-sunset-ria. Hehehe. Ekhois


Secara umum menurut saya fasilitas umum disini ala kadarnya. Warung makan jumlahnya terbatas dan tidak banyak variasi. Klo menjelang maghrib sangat gelap karena keterbatasan listrik, toilet umum bentuknya sederhana dan kurang banyak. Parkir untuk mobil kurang besar. Lokasi untuk melihat pantai dari atas bukit sudah banyak semen yang bocel2 dan penuh coret2. Pengunjung yang sudah capek2 naik ke atas kemudian kecewa dengan keterbatasan tempat duduk dan banyak sampah.

Akan lebih nyaman kalau diperbaiki lagi, diperluas dan dibuat dengan tempat duduk yang lebih banyak. Yang sangat urgent adalah ditambahnya tong sampah. Menurut saya ini pantai terjorok yang pernah saya datangi. Sayang sekali, padahal Papuma bisa menjadi satu dari sekian banyak tempat wisata terbaik di Jawa Timur.

PS: ternyata selain Mas Anang, Jember juga kampungnya Mbak Dewi Persik. hihihihih

All photos by: Eky Rizki Darmawan

Thursday, November 22, 2012

Naik Kereta Api......Why Not?


Seperti yang sudah disebutkan di #tripjawatimur, perjalanan kali ini ada yang beda, karena berangkat ke Surabaya-nya pake kereta api. JENG! JENG! Hehehe. Sebenernya ga ada yang aneh sih karena saya udah pernah 2X naik kereta jarak jauh ke…….Bandung. Itu diitung jauh ga ya? Hahahaha.

Pasca rembukan plus ketok palu menentukan starting point #tripjawatimur adalah di Surabaya, maka saya dan teman-teman mulai hunting tiket kereta di website PT KAI. Ada perdebatan sengit antara kubu yang ingin menggunakan kelas ekonomi atau kelas bisnis. Saya? Tentuuuuu saja ada di kubu kelas eksekutif! Hahahaha. *MANJAAAKK* Tapi, udah ditebak, saya kalah telak, karna cuma berhasil merayu 1 orang, itu pun sepupu sendiri! Hahaha, suara terbanyak malah kepengen naik kereta ekonomi. Yanasib.

Jakarta – Surabaya sendiri merupakan jalur gemuk, alias banyak banget alternative kereta menuju Surabaya. Klo Kelas Eksekutif: Bima, Argo, Sembrani dan Gumarang. Kelas Bisnis: Gumarang. Kelas Ekonomi: Kertajaya dan Gaya Baru Malam. Nah, jalur kereta ke Surabaya ada yang lewat utara dan selatan. Kereta yang lewat jalur selatan cuma Bima, berangkatnya jam 17.00 dari Stasiun Gambir. Sedangkan untuk jalur Utara Kelas Eksekutif: Argo Bromo Anggrek pagi (jam 08.00) dan malam (jam 22.00), Gumarang (jam 18.00), dan Sembrani (jam 19.00). Bedanya utara dan selatan? Klo utara lebih cepet karena langsung lewat Semarang, kalau jalur Selatan mesti lewatin Yogyakarta.

Trus Apa beda Kelas Eksekutif dan Bisnis? Klo Eksekutif jelas ada AC, tempat duduk ada pembatas kaya di pesawat gitu, jarak kaki ke kursi depan itu lumayan lega dan yang terpenting: ada colokan! --> untuk pengguna BB non Power Bank pasti girang banget nih. Sedangkan klo Kelas Bisnis: Non AC, tempat duduk barengan, dan ga ada colokan.

Soal harga, jelas Eksekutif lebih mahal, Tarifnya Rp. 415.000/orang. Kelas Bisnis: Rp. 270.000. Kelas Ekonomi: Rp. 170.000. Oia harga bisa berubah2, sama kaya pesawat kalo H-1 libur nasional biasanya harga dinaikin. Tapi, menurut info dari temen, klo keberangkatan hari Rabu biasanya agak murah. Hohoho. Untuk detail jam keberangkatan dan kedatangan, silahkan cek di websitenya KAI, lengkap kok beserta harga plus stasiun tujuan.

Setelah rembukan (lagi), Kami akhirnya pilih kereta yang berangkatnya malam, biar sampe Surabayanya pagi. Soalnya, dari Surabaya kami akan ke Pantai Tanjung Papuma di Jember, dan diperkirakan perjalanan Surabaya – Jember sekitar 6-7 jam (klo ga macet). Dari daftar pilihan kereta akhirnya kami memilih Gumarang, alasannya? Karna lebih murah diantara kelas Eksekutif lainnya. That’s it! Hahaha.

Saya pun langsung booking via online, reservasi dapat dilakukan minimal 6 jam dan maksimal 90 hari sebelum keberangkatan Kereta Api. Selain via online, bisa juga di booking di Alfamart dan beli langsung di Stasiun keberangkatan. Selesai booking via online, saya diharuskan segera membayar via ATM atau alfamart, dikasi waktu 3 jam untuk membayar, klo lewat dari waktu yang ditentukan: kode booking dibatalkan. Saya memilih bayar via Alfamart karena ATM BCA ga termasuk dalam daftar Bank yang berafiliasi dengan KAI. Oia klo bayar di Alfamart dikenakan charge Rp. 7.500/tiket (ihiks).

Setelah bayar, saya dapet struk pembayaran, nah selanjutnya saya harus ke stasiun keberangkatan (Stasiun Pasar Senen) untuk nuker struk dengan tiket asli, batas waktu penukaran maksimal 1 jam sebelum keberangkatan. Oia klo mau nuker harus bawa KTP asli. Emang sih agak ribet jaya klo booking, dibanding beli trus langsung berangkat saat itu juga. Cuma, ini kereta peminatnya agak banyak, saya aja udah ancang2 pesen H-90, tiket ekonomi dan bisnis udah soldout. Mungkin karena pengaruh H-1 sebelum libur panjang kali ya. Meski begitu, doa saya terkabuuulll loohhh, karena Tiket Bisnis dan Ekonomi udah abis, akhirnya beli tiket Eksekutif! Hell yeaaaahh!

Jam keberangkatan Kereta Gumarang dari Stasiun Pasar Senen jam 18.05, dan perlu dicamkan disini sodara sodaraaaa:
  1. Kereta Gumarang berangkatnya ONTIME!! Tepat jam 18.05, kecuali ada major error yang meliputinya misal: ada kereta anjlok atau sinyal ble’e, atau listrik se-Jawa-Bali mokat. Nah keretanya sendiri baru dateng jam 17.50, jadi bener2 cuma punya waktu 10 menit untuk naik kereta. Makanya penting banget untuk datang lebih awal.
  2. Perlu diinget juga klo akses ke Stasiun Pasar Senen itu rada padet, jadi usahain dateng maksimal 1 jam keberangkatan untuk nuker tiket kereta.
  3. Untuk masuk ke Peron Kereta Gumarang, tiket dicocokin dengan KTP. Jadi mari kita acungi jempol untuk usaha Dinas Perhubungan agar calo-percaloan bisa diminimalisir. 
  4. Klo mau ada perubahan tanggal/kereta/naik kelas, tiap tiket kena potongan 25% dari harga asli. Maksimal 1 jam keberangkatan harus udah diurus.
  5. Stasiun di Surabaya ada 2: Stasiun Pasar Turi dan Stasiun Gubeng. Kereta Gumarang berhenti di Stasiun Pasar Turi, sedangkan Kereta Bima dan Argo Bromo berhenti di Stasiun Gubeng. 
  6. Di Kereta Gumarang, Kelas Ekonomi berada paling depan, diikuti Kelas Bisnis dan kemudian Kelas Eksekutif.
Perjalanan dari Stasiun Senen – Stasiun Pasar Turi memakan waktu 12 jam. Jangan takut soal makanan, pramugari/ra kereta siap menjual makanan di kereta. Ada Nasi Goreng, Nasi Rames, Indomie serta snack dan minuman panas/dingin. Harganya sekitar 20ribuan. Kabar buruk bagi para perokok, karena peraturan tidak mengijinkan merokok di dalam kereta, maupun di gerbong sambungan dan di toilet. Jika ingin merokok, harus sabar menunggu kereta berhenti sejenak di beberapa stasiun: Cirebon, Pekalongan dan Semarang. Itu pun Cuma 5 menit! Hihihihihi..

Menurut Saya, tempat duduk di kereta lnyaman, kursi bisa disesuaikan kemiringannya dan bisa diputer agar berhadap2an dengan kursi di belakang. Tiap kursi diberikan bantal dan selimut. Nanti setelah 20 menit menjelang sampai, akan dibagikan handuk hangat untuk membasuh muka + lap iler plus belek. Hahaha. Soal toilet, cukup bersih dan tidak bau pesing kok, karena petugas selalu membersihkan toilet secara berkala.

Saya sendiri merasa nyaman, malah bisa tidur nyanyak selama perjalanan. Mulai saat ini saya ga akan segan menggunakan kereta jarak jauh, tapi tentunya kelas eksekutif ya. *teteup*

photo by Eky Rizki Darmawan

Tuesday, November 20, 2012

#tripjawatimur

Haloooooo haloooo, akhirnya posting blog tentang trip juga setelah lama vakum. Terakhir posting itu pas #tripbelitong di Bulan Mei. Alhamdulillah bisa ngetrip lagi di akhir tahun. Trip kali ini pengen explore daerah Jawa Timur, alasannya simple sih, klo trip di pulau Jawa budget ga terlalu besar. Hehehe.

Hasil dari googling dan info dari temen, tempat wisata yang dipilih untuk #tripjawatimur adalah: Tanjung Papuma (Jember), Kawah Ijen (Bondowoso) dan Taman Nasional Baluran (Banyuwangi) dengan starting point di Surabaya. Biar agak beda, kami memilih untuk berangkat ke Surabaya naik kereta lalu dilanjutkan road trip naik mobil dengan rute Surabaya-Jember-Bondowoso-Banyuwangi-Surabaya, selama 4 hari. Untuk perjalanan pulang Surabaya-Jakarta kami memutuskan naik pesawat dengan alasan “biar cepet nyampe rumah”. Hehehe.


Rute:
E: Surabaya
B: Tanjung Papuma, Jember
C: Kawah Ijen, Bondowoso
D: Taman Nasional Baluran, Banyuwangi

Sebagai informasi, peserta trip ini berjumlah 8 orang dan memakan biaya 1.700.000/orang. Harga tersebut sudah termasuk:
  1. Tiket Kereta Eksekutif Gumarang: Rp. 275.000/org
  2. Makan selama 4.5 hari : Rp. 200.000/org
  3. Patungan rental Elf 4 hari: Rp. 400.000/org
  4. Nginep di TN. Baluran 2 hari: Rp. 131.250/org
  5. Tiket Pesawat SBY-JKT, Merpati: Rp. 577.830/org
  6. HTM Tempat Wisata: Rp. 16.000/org
  7. Patungan Tip utk guide + supir: Rp. 20.000/org
  8. Snack + air minum slm perjalanan: Rp. 25.000/org
  9. Tol, parkir dll: Rp. 15.000/org
  10. Airport Tax: Rp. 40.000/org
Bisa dilihat biaya termahal ada di rental mobil dan tiket pesawat. Sedangkan subsidi silang didapat dari akomodasi, seperti dugaan kami sebelumnya, makanan dan tempat menginap di daerah jawa timur terbilang murah. Sistem bayarnya dicicil ke Ketua Kelas merangkap Bendahara biar ga kerasa berat.

Postingan #tripjawatimur akan dibagi per tempat wisata, kuliner serta cerita seru naik kereta ke Surabaya. Sebagai info kami menyewa elf dengan kapasitas 14 penumpang dengan harga Rp. 3.200.000 selama 4 hari sudah include bensin dan supir. Exclude: uang tol, makan supir dan tempat menginap supir.

Rent Car
Setia Abadi Tour & Travel
Jalan Demak No. 129 Surabaya, Indonesia
Telp : (62) 857 333 11117

Wednesday, October 3, 2012

takut..

Permisiiii..haduh ini blog soal trip agak ga ke-update lagi, yaa soalnya tahun ini gw memang pengen kalem. Ya nyesek sih ga bisa ikutan promo AirAsia, Garuda dan maskapai2 lainnya. Tapi ada hal yang lebih prioritas dari ngetrip. Hehehe. Yess, its sucks being an adult huh? hehehehe

Anyway, setelah mengalami hal menyenangkan sepanjang bulan September kemaren, Allah punya cara tersendiri untuk mengingatkan gw untuk kembali berpijak pada tanah. Di hari ke 2 bulan oktober, tiba-tiba pas bangun pagi gw ngerasa ketakutan yang luar biasa hebatnya. Mood gw langsung drop, sampe di kantor langsung berasa energy positifnya disedot pelan2 sampe akhirnya habis. gw takut.

Takut skor bahasa Inggris gw ga memenuhi. Takut hujan pas trekking Kawah Ijen. Takut peserta ada komplen. Takut ga dapet beasiswa. Takut semua persiapan les yang udah gw jalanin 6 bulan ini sia-sia. Takut hidup sendiri. Takut ga bisa punya anak. Takut ditinggal. Takut ga bisa ikhlas. Takut semua ga berjalan sesuai rencana. Takut gagal. Takut kecewa. Takut berharap. Takut ga akan bertemu jodoh gw. Takut telat nikah. Takuttt semuanya.

Alhasil sia-sia dateng ke kantor, karena gw ga bisa kerja sama sekali. Kondisi ini diperparah dengan lagi mens pula, jadi ga bisa solat untuk menenangkan diri. Mencoba menenangkan diri sendiri dengan dengerin musik. Ga ngaruh! Akhirnya gw nyoba ngomong trio kwekkwek, segelintir orang yang gw percaya untuk mendengarkan keluh kesah gw.

Sehabis curhat, jujur gw lega, dan memang harus dikeluarkan uneg2nya. Saat itu gw nyadar klo semua ketakutan gw diatas, ketakutan itu sama-sekali-belom-terjadi. Again, I’m over thinking. Resah akan segala sesuatu yang belum terjadi dan bahkan belum tentu akan terjadi. Pikiran gw kaya udah diambil alih sama rasa takut, sehingga ga bisa berpikir jernih.

Takut itu reaksi lumrah. Berarti ada sesuatu yang harus kita perjuangkan/lakukan agar ketakutan kita tidak terjadi. Anggaplah takut itu seperti first warning, insting awal agar kita bertindak sesuai jalur dan punya bekal untuk meraih tujuan.

Gw takut ga dapet beasiswa, then I should fight for it, sampe titik darah penghabisan gw harus berjuang!!! Gw takut skor bahasa inggris gw jelek, maka gw harus belajar sampe bisa, sampe skor gw memenuhi target! Gw takut ga bisa punya anak, maka gw harus cek kesehatan ke dokter dari awal dan mulai hidup sehat.

Akhirnya gw sadar bahwa, takut itu harus diliputi dengan tindakan/reaksi untuk meng-counter ketakutan itu. Karena pada akhirnya memang harus dihadapi. Ga bisa cuma diem pasif dan berharap semua akan berjalan seperti maunya kita.

Di penghujung hari, gw pun menemukan sepotong kalimat dari blog Newsplatter: “Courage is not the absence of fear, it is the action despite of it” Menjadi berani bukannya menghilangkan rasa takut. Menjadi berani adalah menjadi manusia yang tetap merasa takut, tetapi berkata “Persetan!”, “Kampretlah!”, memberikan jari tengah ke Hidup, dan tetap maju terus.

Thursday, September 20, 2012

Surprises!

“Happiness is relationships, and people in the west think money is needed for relationships. But it's not. It comes down to trustworthiness." - Eric Weiner -

Di umur yang tidak lagi muda ini, gw ga nyangka di ulang tahun kemaren banyak dapet surprise and  I always looove surprises. Hehehe. Jadi, ga disangka gw dapet kado yang diidam2kan dari dulu. Gw slalu kepengen beli DVD Dave Matthews Band live in Europe. Nyari DVD ini tuh susaaahh banget, gw udah nitip temen yang lagi di Singapore ga dapet, di Hongkong juga ga dapet, bahkan di Australia punnn ga dapet. Eh ternyata pas lagi nyeruput kopi, ada paket kiriman dari Miman, and guess what isinya apah? DVD DMB live in Europe!!! Teriak lah gw, saking kencengnya membahana sampe lantai 3 gw rasa. Seneng bangeeetttt rasanya,gw loncat2, jumpalitan, semua gaya lah pokoknya. Dan tau ga Miman dapetnya dimana? Belandeeeee, hahaha, jauh ya?!


Surprise kedua dateng dari sepupu gw si Faradina, dia ngasi gw kue dark chocolate dari Dapur Coklat. Lucunya kuenya dateng pas gw lagi telfonan sama dia dan begonya gw ga nyangka itu dari dia, dikira dari nyokap karena memang nama panggilan mereka sama. Jadi sepanjang telfonan, gw selalu bilang: “ihh gw dapet kue dari nyokap nih”. Sepupu gw ngakak2 aja, ngetawain gw yang salah nebak. Hahahaha. Kuenya langsung gw bagiin ke anak2 kantor, ceritanya pay it forward. Ga mungkin juga gw makan 1 loyang, bisa2 berat badan gw naik 10 kilo..hahaha 


Surprise ketiga dateng dari Lorita, temen SMA gw. Dia ngirimin gw cupcakes. Awalnya ga ada nama pengirimnya di kartu, pas gw tanya kurirnya dia bilang dari Lorita. Isinya cupcakesnya ada 6, yang tiga rasa dark chocolate yang sisanya red velvet. Dan rasanya enaaakkk bambang gulindanggg boooo. Ga cuma cupcakes, Lori juga bikinin gw foto yang diedit2 . lucuuuu deh.



Surprise keempat dari Fara, dia tiba2 ngajak gw ke GI untuk nraktir gw SUSHI!! Yeaaaayy. Beberapa hari sebelum gw lebaran, gw ngetweet lagi kepengen makan sushi, and voila! Doa gw dijabah lewat Fara. Luaarr biasa yaaaaa. Fara ini yang ngajarin gw makan sushi, karena dulu gw emoh banget makan makanan mentah. Harusnya sih gw yang nraktir ya, karena kan gw yang lagi hajatan. Cuma kata Fara ini sebagai hadiah ulang tahun. Me so happpyyyyyyyy :’)

Surprise kelima! JENG JENG, gw dibikin nasi kuning sama si Mbak. Hehehehe. Lengkap lah topingnya, ada ayam goring, perkedel kentang, tempe orek dan telur dadar. Dulu emang nasi kuning rutin dibuat klo gw dan kakak gw ultah, cuma makin kesini jadi ga pernah bikin lagi. Udah hampir 3 tahunan absen ga ada nasi kuning.  Jadi berasa senang akhirnya tradisinya dimulai lagi. Hehehe.

Surprise keenam, gw dikadoin body shower sama Mba Dyan. diikuti dengan kabar gembira bahwa doi hamilduuunn!! hwaaaa senangnyaa akan punya ponakan baruuu. Mba Dyan ini udah hampir 1.5 tahun menikah dan akhirnya dikaruniai anak, meski hamilnya agak beresiko karena Mba Dyan udah berumur 37 tahun, tapi Insya Allah sehat semua baik Ibu dan Bayinya. hihihihi


Surprise ketujuh, banyak yaaa ternyata. Gw baru tau lho, klo display homepage google itu berubah pas kita ulang tahun, apa emang udah dari dulu ya? yang jelas gw baru tau sekarang. Seneng deh liatnya, meski kayanya cuma bisa dilihat di PC/Laptop yang notabene pake IP address gw. Jadi ga dilihat secara global. hehehe.


Ga cuma surprise sih, tapi gw juga dapet banyak sekali ucapan selamat ulang tahun. Ada yang niat ngucapin di jam 00.04 (Eky), ada juga yang 30 menit terakhir sebelum pergantian hari (Vita). Baki sahabat gw bahkan nyanyiin lagu Happy Birthday pake Bahasa Korea, isn’t great? Hahaha.Ga cuma dari twitter, ada juga yang ngucapin via FB dan YM. Yang bikin terharu ada juga yang kirim ucapan via sms dan telpon langsung, lebay sih, cuma kan dengan beraneka macam socmed yang ada, mereka tetep milih secara private. hehehehe.

Gw dari dulu emang selalu menganggap spesial hari ulang tahun. Bukan soal perayaan hari lahirnya, tapi segunung doa yang dipanjatkan buat gw di hari itu. Semua mendoakan hal baik, dan itu ga terbayarkan deh oleh apapun.

Seumpama satu ucapan doa itu adalah lampion kecil yang diterbangkan ke langit, maka di hari ulang tahun gw, lampion dalam jumlah banyak berkumpul dan berbarengan menuju langit. Kebayang ga cahayanya berpedar terang sehingga Allah terusik akan cahayanya dan mengabulkan doanya satu persatu. Hehehe. Kedengerannya ngayal banget sih ya? Tapi itu yang terpikir.

I feel so blessed. Berasa disayang banyak orang. Bersyukur tiada henti gw dikelilingi orang baik. Money cant buy happiness, for me happiness is having a good relationship with family and friends. Love, that’s all matters. i'm happy :)

Sunday, September 2, 2012

Penginapan di Seoul, Korea Selatan

Sebagai penduduk Asia Tenggara, pengen rasanya ngetrip ke kawasan Asia Timur, ngerasain suasana yang Asia banget. Cita-cita saya dari dulu pengen ke Jepang, tapi karena mahaaaalll sekali biaya hidupnya, jadinya puter arah ke Korea Selatan, tepatnya Seoul. Nah pas banget waktu itu AirAsia lagi buka jalur penerbangan ke Asia Timur dan saya dapet tiket murah banget, KL-Seoul-KL cuma Rp. 900.000. Jadi tunggu apalagiii, brangkat lah saya ke Seoul bersama teman saya Deku.

Seoul menempati urutan nomor 22 sebagai The world's most expensive big cities in 2012, masih jauh dari Tokyo yang menempati urutan kedua. Bisa dilihat linknya disini.  Setelah beli tiket saya agak khawatir sebenarnya, sebackpacker2nya hidup Seoul, saya mesti bawa duid berapa?! Apa ada penginapan murah?! Akhirnya saya coba browsing2 nyari informasi soal Penginapan dan Makanan halal di Seoul. Saya mulai googling catatan perjalanan dan itinerary beberapa traveler yang sudah pernah kesana. Setelah membaca beberapa blog, saya dapet rekomendasi penginapan namanya “Inside Backpacker”. Link website bisa dilihat disini

Sebelum booking via hostel world, terlebih dahulu saya cek secara detail lokasi hotel, telusuri gambar kamar hotel dan cek fasilitas yang didapat. Lalu saya cek ketersediaan kamar dan terakhir saya menghubungi pihak hotel melalui kontak yang tersedia.

Saya memesan kamar dormitory karena ternyata kamar standar (twin bed) sudah full booked. Harga kamar dormitory 16.000 won/night/person. Jadinya total selama 5 hari saya membayar 80.000 Won. Setelah selesai booking, saya meng-email bukti pembayaran booking hotel. Pihak hotel pun segera merespon cepat dan mengirimkan informasi fasilitas yang didapat beserta penunjuk arah menuju hotel dari Incheon Airport. Petunjuknya sangat jelas, step2nya setelah keluar dari bandara, saya merasa terbantu sekali.

Penting sekali untuk berkomunikasi dengan pihak hotel jika memesan kamar via hostel world atau agoda. Karena di beberapa kasus ada yang sudah booking kamar, tetapi ternyata belum tercatat di database hotel, sehingga luntang lantung ga bisa check in karena statusnya belum booking meski udah bayar.

Inside Backpacker terletak di 2F 112 Myeongryun 2ga, Jongrogu, Seoul, Korea, 110 – 532. Lokasinya sangat strategis karena dekat dengan pusat kota, lokasi wisata, dekat pula sama Subway Hyehwa Station (Line 4), dan Universitas Sungkyunkwan. Karena lokasinya yang strategis, daerah ini selalu ramai, bahkan sampai jam 12 malam pun tetap rame.

Dari bandara Incheon, kita dapat menuju hostel ini dengan 3 cara: naik taksi, naik bis dan naik kreta. Kemaren itu saya memutuskan naik Bis karena saya bawa koper gede, agak repot klo naik kereta, karena akan pindah2 jalur stasiun, belum lagi akan geret2 koper naik turun tangga. Perlu diingat bahwa waktu bis beroperasi sampai jam 23.00, jika mengambil penerbangan malam dan sampai Seoul lebih dari jam 23.00  maka harus menggunakan taksi, dan tentunya biayanya lebih mahal.

Menurut petunjuk dari staf hotel, selepas proses cap passport di imigrasi, kami lalu menuju jalur 5B atau 12A6 untuk naik bis nomor 6011. Tarifnya 10.000 won, oia jangan lupa sediakan uang pecahan 10.000 untuk membayar bis, karena sistem pembayarannya uang pas. Estimasi perjalanan ke Inside Backpacker adalah 1 jam dan turun di halte SungKyunKwan. Ada suara otomatis yang memberitahu pemberhentian halte selanjutnya, mirip ama di busway, tapi karena nama haltenya agak2 kriting2 aneh, jadi mesti nyimak baik2, fokus sama pendengaran biar ga kelewatan. Hehehe.

Sesampainya di halte SungKyunKwan, saya mesti balik arah untuk menuju perempatan lampu merah, setelah itu saya mesti nyebrang ke arah Dunkin Donuts, lalu akan berjalan sekitar 200 meter lagi. Petunjuk yang diberikan petugas hostel cukup jelas sehingga tanpa nyasar, saya pun sudah sampai di Inside Backpacker.

Kesan pertama pas sampe, feels like home banget. Hehehe. Meski hostelnya kecil dan penuh dekorasi tapi saya berasa nyaman karena seluruh ruangan bernuansa kayu. Hehehe. Waktu itu saya ketemu dengan stafnya hostel yang bernama Kim Seunghyun. Bahasa inggrisnya terbatas banget, tetapi mereka sangat ramah. 

lobby hostel

Setelah melunasi pembayaran kami segera diantar ke kamar dormitory. Ternyata disana sudah ada 3 penghuni kamar lainnya, ada yang berkebangsaan Jepang, Canada dan Inggris. Cowo semua. Saya perempuan sendiri. Hehehe. Saya pun memilih tempat tidur paling atas, disitu sudah tersedia seprai, selimut dan sarung bantal baru. Saya juga dikasi kunci brangkas untuk menyimpan barang2 berharga.

photo courtesy: inside backpacker
photo courtesy: inside backpacker

Setelah transit di KL selama 4 jam dan kemudian terbang ke Seoul selama 6 jam, rasanya udah pengen cepat2 mandi kemudian tidur. Karena saya pesan dormitory, jadinya kamar mandinya terpisah. Kamar mandinya hanya ada 2, untuk cowo dan cewe, makenya pun harus bergantian. Saya diberitahu bahwa kita akan mendapat handuk kecil baru setiap harinya, bebas ambil berapa aja dan setelah pakai dicemplungin ke tempat handuk kotor. Kalau mau pake handuk besar kena charge tambahan biaya. Meski letaknya terpisah namun kamar mandinya bersih sekali dan ada air panas. yeay!

Staf hotel memberitahu bahwa setelah lewat jam 00.00 pintu depan akan dikunci, sehingga jika pulang ke hotel lewat dari itu, saya mesti memasukkan password di tombol kunci. Saya juga dikasi password wifi, jangkauannya nyampe kamar. Ada juga 2 buah computer yang bisa dipakai gratis dengan koneksi internetnya super cepaaaattttttt.


Meski lagi liburan, badan saya otomatis bangun jam 5 pagi, namun saya sempat kaget karena jam menunjukkan pukul 07.00, hahaha, saya lupa lagi ada di Korea dan perbedaan waktunya lebih cepat 2 jam dari Jakarta. Saya pun segera keluar kamar untuk membuat teh dan sarapan sambil liat2 hostel secara detail, karena pas sampe saya pengen cepet2 tidur jadi ga sempat berkeliling.


Di bagian depan ruangan terdapat ruangan santai dengan sofa empuk. Di ruangan ini banyak terdapat majalah lonely planet dan travel guide dan peta yang bisa diambil. Ada beberapa dvd juga yang bisa ditonton. Disebelahnya terdapat dapur dengan berbagai perangkatnya. Memang enaknya di hostel adalah kita bisa masak sendiri. Perangkat masak bisa digunakan asal dicuci bersih setelahnya. Pengunjung mendapat telur ayam setiap harinya dan tersedia juga minyak dan bumbu dapur yang bisa digunakan secara gratis. Saya lihat minyaknya olive oil, hehehe, naik kasta nih masak telur dadar pake olive oil. Hahahaha. Kita juga bisa refill air di dispenser tiap mau jalan2. 


dapur

Karena ruangannya terbatas, jadinya meja makannya sederhana sekali. Di meja makan saya lihat ada setumpuk keranjang makanan berlabel “free food”, isinya ada makanan instan dan saya pun berbinar2 ketika menemukan setumpuk mie gelas, energen sachet dan bubur instan. Ternyata ini adalah makanan sumbangan yang ditinggalkan traveler yang pernah menginap disini.  Di dekat pintu keluar ada peta lokasi tempat wisata beserta pemberitahuan nomor bis dan peta subway. Informasinya berguna sekali karena hari itu saya berencana keliling Seoul seharian.


Terdengar sapaan ramah dari Pemilik hostel. Kami pun berkenalan dan mengobrol. Ternyata sang pemilik adalah kakak beradik backpacker juga. Mereka sudah menjelajah Eropa, Afrika, Asia dan Amerika. Bulan depan malah dia berencana untuk menjelajah Australia. Waah klo dibandingin sama saya sih jauh banget ya? Saya traveler kelas teri. Hahaha. Dia sama adiknya menjalankan usaha ini baru sekitar 5 tahunan. Saya akhirnya ngerti kenapa fasilitas yang diberikan di hostel ini terkesan “ramah backpacker”, paham banget deh kita maunya apa, susahnya dimana, jadi serba diberikan kemudahan. 

Mungkin itu yang harusnya di terapkan oleh pemilik hostel/hotel. Memposisikan diri sebagai turis, paham betul karakteristik traveler/backpacker, sebelum membuat konsep hotel/hostel. Di perbincangan tersebut saya selipin promosi wisata Indonesia, dan dia tertarik untuk mampir ke Bali. Hehehehe.

Selain pertama kali berkunjung ke Korea, ini pun pertama kali saya menginap di kamar dormitory. Memang agak kurang nyaman karena gabung sama pengunjung lain yang notabene kita ga kenal sama sekali. Itung2 latihan toleransi, karena mesti berbesar hati sama bunyi langkah kaki, buka tutup pintu kamar dan kadang lampu tiba2 nyala. Tapi so far, sih saya nyaman2 saja, karena kebanyakan traveler tau kode etiknya nginep di dormitory, kita pun juga berusaha sebisa mungkin memberikan kenyamanan bagi pengunjung lain.

Note:
Inside Backpacker: http://www.backpackersinside.com/
1 KRW = Rp. 8.75 
80.000 KRW = Rp. 700.181,30

Saturday, August 18, 2012

terasa dekat..

photo: google

Setiap tahun di Bulan Ramadhan setiap umat muslim manapun di dunia mencurahkan segenap waktunya untuk beribadah. Tak terkecuali saya. Karena di bulan penuh rahmat ini, Allah SWT seperti berjarak dekat dengan umatnya. DIA seperti berada di sekitar kita dengan wujud dan bentuk lain. Terasa dekat dan senantiasa melindungi umatnya dari kotornya hati dan perbuatan. Menghadiahi imbalan lipatan pahala sekehendakNYA. Pada di bulan inilah, Asma Allah berkumandang tanpa henti, berdengung dan mengalun indah setiap harinya. Terasa damai dan tenang.

Sepuluh malam terakhir merupakan waktu yang paling istimewa, karena disaat inilah Allah SWT membagikan pahala bagi umatnya yang berdiam diri di masjid (itikaf), sejak waktu Isya sampai terbitnya fajar. Pahalanya luar biasa, seperti pahala 2 kali naik Haji dan 2 kali umrah. Tidak hanya pahala itikaf, di malam ganjil pun Allah menurunkan kefadholan yaitu malam yang lebih baik daripada 1000 bulan. Ibadahnya hanya 1 hari, tetapi pahalanya seperti ibadah selama 3 tahun.

Alhamdulillah setiap tahunnya, Allah masih memberikan kesempatan dan nikmat sehat kepada keluarga saya untuk beritikaf di 10 malam terakhir. Ada yang istimewa pada itikaf tahun ini, tepatnya di malam ke 27. Malam yang banyak dipercaya umat islam adalah malam turunnya Lailatul Qadr. Saat itu jam di dinding masjid menunjukkan pukul 22.30. Mubaligh sedang bertadarus. Kami pun ikut menyimak dan mendengarkan. Sesekali pada ayat tertentu, Mubaligh membacakan tafsir ayat yang dilantunkan. Kala itu saya berusaha menyimak dengan khusyuk, berusaha melawan rasa kantuk yang bertubi-tubi datang. Alunan ayat suci yang dilantunkan sungguh membuat hati ini tenang, terbawa suasana damai yang menyejukkan.

Seketika air mata saya jatuh, dan terus2an jatuh tanpa henti. Saya sendiri tidak mengerti mengapa ini terjadi. Saya tidak sedang berpikir apa2. Hanya menangis dan menangis. Ada rasa damai, sejuk bercampur haru. Dada saya ini rasanya plong. Seperti habis berteriak dan merasa lega. Ringan sekali rasanya. Saya berusaha menutupi ini agar ibu saya tidak melihat. Tetapi toh akhirnya ketauan juga, ibu pun bertanya mengapa mata saya merah dan berair, saya hanya menjawab saya habis menguap karena mengantuk.

Seketika mubaligh menghentikan tadarusnya, sambil mengutip hadist dan riwayatnya ia berkata: “Siapa yang sampai padanya Al-Qur’an,” sebagaimana dikatakan oleh Muhammad bin Kaab al-Qurazi, “Kemudian ia membacanya,” lanjutnya, “Maka ia seperti sedang berdialog dengan Allah”. Sedangkan Ali bin Abi Thalib mengatakan, “Jika aku menginginkan agar Allah berbicara kepadaku, maka aku membaca al-Qur’an. Dan tatkala aku ingin berbicara kepada Allah, maka aku melaksanakan shalat.”

Seketika saya paham mengapa air mata saya menetes, menyimak Al-Quran sesungguhnya seperti membaca ayat di dalam hati meski bibir tidak mengucap. Saat itu saya (mungkin) merasa Allah berdialog dengan saya, berbicara dengan saya dan merasakanNYA hadir. Sungguh ini peristiwa yang luar biasa bagi saya. Saya ingin kembali merasakan hal yang sama, terasa dekat dengan Semesta setiap harinya, tidak hanya di Bulan Ramadhan.

Happy Eid Mubarak =)

Friday, August 10, 2012

Sementara...

@missciccone: “When words don't always come out right, just sing it with a song...” 

And so I sing.....

Sementara...
teduhlah, hatiku
Tidak lagi jauh
Belum saatnya kau jatuh

Sementara...
ingat lagi mimpi
Juga janji-janji
Jangan kau ingkari lagi

Percayalah, hati
Lebih dari ini pernah kita lalui
Jangan henti disini

Sementara...
lupakanlah rindu

Sadarlah, hatiku
Hanya ada kau dan aku

Dan, sementara...
akan kukarang cerita
Tentang mimpi jadi nyata
Untuk asa kita berdua

Percayalah, hati
Lebih dari ini pernah kita lalui
Takkan lagi kita mesti jauh melangkah

Nikmatilah lara

Untuk sementara saja……

(Float-sementara)

@ratrindah – still trust that eventually, everything will turn out right =)


Sunday, August 5, 2012

office politics

Masih soal soal dunia perkantoran, hehehe, ini temanya banyak ngasi inspirasi untuk nulis, soalnya lagi happening banget di kantor. *tarakdungces*

photo source: google

Pernah denger office politics? Klo kata Wikipedia: "office politics is the use of one's individual or assigned power within an employing organization for the purpose of obtaining advantages beyond one's legitimate authority. Those advantages may include access to tangible assets, or intangible benefits such as status or pseudo-authority that influences the behavior of others. Both individuals and groups may engage in Office Politics.". Office politics has also been described as "simply how power gets worked out on a practical, day-to-day basis.

Terjemahannya kira-kira: “kegiatan yang dilakukan untuk membuat suasana kerja di kantor menghasilkan keuntungan terbaik untuk golongan tertentu ataupun pribadi, entah dengan jalan yang merugikan orang lain maupun tidak. Pekerja yang melakukannya dapat menggunakan cara-cara untuk memanipulasi kelompok tertentu agar idenya mendapat dukungan.”

Contoh simplenya: Ada sekelompok orang di kantor dan pengaruh mereka kuat banget. Misalnya dalam hal memutuskan kebijakan kantor “sesuai” sama kebutuhan mereka. Jika ada project tertentu, mereka udah langsung merapatkan barisan, langsung menetapkan anggota tim dari kalangan mereka sendiri. Contoh lainnya, biasanya keliatan pas lagi meeting, pendapat mereka dominan dan akhirnya hasil rapat di selalu menguntungkan kubu mereka ini.

Parahnya kalau sampe ada beberapa kubu yang saling bersaing satu sama lain, korbannya tentu saja yang ga tergabung dalam blok tertentu, dan yang paling kena imbas adalah nasib para junior yang baru masuk. Kasus paling parah klo kelompok ini sudah melibatkan petinggi di kantor, keputusan sudah pasti berat sebelah dan menguntungkan satu pihak.

Office politics juga bisa berimbas sama bullying, karena biasanya klo sekelompok ini udah ga suka sama satu orang, nah biasanya mainnya keroyokan nih. Jatohnya memang jadinya subjektif banget, satu sebel, smuanya ngikuuuttt sebel.

Oh jadi klo ada geng2an di kantor itu maksudnya office politics ya? Engga jugaaa, klo ada geng yang terbentuk berdasarkan kesamaan minat, misalnya sama2 roker (rombongan kereta), geng ibu2 menyusui, geng para ngerokok, geng Mahmud alias mamah2 muda, itu bukan office politics. Yang disebut office politics klo kelompok2 ini udah punya “pengaruh” untuk menyetir sesuatu, saling nyinyir atau udah main jatoh2an/tikung2an, pembunuhan karakter dll.

Wah di kantor gw ada nih yang begini. cara ngindarinnya gimana dong? Netral atau tidak memihak golongan manapun. Ramah sama semua orang itu penting, tapi juga harus tegas untuk tidak memihak. Cocok2an itu biasa sih, lumrah klo kita udah nyaman sama beberapa orang, jadinya maunya sama itu2 aja. Tapi bergaul sama yang lain ga ada salahnya toh? Sebisa mungkin jangan terpaku sama satu kelompok. 

Tetap professional. Klo udah ngadepin office politics yang udah mulai dominan, jangan memperlihatkan emosi di tengah perbedaan pendapat dan konflik. Fokus sama isu-nya, jangan sama orangnya. Iya tau sih dalam hati empet banget nih sama grup ini klo udah mulai “rese”, tanggepin harus pake kepala dingin, soalnya makin kita ngotot nah mereka makin defense (karena berasa di serang). Dalam soal jumlah udah pasti kita kalah, jadi mesti counter attacknya agak elekhan (baca: elegan) gitu.

Gw udah kena nih sama mereka, udah mulai digosipin nih gw. Santay aja bray, ga usah klarifikasi segala klo digosipin. Itu tandanya mereka lagi insekyurr. Jangan kepengaruh dan berasa panik sendiri apalagi merasa cedih cekalih karena dizolimi trus galau dan pasang status di FB. Dibaca semua orang dan makin runyam jadinya. Just concentrate on your job and let your work and actions do the talking. Inget kita mesti elekhan, klo lagi dapet kerjaan yang melibatkan mereka, usahakan terdokumentasi dengan baik, via email atau nyatet pas lagi meeting. Klo hal pekerjaan memang ruang lingkupnya besar, misalnya udah menyangkut uang, emailnya cc-in email ke bagian keuangan atau atasan. Jadi jangan modal: “katanya-katanya”, wah salah2 bisa diserang karena ga ada buktinya.

Duh gw udah empet banget nihhh, disalahin muluk, gw ramah malah di-bully, eh gw less involved malah digosipin. Coba itung total orang di kantor ada berapa? Tinggal dikurangin grup mereka, nah sisanya kan banyak tuh. Itu aja yang dikonsentrasiin, jangan biarkan mereka ngerusak mood lo. Dimana2 orang nyebelin pasti ada, ga di kantor sendiri maupun kantor lain. Emang udah hukum rimbanya begono, dibikin asik aja. Cape2in energy lo klo mesti dilawan.

Apa gw resign aja ya? Coba dipikir lagi deh, kecuali office politics udah tingkat parah dimana lo dimutasi karena hal yang ga jelas, atau dibunuh karakternya, ditikam dari belakang, nah boleh dipikirin untuk cari alternative lain. Office politics itu ga perlu dilawan kok, dihindarin aja. Klo udah kepalang basah kena jeratannya nah baca2 lagi tips2 diatas plus doa deh buuu, paakk. Eaaa. Eh serius loh, at least biar hati kita adem aja jangan kebawa emosi. Biar gimana curhat paling enak itu ya sama Tuhan, ga mungkin ada yang adu domba, ga ada salah paham dan pastinya biar dibantu.

Selamaaattt bekerrjaaaa, inget noh tagihan2 yang mesti dibayar! Eaaa..cemunguudhh eaaa kaaak =)

Friday, August 3, 2012

Just because people do bad things, doesn't mean their bad people

photo source: google

Mungkin masih pada inget salah satu adegan template sinetron Indonesia yang umum dipake, ketika si antagonis lagi ngomongin jelek si protagonis dan secara ga sengaja kedengeran sama si protagonisnya. Biasanya abis itu si protagonisnya langsung cedih cekalih dan langsung nangis di WC atau di pojokan perpustakaan. adegan selanjutnya datanglah si gebetan sejuta umat yang mergokin protagonis nangis trus nanya: "kamu kenapa? kok nangis?" sambil nyodorin sapu tangan #eeaaaaa

Biasanya klo gw ngeliat adegan itu langsung: *hooeekkkss, jijaaayy*. lah mana kepikiran ya klo bakal ngalamin hal yang sama, tentunya tanpa ada adegan dikasi saputangan gebetan sejuta umat dan nangis di WC. Oia dan perlu diinget, gw protagonisnya yaaa hahahaha *dibahas*

Ceritanya gini, gw secara ga sengaja membaca opini temen kantor gw, dan itu kalimat bernada negatif. Kaget? Jelas, karena meskipun akhir-akhir ini hubungan kita selalu ditempa riak-riak kecil -yang menurut gw lumrah-, gw tetep kaget sama kata yang dia pilih untuk mendeskripsikan gw. *tertohokkk*

Reaksi gw pas baca? Jujur, gw ketawa ngakak, sampe pas ketawanya berhenti, gw terdiam sih, sambil menganalisis situasi yang melatarbelakangi ini semua. Gw pun mengambil kesimpulan: "yak ini cuma miskom alias miss komunikesyong. Let's move on, no hurt feeling, alll izz welll".

Just because people do bad things, doesn't mean their bad people

Saat itu gw bisa aja marah dan mempertanyakan statement dia. Tapi trus gw berpikir, ngapain? mereka nyakitin gw, oke, tapi bukan berarti mereka gw cap penjahat kelas kakap kan ya? hehehe. Ketika emosi meledak, biasanya kita hilang kontrol. Itu lumrah sebagai manusia biasa, Gw pun pernah lepas kendali dan kemudian menyesal atas apa yang gw ucapkan. Tentunya kemudian gw meminta maaf. 

Gw yakin apa yang diucapkan temen gw cuma emosi sesaat dan gw yakin dia juga nyesel, atau anggaplah mereka menyesal. Gw juga memilih untuk tidak bereaksi berlebihan. untuk apa bete? Yang ada malah memperkeruh suasana, buang-buang energi, apalagi kita berada di satu kantor, yang mana satu kantor isinya cuma 50 orang, yang ada bakal ketemu terus, rugi klo bete-an, nyiptain suasana yang ga sehat nantinya. 

Gw lebih melihat kedepan. Memilih diam, bukan karena gw cemen, tetapi berbesar hati memaafkan, mereduksi konflik. Toh biar gimana pun gw pernah melihat sisi terbaik teman gw ini, dan itu yang gw pegang dan gw inget.

Sisi lain yang bisa gw pelajarin adalah, lo ga bisa membuat semua orang suka sama lo. pasti ada aja yang ga nyaman sama kita, entah itu dari omongan atau sikap kita. Klo pas kebetulan ada yang ga suka, yo wiss biarin aja, toh sebenernya itu bisa jadi cermin juga sih. Mungkin ada beberapa yang mesti kita benahin, anggap aja sebagai pengingat.

klo kata Marischka Prudence: "Manusia tanpa emosi itu hampa, individu tanpa kesalahan itu surreal". =)

Sunday, July 22, 2012

Counting Stars Against The Black

00.40
Saya masih belum bisa tidur karena efek kebanyakan tidur siang, hehehe. Hampir 1 jam saya berusaha membuat badan ini nyaman sampai nunggu rasa kantuk datang. Tiba2, out of nowhere,  keinget satu kalimat lagu “Sister” dari Dave Matthews Band.  Kalimatnya: “counting stars against the black”, and suddenly I start counting.

photo: google
  1. Seprai ini baru diganti, dan saya suka wanginya.
  2. Internet dirumah udah lebih kenceng dari sebelumnya, buka youtube udah ga pake buffering lagi, yeaayy!!
  3. Barusan buka lemari es, nemu ada buah pear buat cemilan, udah dipotongin pula.
  4. Akhirnya berhasil juga update CV, dieditin dan dikasi masukan sama Mba Kiki yang kebetulan OL.
  5. Travel notes trip Komodo saya berhasil dimuat di majalah getaway edisi July.
  6. Ayah, Ibu, Ifan sehat semua.
  7. Proses menuju ADS dipermudah dengan bantuan orang2 sekitar.
  8. Awal tahun ini dikirimin cup cakes sama si Boiii.
  9. Wall of post card nambah lagi 1, kali ini dikirim dari Oxford, England.
  10. Bulan April tahun lalu dikasi kesempatan ikut ke lapangan untuk bantuin studi Urban Poverty.
  11. Tahun lalu ngetrip ke 2 negara dan 2 Wisata Lokal: Pangandaran, NTT, Korea, dan Vietnam.
  12. Tahun ini berhasil menginjakkan kaki di Pulau Belitong.
  13. Berhasil namatin buku The Geography of Bliss
  14. Dicopy-in Grey’s anatomy season 8 sama Mba Novi.
  15. Minggu lalu reunian sama temen kuliah, ketemu Lely dan Kiki!!! Si Rayhan udah gedeeeee.
  16. Ifan udah dapet kerjaan baru di DHL.
  17. 60% workplan sudah dikerjakan.
  18. Berhasil liat Bunderan HI dan menikmati senja kota Jakarta dari ketinggian lantai 55 di Menara BCA.
  19. Bayar hutang buka puasa di Lamien Imperial!!
  20. Kerjaan di kantor ga ada yang di-pending, semua selesai ontime.
  21. Beli sepatu Muji dengan harga Rp. 98.000 berkat Jakarta great sale, harga aslinya sekitar 200rb
  22. Sukses handle tim 16 pas trip Belitong, ini pertama kalinya nge-lead trip walo Cuma 1 hari.
  23. Berhasil di cium sama Nawa, anak kecil ini yang susah ditaklukan.
  24. Dikelilingi banyak orang-orang baik =)
  25. Perdana nonton IMAX, Tiket ada di Dinda dan dateng telat, tapi Mba2nya ngijinin masuk duluan tanpa tiket.
  26. Berhasil nonton film Pixar, Brave, disaat2 terakhir filmnya mau turun.
  27. Di bulan yang sama makan di 3 resto favorit.
  28. Dikasi tempat duduk di Bis pas Jakarta lagi macet2nya.
  29. Hari Selasa minggu lalu berhasil terhindar dari KRL Trouble karena insting untuk segera pulang cepat.
  30. Dikasi cokelat sama Prio dan Teh Tuti.
  31. Tiap pagi sesampainya di kantor, selalu dibikinin kopi dengan takaran pas sama Mas Dakim.
  32. Punya temen2 trip yang menyenangkan, Bokiers are my second family.
Saya terus2an mengingat dan menghitung apa2 yang membuat saya bahagia, dan list itu belum selesai. Sambil mengingat, tergambar sekilas peristiwa dimana hidup saya sempat mengalami masa kelam. Butuh hampir 2 tahun untuk memaafkan diri saya sendiri. But I’m over it. Sambil tersenyum, saya kemudian maju ke apa2 yang terjadi sesudahnya. Actually, my life is good and always been good. Alhamdulillah.

Butuh gelapnya malam untuk melihat bintang yang bersinar. Sama halnya dengan hal baik, ketika berada di titik terbawah dalam hidup, justru saat itu lah hal baik muncul dan kemudian kita tersadar, hey, my life isn’t that bad. I may have made mistakes, but they have made me who i am. Someone once said: “Sometimes it takes a huge loss to remind you of what you care about the most. Sometimes you find yourself becoming stronger as a result, wiser and better equipped.”

Ngomong-ngomong tadi sampe mana ya saya menghitung?
=)

Sunday, June 3, 2012

Objek Wisata di Pulau Belitung (Belitong)

Sewaktu pulang dari Belitung banyak yang nanya ke saya, “emang disana ada apaan, rat? selain tour laskar pelangi emang ada objek wisata lain? 

photo source: google

Pulau Belitung atau yang biasa disebut belitong mempunyai pantai yang khas, bahkan cenderung unik. Hampir disetiap pantai di Belitong memiliki formasi gugusan baru granit yang seperti berserakan. Saya sudah pernah googling sekedar mencari tahu, apakah ada pantai di Indonesia yang memiliki formasi gugusan batu granit selain Pulau Belitong? Sampai sekarang saya belum menemukan pantai yang mempunyai keunikan yang serupa.


Kehadiran batu2 granit di pinggir pantai memang terkesan misterius. Bahkan di beberapa laut dangkal yang jauh dari bibir pantai, banyak terdapat bongkahan batu granit. Batu granit merupakan batuan beku yang terdapat pada kerak bumi yang kemudian dimuntahkan oleh letusan gunung vulkanik. Untuk daerah yang mempunyai Gunung Vulkanik, batu granit ini banyak dijumpai di beberapa lokasi yang masih merupakan daerah jangkauan lontaran material gunung. Namun seperti yang kita ketahui bahwa di Pulau belitong tidak terdapat Gunung Vulkanik. 

Sampai sekarang belum ada penelitian ilmiah yang menjelaskan asal muasal batu granit ini. Namun, menurut penduduk setempat, batu granit yang terdapat pada pantai di belitong berasal dari letusan  Gunung Krakatau yang terjadi pada 26-27 Agustus 1883.


Terlepas dari cerita misterius dibalik formasi gugusan batu granit, pemandangan indah tersebut memberikan keuntungan sendiri bagi Pulau Belitong, terutama bagi para photographer. Banyak fotografer package yang ditawarkan beberapa agen wisata di Belitong. Namun bagi saya keindahan alam bawah laut belitong juga tidak kalah indahnya.

Lalu, apa  saja tempat yang wajib dikunjungi di Belitong?

SD Muhammadiyah Gantong
Wilayah Gantong terletak di sebelah Timur Belitong, perjalanan ditempuh sekitar 2 jam dari Tanjung Pandan. Bangunan ini merupakan replika dari SD Muhammadiyah Gantong, bangunan ini pula yang dijadikan sebagai tempat shooting film Laksar Pelangi. Secara keseluruhan bangunan masih tampak kuat meski ada beberapa genteng dan tembok sudah mulai rapuh. Batang kayu yang dipakai untuk menopang bangunan juga masih ada. Salah satu yang menjadi spot wajib foto adalah papan nama SD Muhammadiyah Gantong yang sudah mulai pudar.



Vihara Buddhayana Dewi Kwan Im
Vihara ini terletak di Desa Burung Mandi, Kabupaten Belitung Timur. Selain sebagai tempat peribadatan umat Buddha, vihara ini adalah salah satu bangunan yang mempunyai nilai historis karena sudah berusia lebih dari dua setengah abad. Perjalanan dari Tanjungpandan, kurang lebih memakan waktu sekitar 1 – 2 jam.


Pulau Lengkuas
Pulau lengkuas terletak di utara Pulau Belitong, sekitar 1 jam perjalanan dari Tanjung Pandan. Daya tarik Pulau ini terletak pada Mercusuar tua yang dibangun oleh belanda pada tahun 1882. Saya tidak menemukan informasi mengenai tinggi bangunan ini, yang jelas mercusuar ini berlantai 18. Bangunan ini tetap kokoh dan aman untuk dinaiki. HTM untuk menaiki mercusuar adalah Rp. 5000. Rasanya capek sekali ketika saya menaiki tangga melingkar yang seperti tidak ada ujungnya. Tetapi karena mercusuar ini merupakan icon Pulau Belitong, jadinya saya memaksakan untuk tetap naik.


Hasilnya? Ternyata ga sia2 kok nafas ngos2an. Pemandangan dari puncak mercusuar sungguh indaaaahhh. Kita bisa melihat secara sekeliling pulau lengkuas 360 derajat dari ketinggian hampir 60 meter.  Saking tingginya pengunjung yang berada di bawah seperti kumpulan titik-titik. Untungnya saya tidak takut akan ketinggian, jadi rasanya betah berlama2 duduk di atas mercusuar.



Tanjung Tinggi
Tanjung tinggi merupakan pantai yang diapit oleh dua semenanjung dan memiliki sebaran batu granit yang terkesan acak2an tetapi memberikan kesan unik tersendiri. Batu granit yang berada di pantai ini besar2 dan bahkan seperti masuk ke cerukan gua. Kita tentu ingat adegan dalam lascar pelangi dimana anak2 SD Muhammadiyah Gantong berlari mengitari batu2 besar di pantai. Rasanya seperti dejavu ketika saya melihat secara langsung batu2 tersebut. Hal lain paling berkesan adalah pasir putih yang halusssssssss sekali seperti tepung. 


Rasanya betah melepas sandal dan berjalan kaki menyusuri pantai. telapak kaki saya seperti menginjak tepung terigu, ada sensasi halus2 geliii. Rasanya ini pasir terhalus yang pernah saya injak. Tempat ini paling pas dikunjungi sore menjelang matahari terbenam. Hanya dengan duduk di pinggir pantai dan menikmati matahari yang perlahan tenggelam dengan latar belakang sinar orange kemerahan. Aaaaahh rasanya nikmat sekali.

Membalong
Wilayah ini terletak di sebelah selatan Pulau Belitong. Lama perjalanan dari Tanjung Pandan menuju Mambalong sekitar 2 jam. Wilayah ini memang lebih sepi dibandingkan dengan Belitong Utara, menurut informasi yang saya dapatkan, wilayah ini sedikit tertinggal dibandingkan daerah lain karena dulu bukan merupakan tempat penambangan timah. 

Tidak banyak turis yang datang ke daerah ini karena Membalong belum menjadi daerah tujuan wisata yang umum. Saat ini Membalong merupakan daerah perkebunan kelapa sawit, sehingga aktifitas yang terlihat lebih kepada aktifitas truk dan pabrik yang mengangkut hasil panen kelapa sawit.


namun, justru karena bukan merupakan daerah wisata umum, pantainya lebih bersih dan sepi. Salah satu keunikan daerah Membalong adalah Tanjung Batu Lubang yang mempunyai batu granit besar yang menyerupai sebuah bukit. Kita juga dapat melihat  Batu Baginda (Beginde) dari kejauhan, batu granit besar yang berbentuk seperti tebing. Penduduk setempat menganggap batu ini kramat.

Pulau Batu Berlayar
Pulau ini terletak tidak jauh dari Pulau Lengkuas, jika sedang hopping island pasti akan melewati pulau ini. Pulau Batu Berlayar sebenarnya adalah gugusan batu besar yang terdiri atas 2 batu granit besar yang jika dilihat bentuknya seperti layar kapal.

Tempat lainnya yang biasa dikunjungi wisatawan adalah Pantai Burung Mandi, Tanjung Binga, Pantai Punai, Pulai Burong, Pulau Pasir, Danau Tambang Kaolin, dan Kelapa Kampit. Seluruhnya berada di tempat yang berdekatan. Secara keseluruhan 3 hari adalah waktu yang ideal untuk explore Pulau Belitong secara keseluruhan.

Dapat dikatakan rata2 objek wisatanya menyuguhkan pemandangan yang sama, yaitu pantai dengan batu granit. Jadi terkesan membosankan. Tidak jarang wisatawan yang membuat tambahan agenda trip mengunjungi Pulau Bangka. Namun menurut saya, suguhan formasi gugusan batu granit yang tidak ada dipantai manapun di Indonesia merupakan daya tarik tersendiri. Pasir berwarna putih nan halus pun melengkapi keunikan Pulau Belitong.

Berkali-kali saya katakan bahwa untuk keindahan alam, Indonesia juaranya. Jadi jangan ragu untuk mengunjungi Belitong dan merasakan sendiri berlarian di sela2 batu granit seperti di adegan film laskar pelangi.