Thursday, December 24, 2015

Kiss the cook

2 harian ini saya berada di Solo untuk business trip, seneng banget karna baru pertama kali ke Solo jadi itung2 sambil menyelam minum air. hehehehe. Selama di Solo, Saya nginep di Hotel Alila. Dari pengakuan supir taksi, Alila adalah hotel bintang 5 terbagus sak antero Solo. Dan memang bener sih, pas baru dateng, gedungnya WAH banget! Interiornya modern, fasilitasnya lengkap dan makanannya UWENAK REK. Seriously!! Pilihan menunya pas yaitu kombinasi antara hidangan western dan lokal. Sayuran dan buahnya juga pilihan dan fresh. Pokoknya ga ada yang ga enak. 

Saking enaknya saya memutuskan untuk ke dapur untuk bertemu chefnya. Awalnya chefnya mukanya tegang banget pas dikasi tau klo ada yang mau ketemu. Mungkin dikiranya saya mau komplen kali ya? Tapi pas saya bilang klo saya berterima kasih karna makanannya enak, muka chefnya langsung berubah jadi senyum. Dan hati saya ikutan anget liat reaksi si koki.

Saya berasal dari generasi yang dididik dengan cara kaku. Seinget saya orang tua saya jarang memuji, dan akhirnya ‘ajaran’ ini mayan nurun ke saya. Hehehehe. Budaya Indonesia memang senengnya komplen, tapi dalam hal memuji kayanya rata2 pada gengsi. Ya ga semua sih, ga bisa disamaratakan. Sebagai pembanding, waktu saya merantau ke Australia, saya lihat orang Australia ga segan untuk memuji. Mungkin udah kebudayaan disana ya untuk ga segan berkomentar/memuji. Dan ini dilakukan bukan karena basa-basi, tapi memang beneran tulus. Klo dipikir2, memang ga ada ruginya juga untuk memuji orang, malah siapa tau bisa bikin moodnya jadi bagus. Berbuat baik sama orang itu bisa bikin hati kita sehat. Yo poraa?! 

Eia, Saya jadi inget video ini. 


Kira2 beginilah perubahan muka sang koki ketika saya memuji masakannya :)

Sunday, November 22, 2015

Hobbiton Movie Set Tour

Halo
Mendekati pergantian tahun saya jadi teringat “wish list” yang pernah saya bikin 5 tahun yang lalu. Wish listnya entah kemana tau, tapi saya masih ingat beberapa, salah satunya adalah pengen main ke Hobbiton, dan Alhamdulillah keinginan saya tercapai tahun ini. yiippiiee. 


Bagi yang belum tau apa itu hobbiton atau belum nonton film The Hobbit dan Lord of The Ring (LOTR), Hobbiton adalah salah satu desa tempat tinggal para Hobbit (manusia kerdil). Hobbiton ini dibuat sedemikian rupa hanya untuk keperluan shooting film LOTR dan The Hobbit. Aslinya, kawasan hobbiton merupakan tanah keluarga Alexander seluas 500 hektar yang sudah turun temurun menjalankan usaha peternakan sejak tahun 1978. Setelah shooting selesai, kawasan ini kemudian dijadikan tempat wisata pada tahun 2012.


How to get there
Hobbiton movie set tour terletak di 501 Buckland Rd, Hinuera, Matamata 3472, New Zealand. Perjalanan dari Auckland sekitar 2.5 jam naik mobil. Selain naik mobil, pengunjung dapat menggunakan transportasi publik Bis Intercity yang berangkat jam 08.00 dari Sky City Coach Terminal, 102 Hobson St, Auckland. Perjalanan menggunakan bis intercity relatif lebih lama (3.5 jam) karena bis mampir dulu ke beberapa titik pemberhentian untuk mengangkut penumpang.  Tiket bis intercity bisa dibeli via onlline melalui website intercity, Auckland i-SITE Visitor Information Centre - Princes Wharf 137 Quay St, Auckland 5561 atau datang langsung ke Sky City Coach Terminal.


Jadwal Bis ke Hobbiton movie set:
9.30am
10.15am
11.00am
11.45am
12.30pm
1.15pm
2.00pm
2.45pm


Ticket price
Dewasa: 75 AUD (khusus untuk pengunjung yang naik bis intercity biayanya 149 AUD – sudah termasuk tiket bis PP Auckland to Auckland)
10-14 tahun: 37.50 AUD
5-9 tahun: 10 AUD
0-4 tahun: GRATIS



Sepanjang tour kita didampingi oleh tour guide yang menceritakan awal mula dipilihnya Alexander Farm menjadi lokasi shooting hobbiton. Lalu tour guide mengajak kita untuk berkeliling area hobbiton sambil menjelaskan cerita seru dibalik pembuatan hobbiton. Rumah2 kelinci berpintu bundar ternyata hanya di setting di depan saja. Hahahaha. padahal saya pengen masuk ke dalam, ternyata ga ada apa2nya di balik pintu bundar. Sebagian shooting berlokasi di beberapa tempat. Ternyata shooting "dalemnya" rumah Hobbit dilakukan di lokasi indoor. Lokasinya berada di daerah Wellington. Sedangkan untuk pemandangan "kompleks" Hobbiton dilakukan di Matamata ini.


Cerita menarik lainnya adalah pohon palsu di atas Bilbo Baggins, ternyata materialnya diimpor langsung dari Taiwan. detik2 menjelang shooting perdana, warna hijau daun  tidak sesuai dengan kemauan sang sutradara, akhirnya kru mengecat ulang dedaunan 6 jam sebelum shooting film dimulai. kebayang ga sih repotnya?!

Sepanjang tour saya tidak henti2nya terpana, seperti ga percaya saya beneran ada di Lokasi Shooting LOTR, film favorit saya. Seriusan! Apalagi pas nyampe di rumahnya Bilbo Baggins. Wuaaahh. Heboh sendiri. Hahaha.


Di akhir tour, kami mengunjungi Green Dragon dan disuguhi minuman. Ada beberapa pilihan yang beralkohol dan tidak beralkohol. Saya memilih Ginger Beer (semacam wedang jahe, tidak beralkohol).

Tips:
  1. HP dan kamera mesti full charged. Di tempat ini kita akan banyak foto2, jadi jangan sampe keabisan baterai. Jangan kaya saya, huhuhu.
  2. Best Visit: SPRING (September-October-November), jadi bunga2 pada mekar dan pohonnya masih hijau.
  3. Jika hendak menggunakan bis intercity, Saya sarankan agar membeli tiket sehari sebelumnya biar ga ribet, karena bis berangkat jam 8 TENG!