Monday, February 18, 2013

Proses Seleksi AAS

Nerusin posting sebelumnya, Proses Apply AAS, ada 3 tahapan proses seleksi AAS, yaitu Pra Seleksi (seleksi administrasi), Test IELTS dan Wawancara dengan JST (Joint Selection Team).

Pra Seleksi (seleksi administrasi)
Pelamar AAS diharuskan mengisi form aplikasi AAS dan mengirimkan dokumen lengkap seperti:
  • fotokopi akte lahir
  • fotokopi KTP/passport
  • transkrip ijazah bahasa inggris (legalisir)
  • transkrip nilai bahasa inggris (legalisir)
  • nilai tes TOEFL/IELTS kurun waktu 3 bulan terakhir
  • foto 3X4
  • surat referensi dari pembimbing skripsi

Kelengkapan dokumen penting banget, karena ada satu aja yang kurang, dianggap tidak eligible. Disarankan dari sekarang mulai ngumpulin dokumen yang mesti disertakan, karena klo diurus pas injury time, bakal kewalahan. Contohnya : legalisir transkrip nilai dan ijazah yang harus berbahasa inggris. Klo ijazahnya masih bahasa Indonesia, biasanya di kampus ada fasilitas translate ijazah. dan kadang ngurus ini bisa sampe 3-4 minggu.

Form Aplikasi AAS
Gimana cara dapetin form aplikasinya? Bisa diunduh di websitenya AAS.

Tips ngisi form aplikasi AAS
  1. Pelajarin dulu pertanyaannya dan mulai ngisi kolom yang mudah diisi pake pensil. Misalnya: data diri, nama orang tua, alamat rumah, pendidikan terakhir, pekerjaan terakhir, dst.
  2. Jangan segan untuk minta bantuan teman yang pintar berbahasa inggris untuk membantu cek grammar dan mengedit kalimat dalam bentuk formal, terutama untuk research proposal. Kemampuan menjelaskan metodologi dan hipotesis akan dinilai, selain itu ide yang original dianggap sebagai poin penting..
  3. Dalam form aplikasi akan ada pertanyaan seperti: mau ambil studi apa? nah penting nih untuk bisa menjelaskan jurusan/studi yang akan kita ambil dan apa gunanya bagi lembaga/organisasi tempat kita bekerja. Coba kira2 cari apa yang selama ini masih kurang dari lembaga tempat kita bekerja dan apa kontribusi yang bisa kita lakukan untuk menutupi kekurangan itu. 
  4. Pertanyaan spesifik lainnya: apa yang akan kalian kerjakan setelah studi kalian selesai? dan apa kontribusi kita bagi pembangunan Indonesia? Kita mesti realistis, jangan terlalu berambisi akan merubah sistem. Lebih baik mengira2 hal kecil apa yang bisa berdampak besar dan punya direct impact terhadap kemajuan lembaga/organisasi kita. Key word-nya: Think Global, Act Local.
  5. Studi yang akan kita pilih HARUS bersinggungan dengan 4 pilar fokus pembangunan AAS yaitu: Sustainable and Economic Management, Democracy Justice and Good Governance, Investing in People, and Safety and Peace. 

Empat pilar fokus pembangunan 

Sustainable and Economic Management 
Improving economic policy and management, reducing constraints to growth in infrastructure and productivity and improving natural resource management, environmental governance and response to climate change.
Fields of study: Natural Resource Management, Agriculture, Aquaculture/fisheries. Forestry, Climate Change, Economics, Infrastructure Planning, Water and Sanitation, Rural Growth, Small and Medium enterprise development.

Democracy Justice and Good Governance
Strengthening the capacity, accountability and responsiveness of legal, democratic and oversight institutions and improving local government and public financial management. 
Fields of study: Law legal and judicial systems, political science and government, public administration, public expenditure management, public sector reform, environmental law, anti-corruption, decentralization, monitoring & evaluation.

Investing in People 
Better quality, access and governance in education and better health access and systems. 
Fields of study: Communicable Disease Prevention, Health Management, Health Services, Maternal and Child Health, Women and Gender Studies, Disability Services, Public Health, Education and Training, Education Management, Human Resources Development, Childhood Special Education.

Safety and Peace
Improving responses to humanitarian needs, emergencies and vulnerability to disasters and improving capacity to ensure transport security and to counter threats from transnational crime.
Fields of study: Conflict Resolution, Disaster Prevention and Management, Transport Safety, Transnational Crime Prevention, Development Studies, International Studies.

Dalam menjawab pertanyaan, lebih baik langsung to the point dan jelas maksudnya karena dalam pra seleksi panitia akan memilih setidaknya 750 kandidat dari 4000 pelamar untuk dimasukkan ke dalam short listing. 750 orang ini akan menjalani tahapan selanjutnya yaitu Tes Kemampuan Bahasa Inggris (IELTS) dan Wawancara dengan JST.  Jadi usahakan dari sekarang merumuskan jawaban yang bagus. Posisikan diri kita sebagai juri, kira2 kalau nulis jawabannya asal2an, apakah kita mau nerima orang tersebut?

Contoh pertanyaan dari form aplikasi AAS

"What role and responsibilities do you expect to undertake after your academic studies?"
jawaban: In the future I would see myself as a Librarian and Knowledge Manager with stronger capacity, especially in knowledge management area. I will resume my responsibilities by using my upgraded academic background. I will implement my theoretical and practical aspects of knowledge management in SMERU Research Institute. I expect that I can contribute to SMERU’s development by managing high quality of data and knowledge in order to produce high quality research. This high quality research is expected to be able to influence policy making process to improve Indonesian people’s welfare.

"What specific tasks do you anticipate being able to undertake after your academic studies"
jawaban: a) Being able to implement knowledge management and managing more advanced data collections. b) Being able to build network with knowledge management or library from international research institute, think tanks, Government of Indonesia and other partners of development organizations. c) Being able to create conducive environment for learning and sharing the knowledge among researcher and member of network. d) Being able to make a good example of implementing knowledge management at research institute. 

Saran saya, persiapkan segala sesuatunya dengan teliti dan matang. Masih ada beberapa bulan sebelum AAS membuka penerimaan pelamar beasiswa untuk tahun 2014/2015.
Before anything else, preparation is the key to success. - Alexander Graham Bell -

Wednesday, February 13, 2013

Proses Apply AAS

Semua bermula dari 2 tahun lalu saya ngerasa jenuh sama rutinitas saya sehari2. Saya butuh hal yang baru untuk menepis zona nyaman yang sudah membuat otak saya tumpul. Dibilang kurang refreshing, ngga juga, kayanya emang nge-trip bukan solusinya.

Akhirnya kepikiran 2 hal: 

Pindah kerja atau balik sekolah lagi.

Karena saya butuh hal yang benar2 baru, rasanya pindah kerja cuma akan pindah suasana kerja dan lingkungan baru aja. Tapi ga menyelesaikan akar masalahnya. Then, I come up with the idea: sekolah lagi kali ya?

Tapi masalahnya sekolah master itu MAHAL beraats. Klo diitung2 uang tabungan saya ga cukup dan ga mungkin minta sama orangtua. Hmmm satu2nya jalan adalah harus nyoba apply beasiswa. Muncul pertanyaan baru, apply beasiswa caranya gimana ya? 

Saya kembali mengandalkan google untuk browsing2 dan cara info sana sini. Ternyata banyak loh program beasiswa yang ditawarkan baik dari pemerintah Indonesia sendiri, maupun pemerintah Negara lain. Dari hasil googling, saya mulai ngelist lembaga mana yang ngasi beasiswa:
  1.     Australian Development Scholarship (AAS) – Australia
  2.     DAAD – Jerman
  3.     TheNetherlands Fellowship Programmes (NFP) – Belanda
  4.     StuNed – Belanda
  5.     Chevening – Inggris
  6.     DIKTI – Indonesia
  7.     LPDP Indonesia
  8.     Erasmus Mundus – Uni Eropa
  9.     Fulbright – Amerika Serikat
  10.     Monbukagakusho – Jepang
Ke-delapan program beasiswa ini yang memang dikenal sama para scholarship hunter. Saya juga nemu akun twitter @BeasiswaIndo yang tiap harinya posting info beasiswa di seluruh dunia.

Satu2 saya cek websitenya lembaga pemberi beasiswa dan baca persyaratannya apa aja. Ternyata ga semua sama (ya iyalah bray). Ada yang apply beasiswanya dulu, klo keterima, baru deh dikasi pengumuman keterima di Universitas mana. Ada yang sebaliknya, apply ke universitasnya dulu, klo keterima, baru apply beasiswanya.

Oia ga cuma harus terpatok sama list ini ya, bisa juga kok kita ngajuin beasiswa ke universitasnya langsung. Coba cek deh di masing2 website fakultas di Universitas yang diminati. Pasti ada info soal scholarship. 

Akhirnya setelah pelajarin satu2, Saya milih AAS sebagai prioritas pertama.

Kenapa pilih AAS?
  1. Karena beasiswa yang lain udah lewat masa tenggat pengiriman aplikasinya (nyeh! telat!)
  2. Saat ini Eropa masih krisis jadi pasti berpengaruh sama jumlah penerima beasiswa yang makin kesini makin dikit. Nah klo Australia lagi banyak duid! Tahun 2013 aja mereka ngasi beasiswa ke 450 orang, beda sama Chevening (Inggris) yang cuma ngasi beasiswa ke 26 orang di tahun yang sama. Dari situ aja udah keliatan AAS lebih berpeluang.
  3. Australia lebih deket sama Indonesia. as simple as that
Abis itu gw  buka website AAS (AustralianDevelopment Scholarship), oia tahun 2013 namanya udah ganti jadi AAS (Australian Awards Scholarship).

Website AAS sangat informatif sekali. Ada beberapa dokumen yang bisa diunduh seperti brosur AAS, AAS Handbook dan TOEFL Test. Di dokumen tersebut diberikan gambaran secara umum tentang AAS, dan di brosurnya ada beberapa persyaratan yg harus dipenuhi untuk melamar AAS.

 Persyaratan AAS
  1. Pelamar tidak boleh berusia lebih dari 42 tahun pada tanggal penutupan aplikasi
  2. memiliki IPK minimal 2,9 dan IELTS minimal 5,0 (TOEFL Institusional/Paper-based minimal 500 atau TOEFL Internet-based minimal 61).
  3. IELTS atau TOEFL harus yang terbaru (minimal diambil tahun 2011 atau 2012).
  4. TOEFL yang dilampirkan minimal satu (1) original copy yang dikeluarkan institusi TOEFL terkait, dan nilai bahasa Inggris lainnya tidak akan diterima.
  5. Pemohon harus mengambil bidang studi yang tercakup dalam bidang yang telah diprioritaskan.
  6. Pemohon S2 harus sudah memiliki gelar S1 dan pemohon S3 diharuskan berposisi sebagai pembuat kebijakan (policy maker), peneliti atau dosen
  7. Pemohon gelar Master yang sudah memiliki gelar Master tidak memenuhi persyaratan untuk mendaftar. Demikian juga dengan PhD.

Saya kemudian cek kapan deadline pengiriman form aplikasi beasiswa. Ternyata masih ada waktu 5 bulan untuk mempersiapkan semuanya. Alhamdulillah masih ada waktu panjang.

Abis pelajarin profil AAS dan persyaratannya. Saya coba nanya ke diri sendiri. Saya mau ambil jurusan apa ya? Apa minat saya? trus ntar ke-depannya mau berkarir sebagai apa? 

Salah satu pergulatan batin saya *halah* adalah apakah akan nerusin latar belakang pendidikan S1 (Ilmu Perpustakaan) atau coba nyebrang ke jurusan lain?

Ini penting karena rata2 di proses wawancara JST beasiswa kita akan ditanya: ngapain sekolah beginian? Setelah belajar ini kontribusi lo apa buat organisasi dan bagi perkembangan Indonesia? nah makdarit ini pertanyaan yang paling dasar dari segala proses beasiswa yang nanti akan dijalanin.

Ternyata, jujur perlu waktu berbulan2 loh. Saya pengen jadi Peneliti (someday) tapi disisi lain saya juga cinta banget sama profesi Pustakawan. Apalagi di tempat saya bekerja, SMERU Research Institute, saya bisa support data untuk penelitian.

In the sake of integrity and idealism, akhirnya saya memilih meneruskan jurusan yang masih inline dengan pendidikan S1. Hmmm, professional librarian bekerja di lembaga penelitian ga banyak jumlahnya. Someday, dengan izin Allah, saya pengen bisa jadi Knowledge Management Expert di sebuah lembaga penelitian besar di Indonesia. Insya Allah.

double dose of happiness

I will never ever forget the day that, i got this email.
Dear Ms. Ratri Indah Septiana,
Congratulations! On behalf of the Australian Government I am delighted to offer you an Australian Development Scholarship. The scholarship will enable you to pursue studies at Masters level at an Australian university, an experience which we trust will be professionally and personally rewarding.

For over fifty years, the Australian Development Scholarship (ADS) program has been an important part of the Development Cooperation program between Indonesia and Australia. Your selection is a significant achievement with only 438 people chosen to participate in this program from a highly competitive field of more than 4086 applicants.

We hope this experience is rich and rewarding and will equip you to play a significant role in contributing to the development of Indonesia and in fostering enduring links with Australia.
Yours sincerely
H****h B***sey
Counselor, Education & Scholarships
Australian Agency for International Development

I wasn't cry at that moment but i kept smiling, and cant stop it for almost a week.
this is the BIGGEST moment of my life, overall.

I thank Allah for HIS blessing.
it seemed that HE, somehow, make it easier for me to got this scholarship
I promise i will share my experience, soon!!

Alhamdulillah, Ratri goes study to Australiaaaaaaaa, for free!!!