Showing posts with label #travel. Show all posts
Showing posts with label #travel. Show all posts

Sunday, January 14, 2018

Singapore Tourist Pass (STP)

Salah satu kenikmatan yang hqq klo ngetrip ke Singapore adalah naik transportasi publik. Wagelaaa sih klo bagi turis, naik transportasi publik di Singapore bikin kemana2 jadi serba gampang.

Semuanya serba terintegrasi, tepat waktu, bersih, aman, dan teratur. Rute bis juga jelas, halte banyak, armada bisnya juga banyak, dan pasti ada stasiun MRT terdekat di setiap tempat wisata. CINGCAI lah klo baru pertama kali ke Singapore, bingungnya ga pake lama karena semua serba jelas dan mudah dipahami. Saking gampangnya, ga perlu nanya orang lah. 

Nah klo ke Singapore gw selalu pake Singapore Tourist Pass (STP) karena lebih praktis dibandingkan kita pake tiket harian. Pake STP tinggal tap aja di gate MRT atau di mesin tap yang ada di pintu masuk/keluar bis. Sedangkan tiket harian ribet, tiap perjalanan pulang-pergi mesti beli dulu ke vending machine yang agak buang2 waktu sih. Oia selain lebih praktis, STP jatohnya lebih murah di banding tiket harian.


STP ini bisa dipakai untuk naik MRT dan Bis kemana aja kecuali jurusan Sentosa express, RWS8 (shuttle bus dari Harbor Front ke Sentosa), Fast Forward (bis ekspress yang cuma berhenti di stasiun terbatas), Night Rider dan Nite Owl Buses (semacam bis yang khusus beroperasi after midnight). #timSTP lah gw pokoknya.

Ada 3 tipe kartu STP. Kita bisa milih sesuai jangka waktu pemakaian. 


TIPE
HARGA
DEPOSIT
(bisa dikembalikan)
TOTAL
1 Hari
$10

$10
$ 20
2 Hari
$16
$ 26
3 Hari
$20
$ 30

Lokasi pembelian STP terdapat di loket2 TransitLink Ticket Offices, salah satunya di Changi Airport, Orchard, China Town, dll. List lengkapnya bisa dilihat disini. Ketika kita beli STP, kita ke tambahan biaya deposit sebesar $10. Tenang, depositnya bisa dibalikin kok, maksimal H+5 setelah pertama kali tap. Jangan sampe kelupaan balikin ya, karna klo ngga, uang depositnya bisa GONE, BABY GONE!

Lokasi pengembalian sama kek lokasi kita beli, yaitu di TransitLink Ticket Offices dan bisa juga di SMRT Passenger Service Center di Changi Airport, Kranji, Lavender, Dhoby Ghaut dan Marina South Pier MRT Stations. Harap perhatikan jam beroperasinya loketnya yaa. Karena tiap loket beda2 jam buka dan tutupnya. Ada yang buka baru jam 12 siang dan tutup jam 03.45 PM. Paling aman cari loket yang tutup paling malem (jam 9).

Fun Facts:

Sunday, December 10, 2017

6 jam di Istanbul, Turki


Hellawwwww..

Memasuki bulan desember, gw teringat beberapa utang postingan blog yang belum dibikin. Salah satunya adalah #tripistanbul. Ini sebenernya trip setaun yang lalu. Eits tenang, tenang, info-nya masih valid kok. 

Gw dateng ke Istanbul itu Desember 2016, pas lagi winter, tapi sayangnya akiu ga kebagian salju. Fufufufufu. Yaaaah belom rejeki, Insya Allah bisa ngerasain salju di next trip2 berikutnya. Aamiin.

Sebelumnya, gw klaripikasi dulu ya, jadi ini ngetrip instan. Gw cuma 6 jam doang di Istanbul. HAYAH KENTANG bats!! Etapi beneran gw praktisnya cuma numpang makan siang, pipis, solat dan makan malam disini. Udah kek RANGKAYAH belom? Mihihikk.

Jadi kenapa kentang bats? karna singgah di Turki adalah bagian dari rangkaian trip umroh setahun yang lalu. Gw memang pilih paket Umroh via Turki (naik Turkish Airlines), karna biar setali tiga uang gitu. Selain umroh, gw bisa jalan2 pula. Alasan lain adalah faktor harga yang mayan murah, gw cuma nambahin uang buat biaya pembuatan visa. Best deal khaaann?

 

Tour Istanbul Gratis!


Salah satu keuntungan pake Turkish Airline adalah penumpang bisa keliling Istanbul gratis! Ini beneran gratis!!! tis!! tiss!! Kok bisa? Jadi seperti yang gw udah jelasin di atas, gw pan umroh pake pesawat Turkish Airlines dan transit di Bandara Ataturk Istanbul sebelum pulang Jakarta. Nah maskapai ini menyediakan fasilitas tour gratis keliling Istanbul dengan syarat:
  1. Lo penumpang Turkish Airlines
  2. Lo adalah penumpang flight internasional yang lagi transit di Istanbul minimal 6 jam, maksimal 24 jam.
  3. Lo punya visa turki

 

Gimana caranya bikin Visa Turki?


Di bagian ini gw dibantu oleh tulisannya Winny Marlina tentang proses apply visa Turki. Karna pan gw kaga ngurus sendokir bray, diurusin agen trapel. Jadi klo pemirsah pengen tau langkah2nya mending baca blog post dari Winny aja ya ya ya?



 

Gimana caranya biar bisa ikutan Tour Istanbul Gratis?


Klo lo memenuhi 3 syarat diatas, dan lolos di imigrasi Turki, lo tinggal dateng aja ke counternya. Lokasinya di depan Starbucks, International Arrival. Disitu ada semacam konter Hotel Desk. Lo tinggal langsung nanya aja ke abang2 konternya soal tour Istanbul. Nanti dia akan cek tiket/boarding pass dan passport lo. Klo lo memenuhi syarat, doski akan langsung nganter lo ke bis.

Oia jadwal tournya banyak, jadi tinggal disesuaikan aja sama jadwal kedatengan dan keberangkatan pesawat lo. Ini jadwalnya:

-    08:30 s/d 11:00
-    09:00 s/d 15:00
-    09:00 s/d 18:00
-    12:00 s/d 18:00
-    16:00 s/d 21:00.

Lewat dari jam tersebut mereka ga terima. Satu hal lagi yang ga kalah penting adalah mesti dateng 30 menit dari jadwal keberangkatan ya, klo dateng telat harus ikut jam yang selanjutnya.

 

Paket Tournya kemana aja?


Karna gw ikutan yang jam 12.00 – 18.00 jadinya cuma dikit yang didatengin: Hagia Sophia, Sultan Ahmet Mosque, Hippodrome Square, Topkapı Palace, Grand Bazaar, dan Istiklal Avenue. ITU UDAH LUMEYEN BENGETS sih. Nah klo waktu tunggu transit agak panjang, pilih yang jam 09.00 – 18.00 aja. Pasti akan lebih banyak tempat yang di datengin.



Menurut gw ga ada ruginya sih lo ikutan tour ini, justru harus dimanfaatkan bener klo lo terbang pake Turkish Airlines dan punya masa tunggu transit minimal 6 jam. Karna disamping bisa liat kota Istanbul yang cantik banget, lo juga dapet makan siang dan makan malam gratis! WHAT? Iyeeee asik kan? Trus shuttle busnya juga gratis, plus dapet pemandu wisata juga yang akan nerangin sejarah masing2 tempat wisata yang didatengin. 

Ini salah satu strategi yang keren sih, karna Turkish Airlines memfasilitasi kita untuk lihat Istanbul dari dekat, semacam preview/teaser sebelum balik lagi untuk ngetrip beneran. Dan hampir dipastikan lo akan “buang duid” alias belanja di Istanbul, karna siapa yang bisa nolak sajadah cantik atau mangkok2 cantik dari Turki!

Info lengkap mengenai tour gratis ini silahkan cekidot langsung ke websitenya di : www.istanbulinhours.com

Saturday, January 16, 2016

Trip Dieng, Wonosobo

Saya itu tipe orang yang jarang banget ngetrip ke tempat yang sama sampe 2x. Kecuali saya betah banget sama daerah tersebut (Jogya dan Bali) atau daerah tersebut punya tempat wisata baru yang sebelumnya belom ada. Nah, untuk alasan yang kedua, maka saya balik lagi ke Dieng, Wonosobo, Jawa Tengah karena dulu pas pertama kali kesana tahun 2009 belom sempet ke Gunung Prau dan tempat wisata Batu Ratapan Angin beloman ada.



Untuk mencapai Wonosobo agak PR karena ga dilewatin jalur kereta dan letaknya di tengah2 Purwokerto dan Yogyakarta. Waktu trip pertama ke Dieng saya road trip dari Jakarta, sedangkan untuk trip kedua saya dan temen2 memutuskan untuk naik kereta ke Purwokerto dan dilanjutkan ke jalan darat ke Wonosobo. 


Kami memakai jasa Oke Tour Adventure untuk anter kami dari Purwokerto ke Wonosobo sekalian anter2 ke tempat wisata selama di Dieng dan anter kita ke Jogjakarta. Sebenernya bisa  juga ga pake tour tapi arrange trip sendiri, malah jatohnya bisa lebih murah.


Hiking Gunung Prau
Gunung Prahu (2.565 mdpl) atau lebih dikenal dengan nama Gunung Prau merupakan gunung yang berada di dataran tinggi Dieng, Wonosobo. Gunung ini merupakan perbatasan tiga kabupaten yaitu Kabupaten Batang, Kabupaten Kendal dan Kabupaten Wonosobo. Menurut teman saya, sebelumnya tidak banyak orang yang hiking/kemping di Gunung Prau. Baru sekitar 2 tahunan ini jadi booming sebagai lokasi pendakian karena pengaruh sosmed (ada 1 orang yang posting lalu jadi banyak yang kesana).


Testimoni teman saya yang udah biasa mendaki gunung, Gunung Prau tergolong gunung yang tidak terlalu tinggi dan tak terlalu berat untuk didaki. Namun, bagi saya yang bukan hiking junkie dan jarang banget berolahraga, naik bukit pun berasa BERAT BANGET. Hahahahaha. Pendakian di rasa makin berat karena cuaca mendung tanda2 mau hujan. Jadinya udaranya berasa dingin2 semriwing. Serba salah antara gempor kecapean, tapi klo berenti kelamaan udaranya makin menusuk2 tulang. 



Gunung Prau ditutup untuk kemping pada bulan Januari – April untuk alasan penghijauan (mumpung musim hujan juga kali ya), tapi tetap diperbolehkan untuk melakukan pendakian. Biaya untuk pendakian 10.000/orang.


Bukit Sikunir
Hari kedua dilanjutkan mengejar sunrise di bukit Sikunir (2.263 mdpl). Treknya ga seekstrim Gunung Prau, tapi karena paha dan kaki masih kaget pasca hiking gunung Prau, jadinya rasanya lebih berat dari gunung Prau. Karna kondisi kaki masih njarem, akhirnya saya ga maksain liat sunrise. Yang penting berhasil naik ke puncak! 

Berbeda dengan Prau, pengunjung yang mendaki bukit sikunir banyak banget. Mungkin karena treknya yang ga sesulit dan setinggi Prau. Kami mulai mendaki jam 4.30 pagi dan ini terbilang udah siang untuk ukuran mengejar sunrise. Sesampainya di atas puncak, kabut yang sangat tebal menghalangi matahari terbit. Meskipun kami gagal melihat sunrise secara jelas, tetapi tetap senang bisa menikmati alam sekitar.


Sayangnya bukit sikunir banyak ditinggali sampah oleh pengunjungnya. Saya juga melihat banyak pedangan asongan yang menjajakan makanan instan dan minuman di puncak bukit. Pemandangan yang sangat tidak lazim melihat ada warung makan di atas gunung. Mungkin ini juga penyebab bukit Sikunir menjadi kotor, selain karena perilaku pengunjungnya yang suka membuang sampah tidak pada tempatnya atau membawa kembali sampah yang sudah mereka hasilkan.

Memang ga bisa diharapkan di atas gunung/bukit ada tempat sampah yang banyak, kita sebagai pengujung harus sadar diri dengan tidak membuat kotor/merusak alam.


Batu Ratapan Angin
Batu ratapan angin terletak persis di sebelah Dieng Theater. Harga tiket masuknya Rp. 10.000/orang. Disini kita bisa melihat keindahan 2 telaga yang berbeda warnanya dari ketinggian. Dan lagi2 karena tempatnya agak tinggi jadi kita harus naik tangga untuk mencapai batu ratapan angin. Tapi tenang, ga separah Bukit Sikunir kok. Hehehe. 



Pemandangannya bagus banget, serius! 

PS: klo main ke Dieng wajib nyoba Carica, buah khas Wonosobo.  

Photo credit: Prita Indah, Dinni S.  

Monday, January 4, 2016

Berkunjung ke Auckland, New Zealand


Halo Auckland!!


Kota ini menjadi kota pertama yang saya kunjungi di serangkaian #tripnewzealand pada bulan Juli yang lalu. Alhamdulillah saya dapet tiket promo Sydney ke Auckland sebesar 165 NZD untuk one way atau sekitar Rp. 1.541.000 dari Air New Zealand. Harga tiket ini termasuk murah banget karena harga normalnya sekitar 310 AUD atau sekitar Rp. 2.895.000 (one way). Hehehe.

Bagi turis yang ingin menjelajah New Zealand dari north island sampai ke south island kebanyakan start dari Auckland (north island) lalu terus ke bawah sampe Queenstown (south island). Klo mau bener2 jelajah NZ sampe puas, bisa sampe 1.5 bulanan karena tiap kota mempunyai keindahan alam yang unik. Bahkan temen satu kamar saya di hostel bilang, dia harus 2x balik ke NZ untuk bener2 nikmatin keindahan NZ.

Lalu seperti apa Auckland?
Kota ini  merupakan kota terbesar dan dihuni oleh 32% total populasi di New Zealand. Meskipun demikian rasanya Auckland masih jauh lebih sepi dan tenang jika dibandingkan dengan kota besar lain di Australia, misalnya Sydney. Jam 7 malem di Central Business District (CBD) jalanan sudah sepi, mobil2 sudah jarang berseliweran dan sedikit sekali orang2 yang masih beraktivitas.

Objek Wisata di Auckland

Sky Tower
Objek wisata paling terkenal di Auckland adalah Skytower. Tower ini sekaligus menandakan kemajuan kota Auckland, selain gedung tinggi modern lainnya yang berkumpul di CBD. Pengunjung dapat menikmati kota Auckland dari ketinggian lantai 51 dengan membayar tiket masuk sebesar 28 NZD (Main Observation Deck). Selain itu, pengunjung melakukan aktivitas di lantai lainnya, seperti:
  • Level 50: Sky Lounge
  • Level 52: Orbit 360° Dining
  • Level 53: The Sugar Club restaurant, SkyWalk and SkyJump
  • Level 60: Sky Deck

Mt. Victoria Reserve
Mt. Victoria Reserve adalah spot yang sempurna untuk melihat landscape kota Auckland. Lokasi ini terletak di Devonport dan dapat dicapai dengan menggunakan mobil pribadi atau naik kapal ferry. Jika memilih untuk naik ferry, bisa naik dari city terminal dan turun di Devonport Ferry Terminal, lalu perjalanan dilanjutkan dengan berjalan kaki sekitar 20 menit menuju puncak Mt. Victoria Reserve. 


Selain menikmati indahnya kota Auckland, kita juga dapat melihat2 peninggalan persenjataan jaman perang karena menurut sejarah tempat ini merupakan tempat observasi/pertahanan tentara NZ untuk mengantisipasi serangan musuh.

Saint Marys Bay
Di lokasi ini kita dapat melihat sunset dengan latar belakang kapal2 yang sedang parkir di pelabuhan. Saint Marys Bay posisinya deketan sama Westhaven, jadi bisa sekalian mengunjungi 2 tempat dalam satu waktu. Jaraknya hanya 5 menit naik mobil atau klo jalan kaki sekitar 30 menitan.




Westhaven Marina
Tempat ini merupakan pelabuhan kapal2 kecil. Di sekitar westhaven ada resto dan bar yang menyediakan menu seafood. Setelah naik jembatan pertama, ada spot foto yang bagus untuk melihat sky tower dan beberapa gedung bertingkat di CBD. Bagi yang suka foto landscape, tempat ini ideal banget trutama klo mau jepret kota Auckland di malam hari. Soalnya klo mau jepret di Mt. Victoria Reserve agak kejauhan.


Kesan saya selama berada di Auckland adalah kota ini cukup nyaman dan aman. Udaranya jauh lebih bersih daripada di Sydney. Oia, rasanya waktu berjalan lebih lambat di Auckland, waktu saya jalan menelusuri CBD saya merasa orang2 ga terburu2. Beda banget klo dibandingin sama Sydney dan Melbourne yang serba in a rush.