Saturday, December 29, 2018

a week ago at this time


Saya menjalani operasi patah kaki...

Kejadiannya itu pas banget di hari terakhir ngantor, 21 Desember 2018, di trotoar depan kantor. Kebetulan ada mas2 yang lagi naik sepeda di trotoar, lalu pas kita samping2an, mas2nya seperti oleng mau jatoh. Reaksi saya kaget dan langsung geser ke kanan eh ternyata ada legokan/lobang di trotoar tsb dan kaki saya kehilangan keseimbangan kemudian salah mendarat lalu terdengar bunyi “kraaak”pelan. Tidak lama setelah itu kaki saya langsung bengkak sebesar telur.

Dengan keadaan kaki yang bengkak saya memaksakan diri untuk jalan ke halte bis, di halte saya duduk agak lama dengan berharap ini hanya keseleo dan akan membaik dengan sendirinya. Saya cuma perlu nunggu sebentar.

Ketika sakit tak kunjung hilang dan malah makin menjadi2, Saya memutuskan untuk ke RS Jakarta untuk periksa ke Dokter Spesialis Ortopedi: dr. Muki Partono, Sp.OT. Sebelumnya saya pernah berobat ke Beliau untuk cidera otot dan merasa puas dengan penanganannya. Selain ramah, beliau juga bersedia memberi penjelasan sedetail2nya kepada pasien. dr. Muki juga pede dan yakin, he knows what he’s doing and he’s so sure about it, jadi gw yang rada panikan ini bisa tenang.

Ketika hasil rontgen sudah keluar, dr. Muki cuma bilang dengan singkat “patah Mba...” lalu menjelaskan hasil rontgennya. Saya langsung blank, percis kek adegen di film2 yang dokter ngejelasin tapi kita blank ga denger apa2. Dari panjangnya penjelasan beliau, sayup2 saya cuma denger kata “patah”, “agak parah”, dan “operasi”. Begitu Dokter Muki bilang operasi, saya langsung sadar dan minta beliau untuk mengulangi kembali diagnosis dan penanganannya. 

Operasi menjadi usulan beliau karena opsi pemasangan gips tidak menyelesaikan masalah dan pemulihannya lebih lama. Dengan pertimbangan tsb saya akhirnya setuju untuk operasi dan malam itu juga dirawat inap. Saya langsung mengabari orang tua dan mengurus administrasi rumah sakit. Sembari menunggu orang tua saya datang, pikiran saya kemana2. Saya pun mulai membatin “is God trying to tell me something?”.


#flashback sepanjang 2018 ini saya memang sibuk kerja, kerja dan kerja. Pergi pagi, pulang malem. Udah kaya ngekos. Tidur, makan, mandi, tidur, makan, mandi. Interaksi saya dengan orangtua minim sekali jika dibandingkan interaksi saya sama laptop. Saya juga kurang istirahat karena wiken pun saya sering bawa pulang kerjaan. Ibadah saya juga ga maksimal, gaspolnya pas bulan Ramadan saja.

Dari beberapa dugaan, mungkin dengan musibah ini Allah SWT bermaksud untuk negur saya. Mungkin ini teguran agar lebih sering meluangkan waktu sama orang tua (tidak hanya hadir secara fisik tapi juga hadir secara hati dan pikiran). Mungkin ini teguran supaya ibadah makin giat dan ga fokus sama duniawi. Mungkin juga dengan musibah ini saya malah dikasi kesempatan untuk full istirahat, karena badan ini sudah menuntuk haknya untuk istirahat.

Benar atau tidaknya semua kemungkinan diatas, saya menggunakan musibah ini sebagai kesempatan untuk merenung kembali apa yang salah dan apa yang bisa diperbaiki.

Selepas operasi praktis waktu saya banyak di rumah untuk pemulihan. Selama proses pemulihan saya dirawat oleh Ayah dan Ibu. Karena keterbatasan gerak maka dari urusan makan sampai mandi pun saya dibantu oleh orang tua. Jadi ingat 4 tahun persis di tanggal yang sama, mereka juga yang merawat saya yang sedang terpuruk. Cinta orangtua memang tidak itung2an. Aaah semoga disaat nanti saya gantian merawat mereka, saya bisa menyamakan level tulus, kasih sayang dan sabarnya mereka. 


Dari mulai kaki saya patah sampai pasca operasi, saya sengaja tidak memberitahu ke siapa2, hanya orang terdekat saja. Karena saya malas ditanya2 dan beneran ingin fokus sembuh dan istirahat. Semua rencana untuk bekerja pada saat libur praktis gagal total. Di minggu pertama pasca operasi saya sudah mulai rileks, belajar untuk tidak mengeluh, belajar menahan sakit dan sabar dengan proses penyembuhan. Ternyata sakit ini membawa banyak hikmah. hehehehe.

Saya bersyukur ditangani oleh dr. Muki, beliau optimis saya bisa sembuh total dalam waktu sebulan. Beliau juga yang ngedorong saya untuk mulai belajar jalan di hari ke 4 pasca operasi. Alhamdulillah berkat doa keluarga, sahabat dan pertolongan dari Allah saya sudah mulai bisa jalan meski masih belum pede lepas tongkat. Semoga 2 minggu lagi saya sudah bisa berjalan dengan normal. Aamiin. 

 Special thanks to:
  • Bapak kang parkir yang udah baik bangeeeeettt ngejamin supir gojek supaya ambil orderan saya di zona ojek pengkolan (zona berbahaya).
  • Bapak gojek dan satpam yang sudah mapah saya ke lobby RS Jakarta dan bantuin untuk duduk di kursi roda.
  • Suster RS Jakarta yang bantu dorong2 kursi roda.

PS: Jika ada masalah sama tulang, saya rekomendasikan untuk berobat ke dr. Muki Partono, Sp.OT. di RS Jakarta. Silakan lihat Jadwal praktek dr. Muki. Ini bukan endorse ya, tapi murni rekomendasi berdasarkan pengalaman pribadi. 

Sunday, November 4, 2018

Perpanjang Passport di Mal Pelayanan Publik Jakarta

Sebagai pekerja, hal yang dirasa merepotkan adalah ketika harus mengurus dokumen negara seperti KTP, Paspor, Surat Kelakuan Baik, Kartu Keluarga, Akte Lahir dll. Hampir dipastikan butuh cuti 1 hari penuh karena kita ga bisa memastikan kapan prosesnya akan selesai. Bisa setengah hari. Bisa 1 hari. Atau klo lagi apes bisa 2 hari atau seminggu seperti nasib saya waktu ngurus pasport hilang.

Makanya waktu mau urus perpanjang passport saya udah ancang2 mau cuti 1 hari penuh. Eh untungnya saya ga sengaja liat status teman saya Ashry yang cerita pengalaman ngurus passport yang cuma butuh waktu 30 menit di Mal Pelayanan Publik (MPP) DKI Jakarta. WUIDIH.

Yang ada di pikiran saya waktu mendengar MPP adalah kantor pemerintah di dalam Mal. Hahaha. Ternyata bayangan saya cukup mendekati. MPP adalah Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) yang dilakukan oleh Pemerintahan baik perizinan maupun non perizinan, yang proses pengelolaannya dimulai dari tahap Permohonan sampai terbitnya sebuah dokumen dilakukan di dalam satu tempat. Istilah gampangnya: one stop shopping. Ya mirip2 Mal lah yaa, segala ada. MPP merupakan gagasan Bapak Jokowi yang kemudian diimplementasikan oleh Bapak Ahok. 

Apakah MPP hanya khusus untuk Warga DKI Jakarta?
Tidak. Saya ber KTP Tangerang Selatan bisa ngurus perpanjangan passport di DKI. Ini berkat integrasi e-KTP yang memudahkan warga Indonesia mengurus dokumen dimana saja. 

Apa aja yang bisa diurus di MPP? 
Banyak. Salah satunya bisa urus SKCK, Bikin/Perpanjang Passpor, Bikin KTP, Bikin BPJS, Bikin SIM, Lapor Pajak, Surat ijin usaha dan masih banyak lagi. Untuk tau instansi apa saja yang ada di MPP bisa liat di link ini ya

Perpanjangan Passpor
Oke segitu dulu ya tentang MPP, sekarang gw mau bahas soal pengalaman gw ngurus perpanjangan passport di MPP. Ini tahapan yang perlu dilakukan untuk urus passport:
  1. Daftar online di https://antrian.imigrasi.go.id/
  2. Daftar akun imigrasi (khusus bagi yang belum punya akun)
  3. Pilih lokasi di Imigrasi Mal Pelayanan Publik
  4. Pilih kapan kita bisa dateng ke MPP (hari/tanggal dan jam)






Udah deh, gitu doang. Nah abisannya tinggal siap2in dokumen yang diperlukan:
  • Passport lama
  • KTP
  • Fotokopi KTP di kertas A4 (jangan dipotong)
  • Fotokopi Passport lama di kertas A4 (jangan dipotong)
  • Surat rekomendasi dari kantor

Lokasi MPP itu di jalan HR. Rasuna Said, lumayan strategis karna lokasinya termasuk di wilayah perkantoran. Patokannya itu setelah Hotel Luwansa langsung belok kiri. Trus letak gedung MPP ada di sebelah kiri jalan ga jauh dari belokan.

Ketika masuk saya udah terkesima sih sama desain ruangannya yang kekinian dan modern. Ruangannya terbuka dan langsung dihadapkan dengan meja2 pelayanan. Saya pun segera mengambil nomor antrian dan kata petugasnya bisa langsung ke lantai 3.

Sampai lantai 3 saya langsung masuk ruangan yang banyak boothnya, persis kaya pameran di JCC. Hahaha. Cuma bedanya tiap booth adalah perwakilan dari beberapa institusi pemerintah. Saya pun langsung cuss ke booth imigrasi dan langsung nunggu antrian. Ternyata di depan saya cuma ada 2 orang. Uwoooowwww. Sepi jali nih. Beda banget sama imigrasi di mampang prapatan yang antriannya bisa ratusan. Hih!



Ga lama, saya pun dipanggil dan langsung menyerahkan dokumen yang sudah disiapkan. Lalu saya diminta menunggu. Sekitar 10 menitan saya dipanggil lagi untuk foto! WOW! Eh kok cepet banget yeee. Gils. trus baru nyadar klo saya belum dandan. EAAAAAKK. Ya udah lah ya, cakep mah cakep aja. *keselek.

Setelah proses ambil foto dan sidik jari saya pun dikasi semacam kertas yang berisi nominal dan kode pembayaran pengurusan passport. Biaya untuk paspor biasa sebesar Rp. 355.000 dan bisa ditransfer lewat BCA, BNI, BRI dan Mandiri. Uwoooww kemajuan bats nih, soalnya 4 tahun yang lalu transfernya kudu di bank BNI doang.

Waktu pembayaran paling lambat 7 hari setelah ambil foto dan sidik jari. Lalu pengambilan passport dilakukan 4 hari (hari kerja) setelah membayar dengan membawa kertas yang dikasi pas ambil foto dan sidik jari. sebenernya ada jasa pengiriman passport via pos, tapi karna ini dokumen penting saya ga berani ambil resiko. mending ambil langsung. 

Sekiaaan cerita saya, jangan ragu2 urus passport di MPP yaa. mumpung belum banyak yang tahu dan masih sepiiiii. ahahahahah

Saturday, August 11, 2018

Pengalaman Mengurus Pendaftaran Haji


Hari ini saya mau sedikit cerita soal pengalaman daftar haji. 

Sebenernya proses daftar haji ga ribet seperti yang saya baca di beberapa blog orang yang sampe harus bolak-balik ke kantor Kementerian Agama setempat. Memang sih info persyaratan haji yang tertera di website Kementerian Agama emang rada umum ya. Sedangkan info yang sebenernya diperlukan itu adalah info detail dokumen yang mesti disiapkan. Klo dokumen lengkap harusnya sih proses daftarnya aman2 aja.

Ada dua tahapan yang dilakukan untuk mendaftar haji, yaitu mengurus di Bank Syariah dan mengurus di Kantor Kementrian Agama di Kota Domisili. Saya bahas satu2 dulu yaa.

Mengurus di Bank syariah


Jadi proses pendaftaran haji itu terlebih dahulu harus di bawa ke bank yang punya fasilitas setor haji, contohnya:
  • Tabungan Haji Bank Syariah Mandiri (BSM) - saya ngurus di Bank ini
  • Tabungan Haji Bank Tabungan Negara (BTN)
  • Tabungan Haji Bank Rakyat Indonesia (BRI) Syariah
  • Tabungan Haji Bank Negara Indonesia (BNI) Syariah
  • Tabungan Haji Syariah Bank Muamalat

Syarat mendaftar haji di bank adalah membawa KTP dan uang sebesar minimal jumlah setoran awal yaitu Rp. 25.000.000. Jika belum punya uang sebanyak itu, kita bisa juga nyicil di Bank Syariah sampai jumlah saldo minimal 25 juta. Setelah jumlah saldo memenuhi, proses selanjutnya adalah mengurus dokumen bukti setoran awal di Bank. 

Berkas yang harus disiapkan:
  • Buku tabungan dengan saldo 25 juta
  • Pas photo berwarna (80% tampak muka, background putih, tanpa kacamata, perempuan harus berjilbab) ukuran 3x4 sebanyak 5 lembar
  • KTP
  • Materai 6000 sebanyak 2 lembar

Setelah itu kita akan diminta oleh Bank untuk mengisi Surat Pertanyataan Calon Haji (SPCH) dan Surat Kuasa. Selanjutnya pada hari itu juga, Bank akan mengeluarkan surat Bank Penerima Setoran Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji atau sering disebut BPS BPIH. Surat ini yang harus dimiliki oleh calon haji sebelum mendaftar ke kantor Kementerian Agama.

Jadi kita tidak bisa langsung bawa uang setoran haji ke kantor kementerian agama, memang semuanya kudu lewat Bank dulu. Prosesnya jadi mudah karena semuanya sudah dibantu oleh pihak Bank. Mereka juga ngasi tau persyaratan dokumen untuk tahap selanjutnya. 


Mengurus di Kantor Kementerian Agama Kota Domisili


Setelah proses mengurus surat Bukti Validasi dari BPS BPIH, ini lah proses yang ditunggu2 yaitu mendaftar haji di kantor Kemenag Kota Domisili yaitu di Kemenag Tangerang Selatan. Syarat2nya adalah membawa:
  • Bukti Validasi dari BPS BPIH
  • Fotokopi KTP 1 lembar
  • Fotokopi KK 1 lembar
  • Fotokopi akte kelahiran 1 lembar
  • Foto 3x4 (80% tampak muka, background putih, tanpa kacamata, perempuan harus berjilbab) 12 lembar
  • Foto 4x6 (80% tampak muka, background putih, tanpa kacamata, perempuan harus berjilbab) 3 lembar

Oia sebaiknya bawa juga dokumen asli Akte Kelahiran dan KK, just in case petugasnya pengen liat aslinya. Waktu saya dateng kebetulan lagi sepi, jadi tidak perlu antri panjang. Setelah menyetorkan dokumen yang diperlukan kepada petugas, saya kemudian mengisi form. Setelah cek kelengkapan dokumen saya pun dipanggil ke ruangan lain untuk di foto dan rekaman sidik jari. Setelah proses selesai, petugas lalu membacakan data2 diri saya untuk di cek apakah ada kesalahan penulisan. 

Seteleh beres saya pun disuruh menunggu. 10 menit kemudian saya dipanggil lagi dan diserahkan Surat Pendaftaran Pergi Haji (SPPH). Alhamdulillah. Di dalam surat ini ada keterangan data diri saya termasuk nomor porsi dan ada lampiran tanda bukti setoran awal. Selanjutnya, yang harus saya lakukan adalah melunasi sisa pembayaran haji (sebesar 9 juta rupiah) melalui bank syariah tempat saya menyetor setoran awal dan menunggu antrian daftar haji.

4 hari setelah saya mendaftar haji, saya download aplikasi Haji Pintar di HP dan memasukkan nomor porsi untuk melihat tahun perkiraan berangkat haji. Namun ternyata tidak bisa dibuka karna bulan ini lagi musim haji jadi untuk sementara cek nomor porsi keberangkatan ditutup. Yo wiss takpapa. Bulan depan saya update lagi yaaaaa. Hihihihihi.

Tuesday, June 12, 2018

Pengalaman Donor Darah

Akhirnya kesampean juga donor darah untuk yang pertama kali. Alhamdulillah. Seneng ih akhirnya bisa mark as done salah satu bucket list gw. Walopun rada telat nih, karna rencana donor darah sebenernya udah dari satu tahun yang lalu. mwuahahahaha. Soalnya gw sibuk bats, ga sempet ke PMI *preet. 

Faedahnya apaan emang?

Pernah ga sih liat ada orang posting butuh darah di linimasa twitter, pengumuman di WA group, ato di newsfeed FB? Nah karena lumayan sering liat postingan kaya gitu, gw jadi tergerak untuk donasi darah gw. Kebayang kan klo kita berada di posisi mereka kaya apa pusingnya nyari darah. Pun ternyata setelah gw googling, gw baru tau ternyata banyak manfaat donor darah bagi kesehatan, diantaranya:
  • Mengurangi resiko jantung dan diabetes serta mencegah penyakit liver dan pangkreas, karena donor darah akan mengurangi kandungan besi dalam darah yang klo jumlahnya terlampau banyak bisa berbahaya bagi organ-organ tersebut
  • Menurunkan kolesterol
  • Membakar kalori sebanyak 650 kcal, mayan kan?!
  • Meningkatkan produksi darah karena donor darah dapat merangsang produksi sel-sel darah baru
  • Mengurangi asam urat

Syarat Donor Darah

Ternyata syarat donor darah tidak segampang yang gw kira. Syarat2nya adalah:
  1. Berusia 17–70 tahun
  2. Berat badan minimal 45 kg
  3. Tekanan darah normal
  4. Memiliki kadar hemoglobin sekitar 12,5-17 g/dL, dan tidak lebih dari 20 g/dL.
Klo salah satu syarat tidak terpenuhi, maka monmaap silakan coba lagi di lain waktu. Biasanya rangorang itu gagalnya di tekanan darah normal dan HB-nya rendah. Makdarit, usahakan sebelum donor darah kita tidur yang cukup dan hindari makan makanan yang bikin tekanan darah melejit tinggi (BHAY TONGSENG KAMBIANG!!!)

 

Prosedur Pengambilan Darah

Donor darah bisa dilakukan di PMI terdekat. Klo belum pernah donor darah kalian mesti daftar dulu, semacam urus administrasi. Lalu sehabis itu kita disuruh isi formulir riwayat kesehatan 1 tahun terakhir. Setelah itu akan dilakukan pemeriksaan pendahuluan seperti: timbang berat badan, pemeriksaan kadar HB, dan pemeriksaan golongan darah. Setelah lulus tahapan ini maka akan dilakukan pemeriksaan oleh Dokter untuk cek tekanan darah, nadi, suhu, riwayat medis, dan pemeriksaan fisik. Klo dua tahapan proses ini aman sentosa alias ga ada masalah maka kita boleh donor darah kita! YEAY

Prosesnya sebenernya sama kaya proses ambil darah di rumah sakit (klo pas kita lagi sakidh), cuma bedanya darah yang diambil agak lebih banyak. Untuk berat 55 kg ke atas biasanya diambil 450 mL, ini bisa kurang dari 450 mL atau bahkan lebih tergantung tekanan darah dan berat badan kita. Nah dari mulai ditusuk jarum sampe kelar ambil darah itu kira2 memerlukan waktu sekitar 40 menit. Ketika darah kita mulai diambil, rasanya agak cenut2 dikit sih, karna kan darah kita kaya di sedot gt kan. Tapi ga sesakit pas ditusuk jarum kok. Hehehehe.

Setelah proses pengambilan darah selesai, gw diminta berbaring 5-10 menit dulu sebelum nanti jalan pelan2 ke arah kantin karena kita akan dikasi makan!!!! Yeaay!!

Sukarela atau Dibayar?

Donor darah sifatnya sukarela, kita “dibayar”nya pake makanan ringan yang sudah disediakan oleh PMI. Makanan ringan yang dikasi adalah asupan yang harus kita makan pasca donor darah. Karena kan kita kehilangan 450 ml darah/650 kcal, jadi perlu makan yang mengandung karbohidrat sebagai sumber energi supaya tidak merasa lemas.

Meski kita melakukan secara sukarela, namun pasien yang butuh darah harus membayar Rp. 350.000 untuk 1 kantong darah. Biaya ini dibebankan ke pasien untuk mengganti Biaya Pengganti Proses Pengolahan Darah (BPPD) yang meliputi biaya-biaya terkait proses pengolahan darah sebelum bisa didistribusikan ke pasien. Jadi ga semerta2 darah yang kita donorkan akan langsung masuk ke tubuh pasien, harus ada proses screening darah untuk memastikan darahnya pedonor tidak “nyumbang” virus/bakteri ke pasien penerima darah. Untuk lebih detailnya tentang proses pengolahan darah donor bisa dibaca disini.

Gw teramat sangat merekomendasikan kalian untuk donor darah, karena manfaatnya ga cuma untuk orang lain tapi juga untuk kesehatan kita. FYI, setiap bulannya PMI butuh 2000 kantong darah untuk didistribusikan ke rumah sakit. Yukks kita bantu ketersediaan pasokan darah PMI.

Untuk mengetahui lokasi PMI di Provinsi kalian, cek disini


Sunday, January 14, 2018

Singapore Tourist Pass (STP)

Salah satu kenikmatan yang hqq klo ngetrip ke Singapore adalah naik transportasi publik. Wagelaaa sih klo bagi turis, naik transportasi publik di Singapore bikin kemana2 jadi serba gampang.

Semuanya serba terintegrasi, tepat waktu, bersih, aman, dan teratur. Rute bis juga jelas, halte banyak, armada bisnya juga banyak, dan pasti ada stasiun MRT terdekat di setiap tempat wisata. CINGCAI lah klo baru pertama kali ke Singapore, bingungnya ga pake lama karena semua serba jelas dan mudah dipahami. Saking gampangnya, ga perlu nanya orang lah. 

Nah klo ke Singapore gw selalu pake Singapore Tourist Pass (STP) karena lebih praktis dibandingkan kita pake tiket harian. Pake STP tinggal tap aja di gate MRT atau di mesin tap yang ada di pintu masuk/keluar bis. Sedangkan tiket harian ribet, tiap perjalanan pulang-pergi mesti beli dulu ke vending machine yang agak buang2 waktu sih. Oia selain lebih praktis, STP jatohnya lebih murah di banding tiket harian.


STP ini bisa dipakai untuk naik MRT dan Bis kemana aja kecuali jurusan Sentosa express, RWS8 (shuttle bus dari Harbor Front ke Sentosa), Fast Forward (bis ekspress yang cuma berhenti di stasiun terbatas), Night Rider dan Nite Owl Buses (semacam bis yang khusus beroperasi after midnight). #timSTP lah gw pokoknya.

Ada 3 tipe kartu STP. Kita bisa milih sesuai jangka waktu pemakaian. 


TIPE
HARGA
DEPOSIT
(bisa dikembalikan)
TOTAL
1 Hari
$10

$10
$ 20
2 Hari
$16
$ 26
3 Hari
$20
$ 30

Lokasi pembelian STP terdapat di loket2 TransitLink Ticket Offices, salah satunya di Changi Airport, Orchard, China Town, dll. List lengkapnya bisa dilihat disini. Ketika kita beli STP, kita ke tambahan biaya deposit sebesar $10. Tenang, depositnya bisa dibalikin kok, maksimal H+5 setelah pertama kali tap. Jangan sampe kelupaan balikin ya, karna klo ngga, uang depositnya bisa GONE, BABY GONE!

Lokasi pengembalian sama kek lokasi kita beli, yaitu di TransitLink Ticket Offices dan bisa juga di SMRT Passenger Service Center di Changi Airport, Kranji, Lavender, Dhoby Ghaut dan Marina South Pier MRT Stations. Harap perhatikan jam beroperasinya loketnya yaa. Karena tiap loket beda2 jam buka dan tutupnya. Ada yang buka baru jam 12 siang dan tutup jam 03.45 PM. Paling aman cari loket yang tutup paling malem (jam 9).

Fun Facts:

Saturday, January 6, 2018

Halo 2018!

Mengawali tahun 2018, gw mau share soal trip akhir tahun kemaren sama ciwi2 XINCIAPO. Oia sebelum masuk ke cerita tripnya, gw cerita dulu ya soal ciwi2 ini. Sebutlah Ully, Echa dan Elza (nama SEBENARNYA). Bisa dibilang mereka adalah manusia2 terdekat gw sepanjang tahun 2017 kemaren. Ya gimana ga mau deket, selain satu kantor, satu ruangan, kita juga sepemahaman soal jajan. Mereka ini yang membangkitkan hedonisme dalam diri gw yang sudah lama hilang. Wakakaka. Intinya temenan sama mereka itu tiada minggu tanpa jajan di gofood #bukanendorse.

 
 
Selain ada kesamaan soal pola makan dan jajan, kita juga doyan banget NGELEMBUR di kantor. Ini kayanya sih karna jam kantor digunakan bukan untuk bekerja. Jadinya baru serius kerja itu menjelang Ashar sampai jam 9 malam. Wakakakak. Sungguh ya kita manusia2 yang “panas”nya lama. Otak baru bekerja prima setelah ngobrol ngalor ngidul, bahas lambe turah/line today dan khusus untuk gw, harus bahas OKA dulu minimal sehari sekali.
 
Lanjuutttt…
 
Trip akhir tahun inii berawal dari curhatan kita pengen liburan akhir tahun karna udah muak sama kerja-kerja-kerja. Jadi kita pengen bikin sweet escape gitu. Nah karena masing2 ga bisa seenaknya cuti di tengah2 tahun, kita akhirnya memutuskan untuk trip akhir tahun gitu sekalian liat kembang api di luar negeri kek orang2. Caaaileee.
 


Dipilihlah destinasi liburan akhir tahun ke Singapore-Malaysia. Kenapa 2 negara? Kenapa ngga? Hazeg. Engga deng, sebenernya lebih ke karna budget untuk ke New York ga cukup sih. Zzzzzz. Trus ya sekalian aja ya setali tiga uang gitu, kan sekalian silahturahmi juga saudara serumpun di Melaysieeee. YE KAN. Siapa tau ketemu suaminya Laudya Cynthia Bella. Eaaakk.
 
Lanjuutttt…
 
Karena pola drama di kantor akan berbanding lurus dengan pola drama klo ngetrip, gw yakin sih bakalan ada kejadian kocaque selama ngetrip barengan mereka. Belom brangkat aja nih, Ully udah ditinggal sama kopernya yang duluan berangkat barengan bis damri! DADAH ULLY! Trus banyak juga kejadian bodoh2 lainnya yang ga bisa gw ceritain, simply karna gw lupa. 



To sum up! Gw happy bisa menutup tahun 2017 dengan jalan2 bareng mereka. Ketawa bareng. Bete bareng. Laper bareng. Capek bareng. Dan tentunya…..Bokek bareng.
 
Semoga rencana kita tahun 2018 terwujud yaa. Aamiin.

PS:  detail trip akan di posting di post blog selanjutnya, ini semacam pendahuluan kituuu.