Sunday, November 13, 2011

Mendadak Batak

Tiap ditanya: Ratri orang mana? Selalu ada jeda sejenak, selalu mikir, dan akhirnya menjawab: aku orang Batak campur Jawa. Dan bisa ditebak pertanyaan selanjutnya: Kok ga ada marganya? Kampungnya dimananya? Karo apa Mandailing? Jawa Timurnya mana? Oh Surabaya, dimananya? 

Mirisnya saya ga tau jawaban itu, padahal itu pertanyaan lanjutan yang selalu meliputi pertanyaan pertama tadi. Yaah bisa saja saya bertanya ke orangtua saya, tapi sebenarnya tidak se-simple itu. Karena jauh di lubuk hati saya, saya tidak merasa seperti orang jawa apalagi batak.

Sejak 2 generasi diatas saya sudah menetap di Jakarta sejak tahun 1950-an. Keluarga besar kami akhirnya satu persatu mengikut pindah domisili ke Jakarta. Hal ini  menjadikan kami seperti tidak punya “kampung”. Terutama setelah Eyang Buyut kami telah tiada. Praktis jika hari lebaran tiba, kami mengunjungi Eyang dan sanak saudara tertua yang bertempat tinggal di Jakarta. 

Rupanya dari pihak Ayah, saya benar2 tidak mempunyai saudara (bahkan saudara jauh sekalipun) di Sumatra Utara, karena semua sudah bertransmigrasi ke Pekalongan, Yogyakarta dan Jakarta. Kondisi dari pihak Ibu sebenarnya lebih baik karena saudara di Surabaya masih  banyak. Tetapi tradisi berkunjung kesana sepertinya sudah punah sepeninggalan Eyang Kakung. Jadi dapat dibilang keluarga saya (sok) "kejawa2an". Karena kalau dari silsilah sih Jawa, tapiiiiii.....palsu! hehehe. Bahkan ada guyonan yang bilang: "Surabaya itu bukan Jawa kaliii Rat!! Tapi Kota pinggiran." Hehehe. Ditambah saya tidak bisa berbahasa Jawa, mengerti pun tidak, menjadikan saya menjadi orang yang terlepas dari silsilah leluhur.

Saya pun akhirnya menyerah sendiri mencari informasi mengenai leluhur saya, karena bisa dipastikan semua sudah berasimilasi dan menjadi rumit bila dijabarkan.

Sampai kemarin, ketika saya diajak teman saya menghadiri Pesta Pernikahan Adat Batak. Ini pertama kalinya saya “bersentuhan” dengan budaya asal nenek moyang saya dari garis Ayah. Reaksi pertama, Saya sungguh tersentuh dengan suasana kekerabatannya, semua tampak bergembira, musik tak henti2nya berkumandang menghibur para tamu, dan semua menari tor tor dengan bersuka cita. Biasanya di adat jawa, pelaminan diisi oleh Pengantin dan Orang tua dari kedua belah pihak, tetapi di pernikahan Batak, semua keluarga yang berasal dari satu Opung berkumpul di pelaminan. Jika dihitung kira2 ada 20 orang. Para tamu pun bergantin mengucapkan selamat dengan menari tor tor sambil menyelipkan amplop berisi uang di sela2 jari mereka. Everyone is having a good time, this is the real party!! hehehe

Jujur saya suka sekali berada disana, apalagi menikmati suara wedding singer yang membagi suara sampai 3 jenis dan vibra mereka yang sungguh khas. Disaat yang sama saya juga tertegun, saya berdarah batak tapi baru kali ini bersentuhan langsung, meski hanya di acara pernikahan, wedding crasher pula. Hehehe.

Sepulang dari kawinan, saya jadi teringat 2 lagu batak yang saya tahu. Yaitu: siksiksibatumanikam dan piso surit. Entah mengapa saya tiba2 ingin dengar lagu Piso Surit. Pertama kali dengar lagu ini waktu itu di MTV 100% Indonesia, saya langsung jatuh cinta sama aransemennya. Sampai beli kasetnya Vicky Sianipar, walaupun yang saya dengar hanya track lagu Piso Surit.

Karena rindu, saya buka situs youtube dan kembali mendengarkan. Saya langsung mberebes mili, karena kok beneran rindu kampung ya? Kampung yang saya sendiri ga tahu, dan tidak pernah saya datangi. I feel attached at that moment

Menurut Wikipedia:  
“Piso Surit adalah salah satu tarian Suku Karo yang menggambarkan seorang gadis sedang menantikan kedatangan kekasihnya. Penantian tersebut sangat lama dan menyedihkan dan digambarkan seperti burung Piso Surit yang sedang memanggil-manggil. Sebenarnya Piso Surit adalah bunyi sejenis burung yang suka bernyanyi. Kicau burung ini bila didengar secara seksama sepertinya sedang memanggil-manggil dan kedengaran sangat menyedihkan. Jenis burung tersebut dalam bahasa karo disebut "pincala" bunyinya nyaring dan berulang-ulang dengan bunyi seperti "piso serit".



Dan saya pun berhasil mendapatkan terjemahannya.

Piso surit piso surit (Burung Piso surit)
terpingko-pingko terdilo-dilo (Bercuit cuit, memanggil manggil)
alap la jumpa ras atena ngena (namun tidak kunjung berjumpa, dengan pujaan hatinya)
i ja kel kena tengahna gundari (dimanakah dirimu saat ini kekasihku)
siangna menda turang atena wari (dan hari pun kini menjelang senja)
entabeh nari mata kena tertunduh (lelap sekali sepertinya tidurmu)
aku nimaisa turang tangis teriluh (sementara aku disini menangis menunggumu)

reff:
enggo enggo me dagena mulih me dage kena (sudahlah, pulang sajalah lah kau adik, tidak usah mengharapkan ku)
bage me nindu rupa ari o turang (demikianlah yang selalu kau ucapkan)

Saya kok ya jadi malu, karena sudah sejak 2007 mulai jadi traveler, kok ya ga pernah berkunjung ke Tanah Batak. Saya jadi bertekad, Insya Allah, saya akan mewujudkannya tahun depan. Teringat komentar seorang rekan kerja ketika mengetahui orang Batak : "oh iya sih, idung lo ga bisa bohong! Batak bangettt! Bangiiiirr…" hahahahaha..


FAQ Trip Komodo

Gimana caranya ke Pulau Komodo?
Daerah yang terdekat dengan Pulau Komodo adalah, Labuan Bajo. Jadi carilah maskapai penerbangan dengan rute Labuan Bajo. Bisa dari Jakarta langsung ke Labuan Bajo, atau seperti saya singgah di Bali lalu kemudian melanjutkan ke Labuan Bajo dengan pesawat Merpati. Cara lain adalah dengan singgah di kota Kupang lalu meneruskan ke Labuan bajo. Bagi yang mempunyai waktu yang cukup banyak, dapat mengikuti sailing tour dari Lombok ke Labuan Bajo lalu hopping island Pulau Komodo dengan menggunakan kapal.

Kok ga banyak maskapai dengan rute Labuan Bajo ya? Kalaupun ada, Mahal pula tiketnya.
Selain merpati, maskapai penerbangan yang bisa digunakan ke Labuan Bajo adalah Lion Air atau Transnusa (Maskapai lokal). Hanya sedikit maskapai yang mempunyai rute ke Labuan Bajo, karena load penumpang yang tidak terlalu banyak (tidak sebanyak penumpang dengan destinasi ke Denpasar/Surabaya). Sehingga kalau diitung matematikanya sih, ga balik modal kalau penumpangnya hanya sedikit padahal jarak tempuhnya cukup jauh. Lagi-lagi berbenturan dengan menghindari beban operasional yang cukup besar.

Atau karena kontur daerah Indonesia yang banyak perbukitan jadi memerlukan manuver yang hanya bisa dilakukan pesawat kecil. Jenis pesawat yang beroperasi dengan rute Indonesia Bagian Timur  rata2 merupakan pesawat kecil (jenis MA 60) dan berkapasitas 50-60 orang. Dan hanya beberapa maskapai yang punya pesawat jenis ini, termasuk yang saya sebutkan diatas. Harga normal tiket Pesawat Bali Labuan Bajo (one way) berkisar Rp. 600.000.

Apa aja yang bisa disinggahi sesampainya di Labuan Bajo?
Bisa datang ke Batu cermin, jaraknya cukup dekat dengan Bandara di Labuan Bajo. Batu Cermin, merupakan sebuah gua di bukit batu. Sinar matahari masuk ke dalam gua melalui lubang dan kemudian memantul ke dinding batu, pantulan ini seolah-olah merefleksikan cahaya seperti sebuah cermin. Itulah sebabnya tempat ini disebut batu cermin. Banyak paket wisata yang menawarkan kunjungan ke Batu Cermin sebagai salah satu agenda dalam trip. Harga Tiket Masuk sebesar Rp. 3000. Untuk mencapai ke Batu cermin dapat naik taksi atau angkot, jangan lupa harus pintar menawar harga. Kisarannya sekitar Rp. 200.000 untuk 1 mobil (include supir dan bensin).

Di Labuan Bajo Enaknya menginap dimana ya?
Saya sangat merekomendasikan menginap di Hotel Waecicu. Lokasi hotel berada disalah satu perbukitan di Daerah Labuan Bajo. Hotel ini dapat ditempuh 10 menit dengan menggunakan angkot kapal dari pelabuhan Labuan Bajo. Jika memungkinkan mintalah petugas hotel untuk menjemput kita di Pelabuhan . Pemilik hotel ini adalah warga prancis yang sangat fasih berbahasa Indonesia


Hotel ini dibangun di atas bukit dan menawarkan pemandangan indah karena menghadap laut NTT yang indah. Jarak antara lobby hotel dan bibir pantai sangat dekat sehingga kita dapat dengan bebas menikmati private beach dan bahkan melihat langsung sunrise dan sunset tanpa harus menaiki bukit.  Tempatnya sangat indah dan romantis, banyak dipenuhi tanaman bunga dan ornament kayu yang member kesan natural dan hangat. Hotel Waecicu sungguh sunyi, letak kamar berjauhan, dan memiliki alunan musik desiran ombak nonstop. Sangat cocok untuk lokasi berbulan madu.

Rate Kamar:
Single Rooms or Twin bed Rooms Rp. 300.000/malam
Standard Rooms with double bed Rp. 350.000/malam
Superior Rooms with large double bed Rp. 400.000/malam
Deluxe Room and Honeymoon Suite  Rp. 450.000/malam
Extra Bed Rp. 100.000

Contact:
WAECICU EDEN BEACH HOTEL
Pantai Waecicu - Labuan Bajo
Kec. Komodo - Flores

Untuk ke pulau komodo emang beneran harus sailing abroad ya? Jadi tinggal di atas kapal di tengah laut gitu?
Sebagai gambaran, Kawasan Pulau Komodo itu kaya pulau seribu, bedanya klo di pulau seribu bisa seharian pulang pergi pindah kesatu pulau ke pulau yang lain, nah di komodo karena Jarak dari satu pulau ke pulau lain cukup jauh, jadi memang harus tinggal di kapal agar mobilisasinya gampang. Biasanya sailing komodo ini berdurasi  3D 2N, tapi ada juga yang 2D 1N, tergantung dari kita-nya yang ingin lebih meluangkan waktu lebih lama/sebentar di tempat wisata tersebut.

Kapalnya kaya gimana? Gede ga?
Ada banyak jenis kapal, dari yang kecil, sedang sampai besar. Fasilitasnya juga berbeda2, dan tentunya: ada harga ada kualitas. Kapal yang kemarin saya pakai termasuk jenis yang sedang. Kapasitasnya untuk 25 orang, 20 untuk peserta dan 5 untuk awal kapal. Tempat tidurnya ada 20, terdapat 2 kamar mandi, AC, ada stereo, ada meja makan besar, ada roof top untuk menikmati pemandangan dari atas kapal dan fasilitas listrik (terbatas penggunaannya). Makanannya melimpah ruah, jadi jangan takut kehabisan makanan, mereka pasti sudah perhitungkan bahan2 makanan yang harus dibawa selama hidup di tengah laut. 


Hidup di kapal ga semengerikan yang kita kira kok, klo sudah jam tidur kapalnya menepi di spot yang memang tenang arus ombaknya, sehingga tidak merasakan goyangan kapal. Menurut saya rata2 kondisi badan juga sudah agak tepar pasca trekking atau snorkeling, jadi tubuh kita akan otomatis beristirahat. Satu hal yang membuat saya betah adalah: ga ada sinyal!! Jadi benar2 liburan yang terisolasi dari dunia luar.

Tempat wisata mana yang didatangi selama Trip Komodo?
Tempat2 wisata yang biasa dikunjungi adalah: Warloka (wisata sejarah melihat situs purbakala)-Pulau Rinca -Taman Nasional Pulau Komodo (melihat komodo langsung dari habitatnya)-Manta Point (snorkeling melihat langsung ikan pari)-Pink Beach (snorkeling dan menikmati indahnya pantai berpasir pink)-Kanawa (hotel tempat menginap). Ini biasanya sudah satu paket tour.

Berarti selama disana ikutan tour package gitu ya?
Kalau saya sih iya, karena biar enak aja ga mesti repot ngurusin. Jadi agen/operator saya ini yang berkoordinasi langsung dengan kru kapal yang akan kita pakai untuk jalan2 selama trip komodo dan juga dijadikan tempat menginap. Harga paket sudah termasuk biaya menginap 2D 1N, makan 3X sehari, snack, minum, sewa alat snorkeling, HTM ke lokasi2 wisata, sewa perahu angkot, dan menginap di Hotel Kanawa selama 1 malam. Tiap operator mematok harga bervariasi, karena kemarin kelompok kami cukup banyak pesertanya jadi kami sewa 1 kapal hanya untuk kami sendiri. Kalau grup-nya kecil (2-5 orang) harus join bareng wisatawan lain. Kontak Operatornya bisa di cari di Google, banyak kok informasinya.

Budgetnya berapa?
Untuk paket tour 2D 1N dengan fasilitas yang sudah disebutkan diatas, biaya real per orang adalah: 1.7 juta. Tergantung operator yang dipakai, dan pastinya harus pinter nawar harga  juga.
Operator yang kemaren saya pake: Los Flores Tour atau bisa email ke losflorestour@yahoo.com
Tips and Trick? 
  1. Bagi yang takut item bawa sunblock yang buanyaaaaakk dan jangan lupa selalu oleskan sesering mungkin.
  2. Klise sih,tapi jangan membuang sampah sembarangan selama di kapal ataupun ketika mengunjungi tempat wisatanya. Tempat ini sangat indah dan harus dijaga agar tetap indah. 
  3. Minum air putih yang banyak agar ga dehidrasi, cuaca NTT sangat panas.  
  4. Yang masih penasaran seputaran komodo bisa dilihat di posting #tripkomodo part 2
  5. Sebaiknya bawa alat snorkel sendiri karena kualitas alat snorkeling sewaan lumayan buruk 
  6. Klo doyan foto, jangan lupa bawa filter ultra violet dan CPL. Sinar mataharinya sangat terik jadi bakalan superr silaaaauuuuu. Bawa kamera underwater juga untuk foto2 underwater
  7. Kondisi badan harus fit, trip ini bernuansa petualang, jadi ada kegiatan trekking dan snorkeling di laut yg arusnya lumayan kuat. Jaga stamina sangat diwajibkan. 
  8. Semakin banyak peserta trip lebih baik agar biayanya lebih murah 
  9. Trip ini rada2 menguras budget, jadi persiapin dana dari jauh2 hari. Untuk apa? Jadi pas disana kita benar2 bisa menikmati, ga terpaku sama uang yang pas2an. Sekali2 trip yang ga terlalu backpacker2 banget lha. hehehe