Friday, January 31, 2014

Trip to Canberra Day 1: Australia War Memorial

Ini judulnya belom ada seminggu di Sydney udah ngebolang ke Canberra. Hahaha. Teman saya Kate ngajak saya menghabiskan weekend di Canberra, sekalian jenguk teman kantor kita (Mba Kiki dan Raya) yang kebetulan juga lagi studi Phd di Australian National University, Canberra.

Untuk mencapai Canberra, ada 3 moda transportasi yang dapat dipilih, tentunya sesuai kenyamanan masing2. Klo mau cepet, bisa naik pesawat dengan waktu tempuh hanya 48 menit. Harga tiket pesawat fleksibel, dimulai dengan paling murah sekitar 50 dollar.

Atau bisa juga naik bis dengan waktu tempuh kurang lebih 3-4 jam perjalanan dengan harga tiket kurang lebih 35 dollar (one way). Provider bis yang direkomendasikan yaitu Murrays. Tiket bisa beli ditempat atau bisa juga booking via online di websitenya.

Pilihan terakhir bisa juga naik mobil, waktu tempuh sekitar 3-4 jam dari Sydney. Klo mau santai2 mendingan pilih naik mobil, namun perlu diperhatikan speed limit yang sudah ditentukan di palang2 di pinggir jalan. Jangan coba2 ngelanggar speed limit, karna bisa didenda. Hiyy. Klo capek? No worries, sepanjang perjalanan juga ada rest area. Tapi jangan ngarepin kaya rest area cikampek yaaaaa :p


 Perjalanan ke Canbie agak2 mirip sama tol cipularang. Kanan kiri pemandangan ada padang rumput gersang, liat banyak sapii, jalannya juga ada yang membelah bukit. Sepanjang jalan saya sering banget liat Kangguru yang mati tertabrak. Dibiarin gitu aja, sampe kadang kering sendiri karna sudah berhari2 di pinggir jalan. Ada istilahnya, namanya  Roadkill Kangaroo.


Ada hukumnya memang klo ada Kangguru melintas di tengah jalan gpp untuk ditabrak. Daripada rem mendadak/menghindar dan malah membahayakan pengemudi yang lain. Tapi tetep aja yaa ga tega ngeliat mereka terkapar begitu, mereka kan luuuutjuukk. Huhuhuhu.

Canberra
Bayangan saya, sebagai Ibukota negara, tata kota Canberra (Canbie) bakal penuh dengan gedung2 tinggi macam di Singapore. Tapi eh tapiiii ketika memasuki wilayah Canbie saya berasanya ini seperti berada di kawasan Suburb. Kotanya bersih, teratur banget, rumah2 juga gedung2 tinggi terpusat di satu kawasan perkantoran dan mall.

Tapi……….

Kotanya sepiiiiii bangetttttt! Jam 5 sore biasanya toko2 udah pada tutup. Zzzzzzzzzz. Di jalan juga ga banyak orang, saya sampe ngebatin: ini orang2 pada kemanaaa kok ga keliatan! Hahahaha. Sempet bercanda sama temen saya: “ini klo saya jejingkrakan ga jelas di pinggir jalan, ga bakal diketawain! Lah orangnya aja ga ada! :p ”Oia karna jalanan yang sepi jali, makanya disini pengendara mobil cadas2 nyetirnya. Kenceng bangettttttt! Padahal pengendara di Sydney menurut saya udah termasuk cadas, ternyata ada yang lebih parah.

Saya sempet mampir ke Kedubes Indonesia, di kompleks Kedutaan. Klo dibandingin sama negara lain, bangunan Kedubes paling kuno diantara yang lain. Dekorasinya bernuansa Bali, tapii kunoooooo banget deh pokoknya desainnya. 



Australia War Memorial
“Here is their spirit, in the heart of the land they loved; and here we guard the record which they themselves made”.  - Charles Bean, 1948 -

Australia War Memorial merupakan Museum merangkap Monumen yang terletak di Treloar Crescent (top of ANZAC Parade) Campbell ACT 2612, Canberra. Museum ini diperuntukkan untuk mengenang jasa pahlawan yang gugur di medan perang. Selain itu, juga tempat ini menggambarkan bagaimana perang memberikan dampak terhadap kehidupan masyarakat Australia.


 Tempat ini buka dari Senin - Minggu dari jam 10am – 5pm. Untuk memasuki tempat ini tidak dikenakan biaya, gratis tis tisss. Terdapat beberapa exhibition yang dapat dilihat terkait dengan keterlibatan Australia di beberapa perang dalam kurun waktu hampir 100 tahun, diantaranya:

The Colonial Conflicts
Sebagai bagian dari koloni Inggris, Australia turut mengirimkan tentaranya untuk membantu tentara Inggris berperang di Negara jajahan seperti: New Zealand, Sudan, China dan Afrika Selatan. Pada seksi ini diperlihatkan dokumentasi tentara Australia yang sedang dilatih untuk pembekalan sebelum perang.
 

World War I & II
Sama halnya dengan era colonial, tentara Australia ikut membantu Inggris untuk berperang dengan Jerman. Pada awalnya tentara Australia hanya ditugaskan untuk mengamankan wilayah di sekitar New Zealand dan Papua Nugini, tapi mulai pada tahun 1915 tentara Australia mulai dikirim ke beberapa wilayah basis pertahanan Inggris di Perancis.


 Hampir 1 juta prajurit (baik laki2 dan perempuan) ikut perang melawan tentara Jepang di Perang Dunia II. Sebagaian besar tentara di tempatkan di basis pertahanan yang terletak di Papua Nugini. Lebih dari 30.000 tentara Australia menjadi tahanan perang dan 39.000 lainnya gugur dalam perang.

Conflicts 1945 to today
Pada bagian ini menceritakan tentang peran dan keterlibatan Australia pada perang di beberapa Negara seperti: Perang Korea, Konfrontasi antara Malaysia dan Indonesia, Perang Vietnam, Perang Teluk 1 & 2, serta yang terbaru adalah Perang Afghanistan. Peran Australia dalam perang tersebut tidak hanya di bidang militer, tetapi juga di dalam pemberdayaan masyarakat. Tentara Australia memberikan pelatihan membuat irigasi dll kepada warga sipil

Meski tentara Australia aktif terlibat dalam berbagai perang besar yang terjadi dalam kurun waktu 1915 sampai saat ini, tetapi tidak banyak yang diceritakan dalam museum ini. Menurut saya karena sejauh ini peran militer Australia adalah untuk men-support tentara Inggris.


Jumlah tentara yang gugur tidak terlalu banyak jika dibandingkan dengan Negara lain (misalnya Inggris dan USA). Tapi saya merasakan penghargaan Pemerintah Australia yang besar terdapat pejuang yang sudah mengorbankan dirinya demi Negara.


 Nama tentara yang gugur di medan perang dari perang kolonial lengkap tercatat dan terdokumentasi dengan baik. Museum ini merupakan perwujudan apresiasi yang besar terhadap pahlawan Negara. Hal yang tidak dilakukan oleh Pemerintah Indonesia.

Thursday, January 30, 2014

Trip to Canberra Day 2: Bungendore dan Braidwood

Bungendore 
Kunjungan pertama kami ke Bungendore, kota ini terletak 40 km dari Canberra atau kira2 30 menit perjalanan. Bungendore merupakan salah satu kota bersejarah karena merupakan kota tempat pertama kali dibangunnya kantor post di negara bagian New South Wales NSW. Selain itu rel kereta api tertua juga terdapat di kota berpenduduk 3000 orang ini.  Beberapa tempat wisata yang saya kunjungi antara lain:

Bungendore Wood Works Gallery
Tempat ini merupakan galery yang mendisplay interior dari kayu. Harganya mahal2 karena memang semua barang2nya dibuat handmade dari kayu yang berkualitas. Salah satu barang yang paling terkenal yang di display di toko ini adalah: The Hannah Cabinet

photo source: google
Kabinet ini dibuat oleh Geoff Hannah. Dibutuhkan waktu 6 tahun untuk membuat kabinet ini dengan menggunakan 34 jenis kayu berbeda, 4 jenis karang, 17 jenis bebatuan dan lapisan emas 23 karat.  Harganya??? 1.000.000 dollar AUS *eaaaaakkkkk, klo pun didiskon abis2an juga ga bakal kebeliii..hahahahahahah...

Body n Soap Australia
Toko ini lengkap menjual segalaaaaa hal yang berbauuu sabun. Aromanya juga macem2 dan diperuntukkan untuk berbagai jenis kulit. Jadi enak tinggal pilih mau wangi apa. Sabun yang dijual kebanyakan sabun batangan, oia jangan kaget klo potongannya ga rapih karna memang di potongnya pake tangan. Ada beberapa sabun yang terbuat dari susu domba, jadiiii kandungan moisturizernya tinggi.

photo source: google



Bungendore Bon Bons
Bagi penggemar permen, perlu dicoba permen homemade dari Bungendore ini. Rasanya macem2 dan bentuknya lucu2. Di toko permen ini juga dijual es krim dan ada tempat duduk khusus buat ngopi2.


Bungendore Village Leather
Begitu masuk toko ini, udah langsung kecium aroma kulit! Yep, toko ini menjual apapun yang serba kekulit2an *halah*, dari mulai dompet2an, tas, jaket, iket pinggang wis pokoke SEMUAAA serba kulit. Harganya? Lumayan mehong, tapi kualitas kulitnya top banget. 



Mingei store house 
Dari semua toko2 yang ada di Bungendore, ada 1 toko yang beda sendiri. Mingei Store menjual aneka barang kerajinan dari Jepang. Barang2 yang dijual semua handmade dan dibuat dengan menggunakan warna alami dari buah indigo. Saya kagum dengan proses gimana buah indigo yang berwarna kuning bisa berubah menjadi biru ketika tercampur dengan oksigen. 




Braidwood
Braidwood merupakan kota tua yang berada di Southern Tablelands, New South Wales. Letaknya kira2 88 km dari Canberra. Sayangnya tidak ada bis yang menuju ke Braidwood, jadi memang harus rental mobil dari Canberra. Waktu tempuh dari Canberra – Braidwood kira2 1.5 jam.

Nama Braidwood berasal dari nama penemu kota ini, yaitu Thomas Braidwood Wilson. Pada awalnya lahan kota ini diperuntukkan untuk peternakan sapi dan domba. Namun ketika emas ditemukan di wilayah ini, kota ini berubah seketika menjadi kota tambang.


Kota ini kemudian dikukuhkan menjadi kota bersejarah oleh Pemerintah Australia. Arsitektur bangunan tua tetap dipertahankan sehingga menarik untuk di explore. Sepenglihatan saya, hampir tidak ada gedung bertingkat di kota braidwood. Minimal bertingkat 2, sehingga kota ini terkesan lengang.

Tidak banyak objek wisata yang ditawarkan dari kota berpenduduk 1.100 orang ini. Namun, ada beberapa yang menarik untuk dikunjungi.

Dojo Bread
Saya bukan penggemar roti, semua roti rasanya sama menurut saya. Tapiiiiii pendapat saya berubah ketika nyicip Dojo Bread. Endesssss bangetttt! Serius deh! Bagian roti terasa keras, tapi dalemnya lembut. Rotinya juga gurih, tapi gurihnya alami banget. Dojo bread ini terkenal seantero Canberra. Bahan2 yang dipake untuk bikin roti merupakan bahan berkualitas. Tapi menurut saya yang mbikin rotinya endesss adalaahhh teknik bikin adonan dan cara manggangnya. 

photo source: google

The Boiled Lolly
Satu lagi toko permen yang wajib dikunjungin. Toko ini menggiurkan banget! Asli, permen yang dijual lebih banyak daripada yang di Bungendore. Disini juga dijual es krim dan bisa ngopi juga. Bakalan ngiler deh liat toples2 yang isinya permen.


Dora wants some ice cream

'String' 
Toko ini menjual barang2 dekorasi unik dan antik yang terbuat dari benang. Keunggulannya semua barang dibuat handmade. 


Sekian akhir perjalanan saya di Braidwood dan Bungendore. Menurut saya kedua kota ini sangat unik, selain menawarkan suasana vintage, rata2 toko2 ini mengusung tema "handmade" atas barang2 yang dijual. Dan memang terlihat dari kualitasnya.  

Saturday, January 25, 2014

Welcome to Sydney!!

“Akhirnya sampai juga di Sydney,” wohooooo!!! Setelah 6 jam direct flight dari Jakarta.

Meski pesawat kosong dan bisa selonjoran, tapi saya ga bisa tidur nyenyak. Mungkin karena gugup. Tapi saya emang ga pernah bisa tidur di pesawat sih, hahahhaha. Kebiasaan primitif, klo tidur harus di bidang datar *halah*.

Alhamdulillah barang bawaan saya ga ada yang diperiksa. Itulah gunanya declare ga bawa banyak makanan yang dibawa. Australia agak rewel klo soal makanan. Oia proses di imigrasi juga berjalan lancar, Alhamdulillah. Setelah lewat dari loket imigrasi, kaki jadi lebih enteng, karena itu berarti secara legal, saya diterima masuk Australia. Ihiiyyyy.

Di pintu keluar, Saya langsung celingak celinguk di diretan orang2 yang sudah nunggu and BINGO!!! Ada yang melambai2 tangan dengan senyuman sambil megang kertas:

Mba Ratri
WELCOME TO SYDNEY


Begitulah ucapan selamat datang dari temanku Annisa yang jemput ke Sydney Airport. Seketika badan berasa hangat, kata2nya simple sih tapi ngasi efek psikologis yang menenangkan. Berasa ga sendiri di kota yang bakalan ditinggalin selama kurang lebih 1.5 tahun ini.

Australia lagi gilirannya musim summer ketika saya datang, tapiiii pas liat cuaca di app HP saya, 20 derajat! Hahahaha. Ini mah masih dingin untuk ukuran summer! Langit juga mendung ga ada matahari yang nongol. Dikiranya bakalan panas, eh ternyataa malah sejuk. Saya langsung berasa salah kostum karena dari Jakarta make kemeja, anginnya kenceng banget!!

Saya tinggal sementara di daerah Punchbowl selama kurang lebih 2 bulan. Bulan maret saya akan pindah di daerah Bankstown karena kamarnya baru ready awal maret. Lingkungan yang saya tinggali sepi banget karena ini memang di daerah suburb.

Kebanyakan yang tinggal disini orang Lebanon dan Arab. Jujur, ga berasa lagi ada di Australia, suasananya malah kaya Arab Street, Singapore. Hahahahaha. Tapi Alhamdulillah karena daerah ini paling banyak muslimnya, jadi banyak resto halal. Ga khawatir deh klo mau makan atau jajan. hehehee

Punchbowl

Hal yang pertama saya lakukan setelah naro koper di kamar adalah: 

BELI MAKANAN!!! Saya diajak Annisa ke Woolsworth (semacam Carrefour) untuk mulai belanja. Saya beli: Cereal dan Susu. hahaha dikit amat ya? tapi at least untuk bertahan hidup sampai besok pagi. Saya emang belum mau belanja macem2, rencananya minggu depan aja setelah melapor ke Universitas dan uang stipend turun :D

Di Woolsworth, saya diajarin Annisa untuk memperhatikan ingredients makanan. Penting untuk ngecek secara detail apakah ada kandungan babi/minyak babi di dalam makanan tersebut. Hindari membeli jika terdapat kandungan Animal Fat, Emulsifier 471. 

Susah sih.......karena rata2 bahan2 itu terdapat di Butter, Margarine, Es Krim, bahkan permen!

Saya juga ditunjukin klo mau beli daging sebaiknya di Butcher halal karena sudah pasti mereka tidak memotong daging babi.

Selain itu saya juga diajarin cara naik kereta. (Tetep yaa kemana2 naik kereta! Angker sejati!). Transportasi di Sydney terbilang mahal, apalagi bagi saya yang tinggal di Suburb. Perjalanan PP dari Punchbowl ke City kira2 $ 6.20, klo dirupiahin sekitar 60rb cyinnn. Itu pun klo lagi ga rush hour (jam 10.00 am ke atas), klo lagi rush hour, bisa $ 9.20. Tapi Alhamdulillah karena saya mahasiswa beasiswa jadi nantinya akan dapet travel conssession, lumayan bisa mengurangi pengeluaran karena dapet potongan harga setengahnya.

contoh tiket

Segitu dulu kali ya cerita dari Saya.
Insya Allah akan terus posting #Australia di blog ini.

Thursday, January 2, 2014

My Life in 40kg Suitcases

Selamat Tahun  Baruuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu 2014!!!!

Mengawali postingan pertama di tahun baru, saya pengen share soal apa yang mesti dibawa untuk persiapan sekolah di Luar Negeri. Oia mungkin ada beberapa yang bingung, lah kok tiba2 ngomongin ini? bisa dilihat history-nya disini.

Bagi beberapa orang mungkin ga mau ambil pusing sama urusan packing ini, “gampang lah, tinggal beli aja semua barang2nya disana” atau “ga mau rempong bawa ini-itu ah, ntar koper overweight, lagian ntar pasti ujung2nya belanja belanji disana” ada juga yang anggep “apa yang kita bawa belom tentu sesuai sama cuaca disana atau perkakas kita belom tentu sesuai sama colokan disana”

Di sisi lain ada juga yang keukeuh pengen bawa barang2 dari Indo, karena mengangggap “pasti barang2 disana lebih mahal dibanding di Indonesia”. Trus ada juga yang pengennya praktis: “sampe sana kan pasti ga langsung beli2 barang, jadi mending amannya bawa dari sini”. Atau “gw ga mau beli2 ah, duidnya sayang, mau ditabung aja”.

Dua2nya bener, tapi tetep ada yang mesti dibawa dan ada juga yang mending beli disana. Makanya harus selektif milih barang yang mau dibawa. Berikut list barang yang wajib dan optional untuk dibawa

ESSENTIAL EQUIPMENT
Koper 20-25 kg (gw bawa yang ukuran 30 kg :p )
Koper Kabin ukuran 7 kg (ini terserah mau dibawa di kabin atau tetep dibagasi)
Ransel untuk elektronik (sleeve atau tas buat laptop, nanti di bawa di kabin)
Dompet Passport (buat nyimpen passport, visa, tiket dan pulpen, jadi praktis di 1 tempat)
Sepatu Kets
Sepatu Resmi (sepatu feminim/vantopel klo ada acara di kedutaan)
Sendal Jepit/sendal rumah
Handuk
Seprai, sarung bantal, guling
Mukena
Sajadah
Al Quran Kecil dan Buku Doa
Kacamata Hitam
Payung

CLOTHES
Jacket Winter (optional, kecuali klo datengnya pas winter, mending)
Jacket Summer (Jacket biasa, biar ga masuk angin :D)
Sweater (optional, kecuali klo datengnya pas winter)
Scarf
Kemeja/Kaos untuk Kuliah
Baju Batik/Baju nasional (kebaya dan sarung)
Celana Jeans untuk Kuliah
Kaos Kaki
baju/perlengkapan tidur
Legging panjang (underpants)
Kaos tangan panjang
Underwear

TOILETRIES (untuk persediaan 1 bulan pertama. Selanjutnya beli merk lokal aja).
Pasta Gigi
sikat gigi
Sisir
Gillete
tissue basah
Deodorant
Shampoo
sabun muka
Pelembab Kulit Muka siang + malam
Sabun mandi cair
Lip Balm
Panty liners
Pembalut

STATIONERIES
Buku kosong untuk kuliah
Buku Notes kecil
Pulpen
Pensil
Map plastik
Spidol (optional)
Paper clip (optional)
Stapler (optional)
Post-it (optional)

ELECTRONICS 
Camera Digital Pocket/SLR
External Hardisk
Flash disk
Colokan Kaki tiga
Headphone/earphone
Kabel Gulung (optional)
Hair dryer (optional)
Pisau lipat serba guna (optional)
HP + charger
Laptop + charger

SCANNED DOCUMENT 
passport
birth certificate
transcrip s1 (indonesia-english)
ijazah s1 (indonesia-english)

TRAVEL DOCUMENTS 
Tiket
passport
Visa
Surat kontrak beasiswa
KTP/NPWP
buku rekening tabungan/token e banking
valas (US $ dan Aus $)

Tips Packing
  1. Cek berapa kg berat koper yang diperbolehkan masuk bagasi, lalu cek limit berat perkoper berapa? Di tiket pesawat (Qantas Airlines) ditulisnya saya diijinin bawa 40 kg, tapi 1 koper ga boleh lebih dari 32 kg. Alhasil harus diakalin pake 2 koper. Koper gede rencananya beratnya sekitar 30 kg dan Koper yang kecil 10 kg.
  2. Cari tau juga tentang berapa extra charge klo overweight. Semisalnya berangkatnya bareng2 sama temen yang lain, check in-nya barengan aja, biar bisa subsidi silang berat koper.
  3. Koper harus ditimbang! Klo saya pake timbangan berat badan, seengganya ada perkiraan lah berapa berat koper kita, jadi klopun ada kelebihan bisa di bongkar lagi atau ada antisipasi bayar berapa.
  4. Jaket winter mendingan beli di negara tujuan karna berat klo dibawa dari indo, dan lagian belom tentu jenis bahan jaket yang dibeli disini cocok sama cuaca disana.
  5. Cari tau tentang jenis colokan standar negara tujuan, trus beli di ace hardware.
  6. Untuk cewe, klo mau bawa pembalut sebaiknya dibuka kemasan luarnya, trus diselip2in deh di sela2 baju biar ga makan tempat.
  7. Jaga2 selama di negara tujuan mungkin kita perlu dokumen tertentu, saya sih bawa asli-nya, tapi juga bawa yang versi scan dalam bentuk PDF. Dulu ada pengalaman temen saya, dia pas di Australia kostnya kecopetan dan hilang semua dokumen2 penting ini. Klo mau lebih amannya lagi, hasil scan bisa di save di dropbox.
  8. Sebaiknya liat barang2 yang dilarang dibawa di negara tujuan atau list barang apa aja yang mesti di declare. Oia klo bawa makanan harus di declare ya, karna klo ketauan bakal di denda.
Segitu dulu tipsnya, nanti pas sampe sana akan ada update lagii!!

see you soon!