Monday, July 18, 2011

All about Korea


Seoul itu kota yang dikelilingi oleh bukit, jadi kemanapun mata memandang pasti ujungnya bukit2. Ketika pertama kali menginjakkan kaki di Seoul, kesan yang Saya dapatkan yaitu “Seoul is the restless city”, karena jam setengah 12 malem pun orang masih seliweran di Subway jalan raya masih ramaaaiiiii. Selama di Korea ada 5 hal menarik yang menarik perhatian Saya, diantaranya:

Transportasi
Seperti di kebanyakan Negara maju lainnya, Seoul pun mempunyai system transportasi massal yang terintegrasi, modern serta menggunakan teknologi canggih. Penduduk Seoul mengandalkan transportasi publik sebagai sarana mobilitas mereka sehari2. Sepenglihatan Saya selama di Seoul, jumlah kendaraan pribadi sedikit jika dibandingkan dengan kondisi di Jakarta. Halte bis di Korea sangat banyak, dan di halte terdapat informasi estimasi waktu kedatangan bis selanjutnya, pernah Saya hitung dan tepat sekali estimasi waktunyanya, hal ini dikarenakan di setiap lampu merah terdapat sensor yang mengirimkan sinyal ke halte berikutnya, jadi kita bisa tau berapa lama lagi harus menunggu, terlebih juga didukung dengan lalu lintas jalan yang tidak macet.

Penggunaan kereta bawah tanah lebih banyak dibandingkan dengan bis umum, alasannya jauh lebih nyaman dan bisa menjangkau daerah terjauh secara cepat. Jalur kereta bawah tanah di Seoul jauh lebih banyak dan rumit dibandingkan dengan Singapore. Jika di Singapore hanya ada 4 jalur (line), maka di Seoul terdapat 9 line + 4 line untuk jalur lingkar luar kota. 

MRT Singapore

Subway Seoul

Seperti halnya di Singapore, penduduk Seoul mempunyai transportation card yang bernama T-Money, semacam kartu untuk pembayaran apabila ingin menggunakan transportasi publik. Kartu tersebut di dapat reload, sampai 10.000 KRW. Penggunaannya hanya di tempelkan di mesin yang terdapat di Bis atau di tiap Stasiun, lalu secara otomatis akan terdebet sesuai dengan tarif perjalanan yang sudah ditentukan (jauh dekat 900 KRW asal masih dalam 1 line).


T-Money

Fasilitas Wifi
Niat Saya untuk mengisolasikan diri selama liburan pupus sudah sejak hari pertama datang di Seoul. Rencana saya buyar akibat fasilitas wifi dimana2. Saya perhatikan di bis umum, kereta, stasiun kereta dan di halte pasti ada pemancar wifi, meskipun dikhususkan untuk provider telpon. Ternyata tidak hanya di Indonesia yang persaingan sesama provider-nya heboh, di Korea pun begitu. Akhirnya masing-masing provider berlomba2 memberikan fasilitas wifi dimana2 untuk menarik pengguna. Wifi-nya pun kuenceengg, Saya lihat banyak warga Korea yang menonton streaming TV dari HP mereka masing2, dan tanpa buffering sama sekali loh..canggih!!!!

Tempat Wisata
Tak terhitung berapa banyak museum yang ada di Seoul, mungkin jika dikunjungi satu persatu selama 3 hari baru selesai. Orang Korea memang sangat menghargai sejarah, semua terdokumentasi dengan baik, dan dikemas secara menarik sehingga tidak membosankan. Peninggalan istana atau rumah tradisional dirawat dengan baik, dan tetap dibiarkan berada di pusat kota dan dikelilingi gedung2 bertingkat. Informasi tentang tempat wisata sangat mudah didapatkan melalui website resmi Korea seperti: harga tiket masuk, jam kunjung dan sedikit narasi mengenai tempat wisata tersebut. Di beberapa tempat terdapat information tourism center yang dipenuhi dengan brosur2 tempat wisata. Salah satu yang membuat Saya terkagum2 adalah system transportasi yang terintegrasi dengan tempat wisata. Jika ingin membangun tempat wisata, hampir pasti juga dibikinkan line subway di tempat tersebut sehingga tidak menyulitkan warga dan wisatawan berkunjung.

Tempat Hiburan
Di sepanjang Seoul Saya sering banget menemukan Café, kedai kopi, toko roti dan rumah makan. Mungkin karena penduduknya banyak beraktivitas sampai malam di luar rumah, jadi ada demand ada supply. Menariknya jumlah kedai kopi banyaakkk sekali, sampai2 untuk menarik pengunjung dibuat beberapa tema, seperti kedai kopi dengan dekorasi hello kitty, dekorasi interior kayu, bahkan interior serba logam. Tempat hiburan unik yang Saya juga temukan adalah bioskop yang terletak di dalam subway serta Museum Kimchi yang terletak di dalam mall. Hehehe. Dari semua tempat hiburan unik, yang menjadi favorit saya adalah Cheonggyecheon Stream, tempat ini merupakan rekreasi di tengah kota berupa sungai kecil buatan. Rasanya sangat rileks merendam kaki setelah berjalan jauh dipadukan dengan suara gemericik air mancur.

Cheonggyecheon Stream

Penduduk Korea
Penduduk Korea sedikit sekali yang lancar berbahasa Inggris. Meskipun petunjuk yang tertera di setiap stasiun/papan jalan cukup jelas, tapi terkadang ga afdol kalau belum bertanya. Akhirnya Saya mengandalkan bahasa internasional yaitu bahasa tarzan. Uniknya Saya bertanya dalam bahasa Inggris, mereka menjawab dengan bahasa Korea, tetapi ga pernah nyasar, ketemu2 aja tuh gedung atau jalan yang Saya maksud. Orang Korea sangat membantu sekali, beberapa kali Saya dan teman kebingungan membaca peta tiba2 ada aja orang yang nimbrung lalu membantu mengarahkan bahkan mengantarkan sampai tujuan. Berbeda dengan orang Singapore yang sangat acuh dan seperti tidak ingin berinteraksi dengan wisatawan.  

Soal fisik, cewe2 Korea cantik2, kulitnya mulus2 dan dandanan mereka serba matching, smua satu warna. Mereka sangat kurus2, mungkin karena budaya berjalan dan naik turun tangga subway jadinya ga ada timbunan lemak dan kakinya tetap ramping. Bagi orang Korea, Penampilan nomor satu! Mereka tetap memakai high heels walaupun harus berjalan jauh dan naik turun tangga! Entah karena sudah terbiasa atau memang karena tuntutan gaya! Hehehe..Untuk mengetahui status seseorang perempuan dapat dilihat dari rambutnya, anak kecil sampai remaja menggunakan model rambut lurus papan, untuk wanita bekerja biasanya model rambutnya keriting gantung sedangkan untuk wanita yang sudah berkeluarga (sudah agak berumur) model rambutnya pendek, dan jika sudah nenek2 maka model rambutnya keriting pendek. oia sedikit info, cewe2 Korea klo makan gahar2 banget porsinya! Hahaha..masa ada 2 cewe berbadan kurus makan 1 EKOR ayam..ee buseeettt. Sedangkan untuk cowo2 Korea penampilannya trendy bangeeeettt, hal umum yang terlihat adalah banyak cowo2 macho tapi memakai tas jinjing perempuan, jarang ada yang memakai tas ransel kecuali mahasiswa. Baju2nya kebanyakan ngepas di badan dan rapih, jarang melihat cowo kumel. 

Mayoritas penduduk di Korea adalah generasi muda, maka sudah menjadi pemandangan sehari2 Saya melihat pasangan muda memadu kasih, mereka tidak segan2 mengumbar kemesraan meski titik termesra hanya mencium rambut hehehe (jangan kecewa bagi yang mengharapkan ada adegan cium2an). Cowo Korea menurut saya agak romantis, terlihat dari mereka suka membawakan tas pacarnya dan mau aja pake baju kembaran! Hahaha.
 
couple Korea

Makanan
Selama ini Saya menganggap diri Saya adalah si Pemakan Segala, makan apapun doyan asal ada nasi. Tetapi nampaknya statement itu harus Saya tarik kembali. Saya ga doyaaaaaannn Korean Food!! Alhasil sepulang dari Korea berat badan saya turun 1.5 kg, Hahaha. Sebelum berangkat Saya sempat nyoba makanan Korea, enak2 aja kok, tapi ternyata berbeda sekali dengan makanan ori-nya alias originalnya langsung di Negara asal. Sepertinya resto Korea di Jakarta sudah disesuaikan dengan lidah Indonesia yang nanonano. Menurut pendapat Saya, masakan Korea rasanya tanggung: asin ngga, manis ngga, asem tapi ga segar (ga kaya asemnya jeruk nipis, lemon atau cuka). Mungkin karena kebanyakan masakannya merupakan fermentasi berbulan2, oleh karena itu ga segar. Selain itu mereka mempunya bumbu dasar, jadi ditiap masakan pasti bumbunya itu2 aja, oleh karena itu lama kelamaan jadi bosen. Komponan makanan yang hampir selalu ada disetiap makanan Korea adalah daun bawang dan bawang Bombay, dan tak lupa wajib hukumnya menyertakan Kimchi di setiap hidangan. 


Kimchi Jun

Makanan Korea yang Saya coba adalah Dolsirak, yaitu lunchbox yang berisi nasi, telur serta bumbu merah. Penyajiannya dalam kondisi panas kita harus mengguncang2kan lunchbox dengan sarung tangan anti panas sampai bumbu tercampur semua. 

Dolsirak

Selain Dolsirak saya juga mencoba Duckalbi, ini seperti Korean barbecue chicken. Penyajiannya ayam yang sudah dicambur bumbu di masak berbarengan dengan sayur2an di hotplate. 
Duckalbi

Sempet mengicip2 mie dingin ala Korea, *saya lupa namanya*, kira2 seperti mie soba di Jepang. Makanan lain yang Saya coba ialah kimchi jun, ini semacam telur dadar ala Korea.

mie dingin Korea

No comments:

Post a Comment