Hari kedua kami bangun kesiangan! Hahaha, karena memang hari ini akan full day mengelilingi tempat wisata di HCM, kami pun puas2in recharge tenaga karena di hari kedua ini kami berencana akan masih menggunakan kaki sebagai alat transportasi. Hehehe. Kapan lagi kaki mau diajak kompromi jalan kaki sampe lebih dari 5 km?! hihihihi.
Berkunjung ke HCM memang menjadi semacam wisata sejarah, karena di kota ini banyak sekali museum dan gedung2 vintage. Untungnya cuaca pada hari itu tidak terlalu terik, jadi kami menikmati jalan kaki kami sambil melihat kota HCM dari dekat. Banyak juga kok wisatawan asing yang memilih berjalan kaki walaupun mereka lebih cepat sampenya, hahaha, kakinya panjang2 sih ya?!
War Remnants Museum
Sesuai dengan namanya, museum ini merupakan museum sejarah peninggalan perang Vietnam yang berlangsung 30 tahun (1945 – 1974). Di bagian depan museum ini terdapat beberapa pesawat terbang dan tank tentara US yang berhasil disita oleh Vietcong (sebutan untuk pejuang komunis Vietnam) selama perang berlangsung. HTM untuk memasuki Museum ini adalah 15.000 VND/person.
Museum ini memiliki 4 lantai yang tiap lantai dibagi menjadi beberapa tema:
Lantai 1 museum ini berisi dokumentasi foto semasa Perang Vietnam, reaksi masyarakat dunia serta dokumentasi seruan perdamaian di berbagai belahan dunia. Lantai 2 menampilkan foto2 kekejaman semasa perang, display peluru2 serta senjata yang digunakan semasa perang dan ada satu ruang tersendiri yang memaparkan kekejaman agent orange. Agent Orange merupakan tentara yang ditugaskan menembakkan cairan kimia ke hutan dan ladang perkebunan Masyarakat Vietnam yang diduga dijadikan tempat persembunyian Vetcong. Selain itu tujuannya adalah membinasakan sumber makanan Vietcong agar kelaparan dan segera menyerahkan kalah dari Perang.
Dampaknya sangat massif, saat itu juga pepohonan mati dan tanah menjadi tercemar bahan kimia. Masyarakat yang terkena cairan kimia langsung melepuh kulitnya, dan banyak anak yang dilahirkan dalam keadaan cacat/gangguan mental karena semasa mengandung, sang Ibu menghirup udara atau mengkonsumsi hasil panganan dari tanah yang sudah tercemar. Lantai 3 merupakan gambaran wajah Vietnam pasca perang dan Vietnam masa kini. Lantai 4-nya saya lupa. Hehehehe.
Sebagai orang yang menyukai sejarah dunia, saya sungguh menikmati berada di museum ini. Banyak fakta2 dibalik perang Vietnam yang dipaparkan, termasuk foto2 dokumentasi kekejaman tentara US yang membunuh hampir 3 juta penduduk Vietnam (2 juta merupakan penduduk sipil), melukai hampir 2 juta orang dan 300.000 orang hilang selama perang tersebut). Saya merinding melihat tentara US secara membabi buta membunuh orang tua, wanita hamil, bahkan anak kecil. Karena pada saat itu tentara Vietcong banyak yang menyamar sebagai penduduk sipil. Museum ini sangat berhasil menggambarkan suasana pada saat itu, sehingga tanpa sadar, pengunjung seperti diajak kembali ke masa lalu. For me its worthed to visit this museum.
Reunification Palace/Independence Palace
Tempat ini merupakan landmark kota HCM. Jika diperhatikan banyak sekali ditemukan kartu pos atau magnet lemari es yang bergambarkan gedung ini, ga heran sih, karena gedung ini merupakan Istana Presiden pada masa HCM masih merupakan ibukota Vietnam Selatan. Untuk memasuki gedung ini dikenakan biaya 30.000 VND. Istana ini cukup megah dan luaaassss sekali. Yang menarik adalah istana ini memiliki ruang bioskop dan theater mini, ada juga ruangan bawah tanah yang menjadi ruang komunikasi karena banyak terdapat radio dan mesin telegram. Meski gedung ini sudah cukup berumur, tetapi masih dijaga kelestariannya. Yang saya suka adalah petugas yang ramah dan murah senyum kepada pengunjung. Agak beda memang dengan pegawai museum di Negara kita yang kayanya galak dan superr jutek ke pengunjung.
Gedung ini sekilas mirip istana Bogor, karena dikelilingi pepohonan yang asri. Letaknya pun berada di tengah kota dan di posisi tusuk sate. Di sekitar kompleks istana ada beberapa Gedung vintage yang dahulu merupakan tempat tinggal pengawal presiden, namun kepemilikannya sudah diambil alih oleh Perusahaan Swasta sehingga sekarang dialihfungsikan sebagai kantor. Tanpa diduga ternyata kami menemukan café di dalam kompleks Istana ini. Bingo! Kami memang perlu beristirahat sejenak dan meluruskan kaki sudah mulai protes. Kami pun memesan ice coffee latte, enak juga ternyata kopi Vietnam, walau agak asam rasanya.
Opera Building
Di peta kami, terdapat tempat menarik yang ingin kami lihat, yaitu Opera Building. Lucu juga kali ya klo menonton Opera di Negara lain. Hehehe. Pucuk dicinta ulam tiba, ternyata besok akan ada pertunjukan opera jam 21.00 sampai jam 00.00. kami pun membeli tiket seharga 150.000 VND. Menurut penjual tiketnya, pertunjukan ini akan dimeriahkan oleh penyanyi2 Vietnam yang sekarang lagi hitsss berat. Agak gambling juga sih, karena akan dinyanyikan dalam bahasa Vietnam.
Benh Tanh Market
Its shopping time!! Yeaayy! Sebenarnya agak terlalu cepet sih, hari ke 2 udah beli oleh2 dan belanja belanji. Tetapi karena letaknya searah sama jalan pulang, akhirnya melipir sebentar. “sebentar” disini maksudnya 3.5 jam, bwuahahaha. Benh tanh market ini memang surganya para shopping addict. Pasarnya sendiri terletak di 1 gedung yang menjual souvenir2 vetnam, baju, tempat makan dan kopi Vietnam. Agak mirip sama ITC Ambassador, penjualnya rata2 bisa berbahasa melayu perdagangan seperti: murah kakaaaakkk, beliii kakaaakkk. Penjualnya agak lebih agresif sih, karena mereka kadang suka menarik tangan kita untuk melihat dagangannya mereka. Pasar ini buka dari jam 08.00 – 19.00 namun selepas jam 19.00 terdapat pasar malam di sebelah kanan dan kiri gedung benh tanh market.
suasana pasar malam di samping Benh Tanh Market |
Pada jam 19.00 pedagang2 sudah mulai buka lapak, dan fungsi jalan raya pada siang hari sudah dirubah menjadi lokasi pasar malam. Rata2 barang yang dijual sama seperti di Benh Tanh Market. Di pasar malam ini kita bisa banting harga. Disekitar benh tanh market juga terdapat ruko2 yang menjual aneka tas KW Kipling, samsonite, Crumpler, East Pack, Reebok, Adidas, Rip Curl dll. Harganya pun cukup murah2, konon Vietnam merupakan "pabrik jauh"-nya tas2 tersebut, jadi makanya banyak yang jual tas ini. bayangkan, tas crumpler untuk kamera hanya Rp.150.000 aja loh, padahal aslinya bisa seharga Rp. 500.000 jangan ragu2 untuk banting harga yaa, dan lebih baik klo belanja tas kamera/tas koper pake USD aja..karena jatohnya jadi lebih murah..
No comments:
Post a Comment