Sunday, December 18, 2011

Day 3 : Chu Chi Tunnel dan pergolakan batin sang claustrophobia

Hari ketiga ini bisa dibilang adalah puncak dari #triphociminh, deg2annya udah dari sebulan sebelumnya. Bahkan H-4 pun saya sudah mulai gelisah tidurnya. Persiapannya agak heboh, dimulai sejak sebulan sebelumnya saya mulai latihan pernafasan, melatih diri agar tidak panikan, browsing di internet tentang cara menangkal rasa takut yang berlebihan dan bahkan mulai ngomong sendiri “the tunnel is wideeeeee and I can do this!”.

Jadi gini, ke HCM klo ga ke chu chi tunnel itu kayak Paris ga ke menara Eiffel, kaya ke Makasar ga ke Losari, kaya ke Korea ga ke Nami Island. Nah masalahnya adalah bagi saya yang claustrophobia ini, agaaaaakkk serem jaya ya klo mesti menelusuri lorong bawah tanah nan gelap dan panjangnya amit2. Tapi yaa kaya penjelasan sebelumnya, ga afdol rasanya klo ga kesitu dan udah saatnya saya bersahabat dengan rasa takut saya ini! *sok berani* hohohoho..

Chu Chi Tunnel
Chu Chi Tunnel adalah jaringan bawah tanah yang menghubungkan distrik Chu Chi  dengan HCM bahkan sampai ke perbatasan Negara Kamboja. Dibangun selama 20 tahun pada 1948 – 1968 di jaman pendudukan Prancis, Chu Chi Tunnel dibuat oleh rakyat Vietnam dengan cara menggali menggunakan tangan dengan rata2 pengerjaan 1 sampai 2 meter perharinya. Perlahan namun pasti, jaringan ini berkembang sampai akhirnya memiliki panjang 250 Kilometer.

Chu Chi Tunnel sendiri terlihat seperti sarang semut, tiap lorong bercabang, menghubungkan antara ruangan yang satu dengan lainnya. Saya terkagum2 mengetahui ruangan di Chu Chi Tunnel, bayangkan, selain tempat penyimpanan senjata, bom, supply makanan dan obat2an, terdapat dapur, ruang peristirahatan, rumah sakit, dan ruang theater untuk mengobarkan semangat para pejuang. mantaaaabbbb..

 
Menurut saya, ini strategi perang terkeren sedunia pada jamannya! Mengetahui bahwa jika berperang, Vietnam akan kalah jauh dari sisi persenjataan dan teknologi, mereka membangun system ini untuk bertahan dari serangan bom bertubi2 dari tentara Amerika. Dengan system sarang semut ini, para Vietcong dapat melakukan serangan mendadak dari segala arah dan kemudian menghilang dalam sekejap tanpa jejak. Serangan ini memaksa prajurit Amerika untuk berperang hand-in-hand dan membuat persenjataan canggih mereka tidak ada gunanya karena serangan mendadak (muncul dari tanah) para Vietcong.

Lubang udara dibuat dengan cara tradisional, yaitu dengan menancapkan bambu ke dalam tanah sampai  menembus ke tunnel kemudian menutupi sekeliling bambu dengan tanah liat, setelah cukup solid, bambu akan dicabut dari tanah dan voila! Jadilah lubang aliran udara dari permukaan tanah ke dalam tunnel.

Untuk bertahan hidup dari gempuran serangan bom yang bertubi2, menyebabkan Vietcong harus bertahan lama di dalam tunnel sampai keadaan cukup aman untuk keluar. Dari informasi tour guide kami, ada yang hidup di tunnel dan tidak keluar sekalipun selama 6 tahun! Meski aman dari serangan bom udara, tetapi banyak juga Vietcong yang meninggal karena serangan hewan2 seperti kalajengking, gas beracun dalam tanah, nyamuk malaria dan sengatan laba2 di dalam tanah.

Banyak cara yang digunakan tentara Amerika untuk melumpuhkan tunnel ini, diantaranya membom akses masuk sehingga meruntuhkan sarang dan menutup akses keluar dan membanjiri tunnel dengan limpahan air. Tetapi usaha tersebut kerap kali gagal, karena Vietcong telah membangun akses lubang keluar tiap beberapa meter, sehingga ditutup 1 lubang pun tidak menjadi masalah, System tunnel ini juga memilik penghubung dengan Sungai Mekong, sehingga ketika dibanjiri air, akan otomatis keluar lagi ke Sungai Mekong.

Saat ini banyak jaringan tunnel yang sudah musnah, tetapi ada 1 tunnel di daerah Ben Duoc yang sengaja dilestarikan dan dibuat lebih lebar dan tinggi untuk mengakomodasi turis yang datang berkunjung dan masuk ke dalam tunnel. Versi aslinya sangat kecil sekali, seperti lubang kelinci, karena mengikuti ukuran tubuh rata2 orang Vietnam pada saat itu serta untuk menghindari agar prajurit Amerika tidak dapat memasuki lubang ini.

versi asli akses masuk Chu Chi Tunnel

Perjalanan dari Cao Dai Temple ke Chu Chi Tunnel memakan waktu 1.5 jam. HTM untuk masuk ke tunnel ini adalah 80.000 VND atau 4 USD. Kami diajak tour untuk melihat langsung akses masuk tunnel dan suasana TKP medan perang Vietnam. Setelah itu, pengunjung yang bersedia, akan diajak masuk ke Chu Chi Tunnel yang memiliki jalan keluar setiap 10 meter bagi pengunjung yang ingin keluar,  tetapi jika ingin meneruskan sampai akhir dapat melanjutkan sampai ujung yaitu sepanjang 60 meter.


mencoba akses masuk tunnel

Bagi claustrophobia seperti saya, ini merupakan moment paling mengerikan sepanjang hidup saya. Stress banget berada di ruangan sempit dan dengan lorong yang seperti tidak berujung. Penerangan berupa senter pun hanya dipegang oleh Guide yang memandu kami. Sehingga kalau tertinggal dikit, akan merasakan sensasi gelap gulita didalam tanah! Hanya 5 (dari 20 orang) yang meneruskan sampai ujung (60 meter) dan saya termasuk diantaranya!! 

Dinda di Chu Chi Tunnel

Yeay?? No!! saya mendeklarasikan bahwa saya, Ratri Indah Septiana, tidak akan pernah mencoba hal2 seperti ini lagi!! Selama di dalam tanah, saya merasakan ketakutan teramat sangat sampai keringat bercucuran dan sempat nangis juga saking takutnya! Cemen? Yaa mungkin, tapi at the time I really had a panicked attack and almost cant breath because of that.

Ternyata ga selamanya mengalahkan rasa takut itu dapat menyembuhkan, sepertinya claustrophobia saya makin menjadi2 setelah pengalaman ini. Hehehehe.

Source photo display map of chu chi tunnel: Google

No comments:

Post a Comment