Setiap pulang dari Traveling, ada salah satu FAQ favorit dari teman saya, berikut dialog ‘template FAQ’ dari waktu ke waktu.
Q: Rat, lo pergi traveling sama siapa?
A: temen komunitas traveling gw
Q: Kenal mereka dimana?
A: dari berbagai trip, trus digabungin jadi Satu.
Q: Kok bisa sih? Bener-bener ga kenal gitu awalnya? Kok lo bisa ya?
Begitulah dialog template tiap saya pulang Plesir. Memang traveling itu enaknya ya beramai-ramai, untuk itu mutlak hukumnya mencari teman yang cocok. Kenapa begitu? Karena benar sekali apa yang pernah dikatakan Trinity Traveler, bahwa “watak asli seseorang akan keliatan pas traveling bareng. terutama dengan kondisi capek, duid kurang, nahh udah deh keluar sisi maramara dan egoisnya manusia”. Saya pernah mengalami kejadian ga enak ketika trip dengan orang yang ga cocok, akibatnya kami memutuskan untuk “pisah”, ga bareng lagi pada saat trip. Jalan masing-masing, padahal saat itu lagi going abroad ke Negara lain.
Untungnya saya sudah punya teman traveling yang cocok. cocok disini maksudnya, kami semua suka traveling ala backpacker, yaitu traveling hemat tapi nyaman. Bagi kami traveling dapat dilakukan dengan biaya murah, dan semakin banyak peserta maka biaya trip dapat ditekan. Kesamaan visi ini akhirnya yang menyatukan kami (caaa ileeee). Oia nama Komunitas kami, Bokiers. Nama tersebut diambil dari mendiang pelawak Bang Bokir, singkat kata kami semua Fans Berat Beliau.
Biasanya kami selalu bagi tugas, ada yang mengurus itinerary, mengurus akomodasi dan ada yang bertugas menjadi Pak Ketu dan ada yang menjadi Bendahara. Tapi akhir2 ini tugas ini dilakukan semua oleh Badru, selaku Pak Ketu. Sedangkan kami hanya cumii (cuma ikut) aja.
Destinasi ditentukan bersama-sama, dan kemudian itinerary dibuat lengkap dengan biaya keseluruhan trip dan rincian biaya. Jika diperlukan biaya reservasi hotel/transportasi, kami menyetor DP ke Bendahara, dan sisanya dilunasi ketika hari H trip. Kalau ternyata biaya tripnya ada sisanya, maka sesuai kesepakatan, akan di transfer balik ke kita atau dihabiskan bareng2, tentunya dari yang sudah2, selalu dipake buat Karaoke 2 jam! Hahaha..
Hehehehe cerita-cerita lucu selama bepergian bersama pun selalu ada. Berikut ini hal gila yang pernah kami lakukan:
Roadtrip
Hal gila yang pernah kami alami adalah ketika Traveling ke Dataran Tinggi Dieng, dengan menggunakan mobil panther, dengan peserta trip berjumlah: 8 orang!!! Susunannya 2 orang di depan, 4 orang di kursi tengah dan 3 orang + tas backpack di kursi belakang (tempat duduknya berhadap-hadapan). Perjalanan ditempuh selama 16 jam PP Jakarta-Wonosobo. Kebayang kan? Kram-nya kaki kami?
Menginap di rumah Penduduk
Ini dilakukan ketika Trip Bromo, demi menekan biaya trip dan juga karena destinasi cukup jauh dari hotel terdekat, maka kami memutuskan untuk menginap di rumah penduduk Desa Suku Tengger di Kaki Gunung Semeru. Yang kami perlukan hanya tempat persinggahan sementara sebelum pagi buta berangkat ke Pananjakan untuk melihat Sunrise di Gunung Semeru dan Bromo. Karena benar-benar berada di desa, jadi ketika kami datang, sempat jadi pusat perhatian warga suku Tengger J
Banci Tiket Promo
Karena sering bepergian menggunakan tiket promo, maka kami sering menyebut diri sendiri dengan sebutan “banci tiket promo”. Hahaha..Biaya transportasi merupakan biaya utama dari semua pengeluaran dalam 1 trip, jika biaya tersebut sudah bisa ditekan, maka dapat dipastikan biaya keseluruhan trip juga dapat ditekan, ujung-ujungnya biaya trip menjadi lebih murah. Prestasi kami dalam mendapatkan tiket promo adalah PP Jakarta-Bangkok: Rp. 380.000,- fantastiss bukaaann? Dan baru-baru ini ada yang merelakan kartu kreditnya ditalangin dulu untuk bayar tiket, SEBELAS orang!! hahahaaha
The show must go on = Nekad + pede jaya
Ada cerita menarik ketika kami memutuskan tetap pergi ke Bangkok, padahal pemerintah Indonesia sudah mengeluarkan Travel Warning. Alasan kami keukeuh pergi adalah: kami butuh liburan dan persiapan trip ini sudah cukup lama. Untungnya sesampainya di Bangkok, kami selalu terlindungi dari kerusuhan dan aman selamat sentosa sampai di Jakarta. FYI, 2 jam setelah kami lepas landas menuju pulang ke Jakarta, di Bangkok terjadi kerusuhan yang menyebabkan korban tewas.
Itulah sedikit cerita dari kami, Bokiers. Saat ini Bokiers terus nambahhh, expanding teruss, dan rencananya melalui blog ini, saya akan share catatan perjalanan kami. Sampai jumpa di trip selanjutnya :)
Bokiers hebat lohh... meskipun baru sekali, tp trip brg mrk enaaakk! mrk asik2 smua :D
ReplyDeleteThats why I love Bokiers..so sorry can not join with you all for some last trips..go Bokiers !!
ReplyDeletekalo ada trip lagi boleh ikutan gak?? pengen tau kayak gimana tripnya. boleh yaaaa.....
ReplyDelete