Belitung atau biasa disebut Belitong mungkin baru akrab ditelinga masyarakat ketika film Laskar Pelangi dirilis tahun 2008. Mengambil setting lokasi shooting di Pulau Belitong, Film ini menceritakan tentang upaya sejumlah anak miskin yang tetap semangat untuk bersekolah walaupun dilatarbelakangi kondisi kemiskinan. Sejak saat itu Belitong kembali naik pamor, dan sampai sekarang jika masyarakat Indonesia menyebut Belitong, selalu dikonotasikan dengan Laskar Pelangi.
Pulau Belitong dari langit |
Sebenarnya sebelum buku dan film Laskar Pelangi dirilis, Pulau Belitong sudah terlebih dahulu dikenal dengan daerah penghasil timah terbesar di Indonesia. Puncak kejayaan Belitong berlangsungpada tahun 1976-1985 ketika PT. Tambang Timah berhasil meraup keuntungan besar dan meningkatkan pendapatan nasional Indonesia pada kala itu.
“Derajat” Pulau Belitong seketika terangkat dengan munculnya fasilitas2 dan pembangunan infrastruktur yang dimaksud untuk memudahkan dan memberikan rasa nyaman kepada para karyawan PT. Tambang Timah. Namun tanpa disangka, kejayaan Belitong hanya berlangsung sebentar, pada tahun 1985 harga timah dunia merosot tajam, akibatnya sekitar tahun 1995 PT. Tambang Timah pun bangkrut. Sejak saat itu pulau Belitong kembali sepi, menunggu kembali bangkit seperti sedia kala.
Setelah sebelumnya berada dalam lingkup Pemerintahan Provinsi Sumatra Selatan, akhirnya pada tahun 2003 Kepulauan Bangka-Belitung resmi menjadi Provinsi. Selama ini Masyarakat kerap salah mengira bahwa Provinsi Bangka-Belitong merupakan kesatuan dari satu pulau. Padahal Bangka dan Belitong merupakan 2 pulau yang berbeda.
Photo by Eky Rizki Darmawan |
Sebagai pusat dari Pemerintahan dan Perekonomian, Pulau Bangka memang terlihat lebih ramai dan lebih maju dibandingkan Pulau Belitong. Namun, soal keindahan alam dan daya tarik turis, Pulau Belitong lebih unggul. Pulau Belitung sendiri terbagi menjadi 2 kabupaten yaitu Kabupaten Belitung, yang beribukota di Tanjung Pandan, dan Belitung Timur, beribukota Manggar.
How to get there?
Dapat menggunakan pesawat dari Jakarta - Tanjung Pandan Tanjung Pandan (Bandara H.A.S. Hanandjoeddin) dengan waktu tempuh 50 menit. Maskapai mempunyai rute Tanjung Pandan adalah: Batavia dan Sriwijaya Air. Kisaran harga tiket adalah 600-700 rb (one way).
photo by google |
Dapat juga dengan. Dapat juga dengan terlebih dahulu mengunjungi Pulau Bangka untuk kemudian naik pesawat penerbangan Sky Aviation dari Pangkalpinang menuju Tanjungpandan. Pilihan terakhir adalah dengan Naik Kapal Ferry dari Pangkalpinang – Belitung dengan tariff kurang lebih sekitar Rp. 150.000, alternative lain dengan naik speedboat dari Pangkalpinang - Belitung. Harganya berkisar Rp. 250.000.
Transportasi
Karena ga ada bis maupun taksi, jadi klo mau ngetrip ke Belitong harus sewa mobil. Berikut list range harga sewa mobil (tariff per 1 Mei 2012):
Catatan: Sewa Mobil dengan jasa supir dihitung selama 10 jam per hari, kelebihan waktu (overtime) akan dikenakan biaya sebesar 10 % dari harga sewa kendaraan per hari atau sesuai dengan biaya extra time pada halaman price list kami perjamnya.
Tel: 0856-6483-2222 ; 0878-9641-1334
Info Rental lainnya:
Penginapan
Kemarin saya nginep di Hotel Martani (bintang 2): Jl. Yos Sudarso No. 17, Tanjung Pandan. Telp (0719) 21-432, (0719) 21-434. Sebenarnya tempatnya ga terlalu recommended sih, karena gedungnya cukup tua dan kurang bersih. Namun memang hotel ini cukup terkenal di kalangan wisatawan karena letaknya yang sangat strategis, dekat dengan pusat kota, dekat dengan pusat jajanan kuliner, dan dekat dengan bandara.
Kemarin saya nginep di Hotel Martani (bintang 2): Jl. Yos Sudarso No. 17, Tanjung Pandan. Telp (0719) 21-432, (0719) 21-434. Sebenarnya tempatnya ga terlalu recommended sih, karena gedungnya cukup tua dan kurang bersih. Namun memang hotel ini cukup terkenal di kalangan wisatawan karena letaknya yang sangat strategis, dekat dengan pusat kota, dekat dengan pusat jajanan kuliner, dan dekat dengan bandara.
Info hotel dapat di klik di: http://www.visitbangkabelitung.com/direktori_informasi/Akomodasi
Cuaca dan Iklim
Dari semua postingan di blog saya, baru kali ini saya memberi penekanan pada cuaca. Belitong itu luar biasa paaaanassssnya. Yang mengherankan meski daerah pantai, tetapi tidak ada angin samaaa sekali. Jadi tubuh saya terus menerus mengeluarkan keringat. Beda dengan NTT dan Bali, meski panas tetapi karena angin terus2an bertiup jadinya panasnya masih bisa dimaklumi.
Dari semua postingan di blog saya, baru kali ini saya memberi penekanan pada cuaca. Belitong itu luar biasa paaaanassssnya. Yang mengherankan meski daerah pantai, tetapi tidak ada angin samaaa sekali. Jadi tubuh saya terus menerus mengeluarkan keringat. Beda dengan NTT dan Bali, meski panas tetapi karena angin terus2an bertiup jadinya panasnya masih bisa dimaklumi.
Yang Menarik
- Ga ada macet sama sekali. Jangankan macet, ketemu mobil aja jarang banget. Rata2 penduduknya menggunakan motor untuk beraktifitas, tapi jumlah motornya pun jarang.
- Ga ada mall. Mall versi orang Belitong adalah toko serba ada, semacam indomaret.
- Ga ada angkot. Transportasi umum di Belitong adalah bis, namun jam operasi pun hanya sampai jam 4 sore.
- Asal muasal datangnya etnis Cina di belitong adalah dari pekerja di Tambang Timah. Saat itu pemerintah Belanda khusus mendatangkan Bangsa Cina untuk menjadi pekerja Tambang. Menurut belanda, orang pribumi malas bekerja.
- Kandungan air di Balitong mengandung zat besi yang tinggi.
- Ga ada nomor rumah ditiap rumah yang terdapat desa atau kecamatan.
- Bentuk rumah di Belitong rata2nya memanjang ke belakang dan meyerupai bentuk huruf “L”
- Belitong mempunyai museum yang juga merangkap menjadi kebun binatang. Buaya yang ikut dalam shooting Laksar Pelangi pun terdapat di dalam Museum ini. HTM Rp. 2000/person. Tiap harinya museum ini menjadi satu2nya hiburan anak-anak di Belitong.
antri untuk membeli tiket masuk Museum |
No comments:
Post a Comment