Monday, February 13, 2012

anganmu, arahmu, takdirmu.


.
Konsep hidup itu sebenarnya sederhana. Skemanya: Tentukan arah yang dituju--do your best--jika gagal berarti arah yang kita pilih bukan yang terbaik. Yess, as simple as that. Tapi meski sederhana dan terlihat mudah, gak semua orang dapat mempraktekkan skema tadi. Most of time, ketika dihadapkan dengan kegagalan, kita sibuk mempertanyakan alasannya. Akibatnya hidup kita berkutat disitu-situ saja. Menganalisis penyebab kegagalan memang perlu, agar di kemudian hari tidak jatuh di lubang yang sama. Tetapi, menganalisis bukan lantas kemudian berhenti dan tidak melihat peluang lain.

Saya percaya bahwa hidup kita itu memang sudah ada blue print-nya. Sejak berumur 4 bulan di dalam kandungan, Semesta sudah menuliskan takdir hidup kita. Tetapi prosesnya tetap kita sendiri yang menentukan dan menjalani. Penjelasan simple-nya, arah kita sudah ditentukan berada di Surabaya, tetapi untuk menuju kesana ada beberapa pilihan. Bisa lewat Jalur Utara, Jalur Selatan, ke Kalimantan dulu, baru kemudian sampai ke Surabaya. Semua pilihan yang kita ambil selalu diikuti oleh resiko. Sudah satu paket. Tapi tetap muaranya ke satu tujuan. So far, Kira2 itu pemahaman saya tentang takdir.

Lantas kemana arahmu? Beruntunglah bagi orang yang dapat menjawab pertanyaan sederhana itu dengan mudah. Beruntunglah bagi orang yang sudah tau apa yang dikehendaki dalam hidupnya. Bagi yang kesulitan menjawab pertanyaan itu, coba dirasa-rasa lagi, pasti ada angan kecilmu yang ingin kau wujudkan. Sejak kecil kita selalu ditanamkan untuk bercita2 setinggi mungkin, sebesar mungkin, namanya juga cita2. Tapi somehow, saya lebih suka pepatah “Do less but do it well”. Mempunyai beberapa cita2 kecil, tetapi semua tercapai. Menurut saya itu lebih realistis dan bukan tidak mungkin menjadikanmu lebih sukses.

Tidak ada ruginya selalu melakukan yang terbaik di tiap langkahmu. Tidak ada perasaan sehebat ketika berhasil memetik buah usaha jernih payahmu sendiri. Jikapun kemudian berakhir gagal, tidak perlu berkecil hati karena toh kita sudah mengusahakan secara maksimal, dan pada akhirnya yang punya kehendak atas perkara tetaplah Semesta. Teman saya pernah berucap: cita-cita harus seiring sejalan dengan usaha, jangan pernah berbicara soal impian jika segala sesuatu yang ada di depan mata kamu sekarang tidak dikerjakan dengan baik.

Bicara mengenai kegagalan, ada dua hal yang bisa dilakukan: you can learned from that or you live with that. Bagi saya kegagalan adalah cara Semesta berbicara pada kita bahwa pilihan kita tidak tepat, pilihan itu tidak baik, atau langkah yang kita lakukan salah. Tapi tidak menjadi soal, karena merasakan pahitnya kegagalan merupakan pecutan motivasi paling ampuh untuk berbuat lebih baik lagi di kemudian hari.

Di tahun 2012 saya punya beberapa angan, saya ingin mewujudkan cita2 saya di masa kecil yang sempat saya kesampingkan. I promise to my self that  I will fight for it! Insya Allah :)


PS: Dedicated to my Aliens
Picture: google

No comments:

Post a Comment