Bagi yang punya rencana
untuk kuliah di luar negeri, salah satu hal penting yang harus dilakukan
sebelum berangkat adalah: nyari temporary accomodation. Kenapa harus temporer? Ga
sekalian aja yang permanent? Karena nyari tempat kosan itu ibarat nyari jodoh
*eaaa*, cocok2an dan harus ada chemistry. Ga bisa cuma liat2 gambar dari
internet, harus liat langsung kamarnya gimana, lingkungannya gimana, fisik
bangunannya gimana, landlordnya gimana?
Jadi mendingan, untuk
sementara cari tempat tinggal sementara untuk 3-4 hari. Paling ngga pas kita
dateng udah ada tempat untuk tidur dulu. Baru kemudian cari hunting tempat
tinggal. Ada beberapa jenis pilihan
tempat tinggal, umumnya mahasiswa tinggal di Asrama kampus, Apartemen atau di
rumah. Masing2 punya plus-minusnya, balik lagi semua tergantung sama pilihan
mahasiswa, sregnya sama yang mana.
Asrama Kampus
(-) harga sewa lebih
mahal (makin deket sama kampus biasanya makin mahal). Di beberapa kasus, ada
yang kontraknya cuma 1 tahun, karena harus gantian sama mahasiswa baru yang
akan nempatin tempat itu. Istilahnya di-rolling.
(+) strategis. Jadi klo
ada tugas kelompok yang diskusinya bisa sampe malem atau niat ngerjain tugas di
perpustakaan kampus sampe malem ga perlu waswas karena masih di area kampus
jadi cenderung lebih aman.
(-/+) untuk mahasiswa
internasional bisa jadi ajang interaksi sosial sama mahasiswa dari negara lain.
Nambah temen karena satu gedung isinya mahasiswa semua. Tapi disisi lain, bisa
juga keganggu klo ada yang party2 sampe pagi. Ga semua mahasiswa itu pada rajin
belajar lho, ada juga yang lebih banyak have fun-nya.
Apartement
(-) ada biaya tambahan,
misalnya: tagihan listrik, air, internet dan gas. Biasanya sih patungan sama
sesama house mate.
(+) lebih praktis. Biasanya
udah ada perabot didalamnya, entah itu dari peninggalan pemilik sebelumnya atau
emang milik yang punya apartemen. Jadi kita ga perlu beli2 perabot lagi.
(-/+) untung2an sih, klo
dapet house mate yang enak sih gpp. Tapi ada juga kelakuannya macem2, misalnya
demen bawa temen, jorok, dsb. Kamar mandinya
juga biasanya sharing, jadi yaa, suka ada kejadian make shampoo kita dll.
Rumah
(-) sama kaya di
apartemen, ada biaya tambahan untuk tagihan listrik, internet, air dan gas. Tagihannya
juga biasanya lebih banyak di rumah, karena perabot lebih banyak dibandingkan
di apartemen.
(+) lingkungannya lebih
enak karena di area perumahan.
(-/+) lebih luas daripada
apartemen, tapi maintenance-nya agak repot. Misalnya dalam hal kebersihan, ga cuma
area rumah yang dibersihin tapi juga halaman, parkir dll.
Informasi soal akomodasi
biasanya bisa didapet di:
PPI (Perhimpunan Pelajar
Indonesia) kota setempat
Coba cari tau (via
google) apakah ada PPI di universitas tersebut/di kota setempat, lalu coba
hubungi contact person/ketuanya atau langsung join milisnya. Lewat milis ini
bisa ditanya apakah ada akomodasi yang available. Biasanya sih pasti akan ada
mahasiswa yang sudah selesai masa studi-nya dan nawar2in akomodasi dia ke
mahasiswa yang baru dateng. Klo PPI-nya aktif (organisasinya bagus), biasanya
mereka akan nawarin jemput ke bandara dan nganterin ke tempat akomodasi kita.
Milis beasiswa
Khusus untuk mahasiswa
jalur beasiswa, biasanya mereka punya milis tersendiri. Misalnya, untuk
beasiswa ADS ada milisnya sendiri, begitu juga dengan beasiswa lainnya seperti
erasmus, DAAD, Dikti dll. Di milis ini beredar informasi akomodasi, dan info
lainnya seperti barang2 yang mau dijual (selimut, heater, bantal, kompor dll).
Temen kantor
Khusus bagi para PNS
penerima beasiswa, biasanya bisa tanya2 ke temen yang akan balik ke Indo karena
masa studinya udah selesai. Biasanya enaknya karena udah kenal, jadi tinggal
kontak langsung klo ada kamar/unit yang kosong.
Informasi dari kampus
Untuk mahasiswa
internasional, biasanya begitu diterima dan selesai masalah admistrasi, biasanya
akan dikasi information package, termasuk info soal akomodasi on campus
(asrama). Klo emang berminat untuk tinggal di asrama, lebih baik harus cepat2
booking, karena peminatnya banyak.
Googling
Apa aja bisa dicari di
google kayanya ya. Misalnya, ketik aja keyword: accomodation near UTS campus,
share apartment for UTS student. Tapi tetep harus hati2 ya, jangan transfer
apapun dulu (Uang DP) sebelum liat fisiknya.
Tips memilih kosan
- Sebaiknya sebelum berangkat hunting tempat yang kira2 cocok, kontak landlordnya, janjian untuk inspection sesampai kita disana.
- Ketika inspection, tanya dengan detail status rumah/apartemennya. Khusus untuk apartemen, tanya apakah status kepemilikannya langsung atau statusnya juga sewa. Klo ibu kost/bapak kost juga sewa, tanya masa berlaku kontraknya. Ini penting untuk jaga2 biar sewaktu2 kita ga di depak gitu aja karena status kontraknya sudah habis.
- Perhitungkan jarak dan waktu tempuh ke kampus, apakah ada public transportation yang lewat daerah situ, apakah dekat dengan supermarket, apakah tempatnya aman (ga gelap, remang2 dll), berapa biaya yang diperlukan jika naik public transportation PP ke kampus.
- Cek juga apakah dekat dengan tempat beribadah, misalnya mesjid, gereja atau pura.
- Klo udah cocok, cek apakah ada coretan atau lubang di tembok kamar. Klo semisal ada, tulis di kertas yang ada keterangannya klo tembok tersebut ada lubangnya, dan ditandatangani sama pemilik dan kita sendiri. Biar kita ga diklaim ngerusakin properti, padahal udah rusak dari sananya.
- Sebaiknya kita ngekos dapet kamar sendiri (ga sharing sama orang lain), jadi privacy juga terjaga. Kita akan tinggal disitu selama 2 tahun, jadi usahakan tempatnya nyaman dan jadikan sebagai “rumah”.
- Tanya soal sewa kamar, apakah sudah all in sama biaya listrik/telpon/air dan gas. Klo semisal patungan sistem pembayarannya gimana, apakah bagi rata?
- Klo udah bener2 cocok dan semua beres bikin surat perjanjian hitam diatas putih, jadi klo ada apa2 kita punya pegangan
Yaa standar lah kira2 begitu
prosesnya untuk nyari kosan. Jangan ignore feeling yang didapet waktu kita
inspection. Dulu saya pernah inspection, kamarnya udah enak tapi kok feeling
saya ga enak. Eh bener ternyata temen saya juga ga betah disana dan memutuskan
untuk pindah karena ga cocok sama lingkungan. Perlu diperhatikan juga, jangan asal harganya
murah trus kita main setuju aja. Banyak kejadian ternyata harga sewa murah
karena kamarnya mesti sharing sama 2/3 orang. Jangan lupa mesti sabar juga dan
jangan nyerah nyari kosan. Pasti nemu kok yang cocok :-)
No comments:
Post a Comment