Menurut itinerary, seharusnya jadwal pada hari ke 3 adalah mengunjungi ke Mt. Seorak dan menginap 1 hari disana. Tetapi menurut ramalan cuaca, dalam 2 hari ke depan akan hujan terus, sedangkan tujuan kami adalah hiking, jadi sepertinya dengan kondisi cuaca yang tidak memungkinkan, dan ditakutkan cukup berbahaya medan trekkingnya, akhirnya terpaksa kami batalkan. Ihiks. Sedih sih, karena ingin sekali dapet foto sunset disana, tetapi saya tidak boleh menantang alam (satu hal yang saya pelajari dari para anak Gunung). Sebagai gantinya, pada hari ketiga kami isi dengan: “shopping time!!” hehehe..
Hari ke 3 di Seoul, kami sudah mulai terbiasa membaca peta, sudah mulai paham line subway, sudah mulai terasah bahasa tarzannya, badan sudah mulai adaptasi, dan mulai tahu ritmenya orang Korea. Menurut info yang kami dapatkan di website visit korea, lokasi berbelanja yang direkomendasikan adalah di kawasan Insadong, Dongdaemun Market, dan Namdaemun Market.
Migliore
Kami berangkat agak siang karena paginya hujan deras. Kunjungan pertama kami adalah Mall Migliore untuk membeli oleh2. Kami turun di Stasiun Dongdaemun History & Culture Park Station line 4, Exit No. 14. Migliore itu persis seperti ITC/Ambassador tapi lebih teratur. Lantai 1-3 dikhususkan untuk baju wanita, lantai 4 untuk pakaian pria, lantai 5 dan 6 untuk aksesoris. Jam operasi Migliore adalah jam 11:00 - 23:30, dan tutup pada hari minggu. Kami segera menuju lantai 6, karena disitu ada toko souvenir yang murah. Letaknya agak diujung.
Migliore Mall |
Yang punya toko tersebut adalah dua Ibu2 yang sudah cukup tua (yang satu bisa bahasa inggris dan yang satu lagi ngga), tempatnya superr lengkaaappp sampai saya bingung sendiri mau beli yang mana. Terpikir oleh saya adalah harus membeli oleh2 khas Korea atau Korea bangettttt lah pokoknya yaitu sumpit panjang berbahan dasar stainless stell (agak beda karena kalau sumpit China atau Jepang berbentuk Kayu atau Plastik). Lalu ada juga tusuk konde, permen ginseng, gantungan HP, bookmark, dompet kecil, kaos bertuliskan Korea, pajangan piring, dan boneka tanah liat yang berbaju tradisional Korea.
Karena saya berbelanja cukup banyak, saya pun meminta diskon, ada triknya nih ternyata kalau mau nawar, kita harus sokim alias Sok Imut. Pokoknya ngerayu2 aja, dan pura2 manyun klo dia nawarnya tinggi, tapi manyunnya mesti manja, trus banyak senyum! Alhasil smua item yang saya beli bisa didiskon hampir 2000-4000 KRW bahkan dapet gratis 1 magnet lemari es. Yehaaa!!
Dongdaemun Market
Karena saya berbelanja cukup banyak, saya pun meminta diskon, ada triknya nih ternyata kalau mau nawar, kita harus sokim alias Sok Imut. Pokoknya ngerayu2 aja, dan pura2 manyun klo dia nawarnya tinggi, tapi manyunnya mesti manja, trus banyak senyum! Alhasil smua item yang saya beli bisa didiskon hampir 2000-4000 KRW bahkan dapet gratis 1 magnet lemari es. Yehaaa!!
Dongdaemun Market
Kunjungan ke 2 kami adalah ke Dongdaemun Market. Letaknya cukup dekat dengan Migliore. Disini banyak dijual bahan2 material untuk pakaian seperti: kain bahan untuk baju tradisional Korea, benang, kancing, restleting, bed cover serta selimut. Jam buka adalah 08.00 – 18.00, pada hari minggu toko ini tutup.
City hall
Tempat ini merupakan pusat kota Seoul dan sering digunakan sebagai venue acara festival. Bentuk gedungnya bergaya Renaissance, dan memiliki halaman berupa lapangan rumput yang sering dijadikan venue festival di Seoul. Tempat ini sangat nyaman untuk dijadikan tempat berelaksasi karena terdapat beberapa bangku taman dan air mancur. Untuk mencapai Seoul City Hall, jika naik kreta, turun di City Hall Station line 1 or 2 Exit No. 5. Saya sebenernya optimis ga ada kejadian aneh2 lagi setelah episode “Ketinggalan Pesawat”, dan “Taifun”, ternyata doa saya tidak dikabulkan, karena begitu sampai di City Hall ternyata sedang ada demonstrasi besar2an, entah mereka berdemo apa karena tidak ada yang memberikan penjelasan yang jelas. Menariknya meski hujan mereka ga ada yang bubar, bahkan memakai jas hujan sambil berorasi. Untungnya demonstrasi berlangsung damai dan tidak ada huru hara.
demonstrasi di City Hall |
Deoksugung Palace
Deoksugung Palace terletak tidak jauh dari City Hall, berjalan kaki sekitar 5 menit. Harga tiket masuk adalah 1000 KRW. Jam kunjungan adalah 09:00 - 21:00. Pada dasarnya jenis istana yang ada di Seoul semuanya modelnya sama. Namun memang masing2 mempunyai sejarah cerita tersendiri. Menurut saya, Deoksugung Palace ini lebih kecil dibandingkan dengan Gyeoungbukgung Palace, lebih “hijau” karena banyak sekali pohon rindang, dan lebih sepi. Sepertinya memang kebanyakan wisatawan justru memilih berkunjung ke Istana2 besar seperti Gyeoungbukgung Palace atau Changgyeonggung Palace.
Itaewon
Deoksugung Palace terletak tidak jauh dari City Hall, berjalan kaki sekitar 5 menit. Harga tiket masuk adalah 1000 KRW. Jam kunjungan adalah 09:00 - 21:00. Pada dasarnya jenis istana yang ada di Seoul semuanya modelnya sama. Namun memang masing2 mempunyai sejarah cerita tersendiri. Menurut saya, Deoksugung Palace ini lebih kecil dibandingkan dengan Gyeoungbukgung Palace, lebih “hijau” karena banyak sekali pohon rindang, dan lebih sepi. Sepertinya memang kebanyakan wisatawan justru memilih berkunjung ke Istana2 besar seperti Gyeoungbukgung Palace atau Changgyeonggung Palace.
Itaewon
Selama di Korea hal yang bikin kangen (selain makanan, terutama nasi padang), adalah suara Adzan. Caaa ileee bukan sok2an religius ya, cuma saya terbiasa denger adzan, eh pas di Seoul sepi jaya. Akhirnya saya berniat akan mengunjungi mesjid hari itu juga. Mesjid terbesar di Seoul terletak di Itaewon, kalau naik Kreta turun di Itaewon Station Line 6. Itaewon sendiri merupakan kawasan turis, dan benar saja ketika keluar dari Stasiun saya berasa di Jakarta dengan banyak restoran2 franchise seperti: Burger King, Dunkin Donut McDonald, A&W dll. Selain itu juga terdapat restoran Thailand, Prancis, Italia, Mexico, India dan Turki.
Masjid di Itaewon, Seoul |
Menurut information tourism center, Mesjidnya ga jauh kok, Cuma 10 menit jalan. Oke!! Dan ternyata butuh waktu 40 menit aja loh, tanjakan pula! Huhuhuhu..kondisi Kami yang laper dan stamina udah menurun yang membuat lama, kalau begini rasanya rindu bajaj dan tukang ojek! (manja.com). Kami cukup lama berada di Mesjid, karena kami ternyata ketiduran! Hahaha..ups! 1 jam cukup untuk mengembalikan stamina.
Insadong
Insadong merupakan tempat dijualnya souvenir antik khas Korea. Toko2 di Insadong hanya menjual barang2 tertentu seperti: hanbok (pakaian tradisional), hanji (kertas tradisional), teh, gerabah, dan kerajinan khas Korea. Menurut sejarah Korea, tempat ini pada masa Dinasti Joseon (1392-1910) merupakan daerah tempat tinggal para seniman Korea, jadi ga heran kalau di masa depan menjadi tempat yang diperuntukkan untuk seni dan kebudayaan. Kendaraan bermotor tidak diperkenankan melewati daerah ini, hal ini dimaksudkan agar pengunjung dapat leluasa berjalan sepanjang 700 meter untuk berbelanja atau sekedar melihat2. Letak Insadong, kalau naik Kreta, turun Anguk Station Line 3 .
PS: kalau mau membeli oleh2 atau barang2 di Korea harus teliti liatnya, karena kebanyakan barang2 tersebut "made in China".